Self Disclosure Remaja di Kota Bandung dalam Penggunaan Media Sosial Snapchat
Abstract
Abstrak. Social media today are widely used by people. The social media at this time may be considered as a lifestyle for teenagers, where their existence can be supported by them. One of social media that recently becomes a phenomenon is Snapchat. Snapchat is a unique mobile phone messaging application that every user can send photos and videos to each other that, then, they will be automatically removed after a few seconds. As a result, this application has a close correlation with the openness of an individual in using social media Snapchat. Snapchat is one of the social media that can affect its users’ self-openness because of the moments like the posted photos or videos seen by many people. The method used in this research is qualitative research method using the phenomenological approach. This is because this research is taken based on the essence of the experience on each individual through interviews to eight teenagers in Bandung City selected through a purposive sampling technique (In accordance with the criteria) as well as one important supporting informant, a psychologist of adolescent development. The results shows a general self disclosure of teenagers in Bandung City on social media Snapchat as this application is nowadays being a trend and loved by people living around the city in a reason to improve self-existence because it is then seen as a new social media that is unique and different from other social media. Moments in their postings are selected moments that can support their wanted image. This is because every individual has his/her individual opinion about what image that he/she wants to form that can represent his/her image. The users’ image created through Snapchat suits to their real image yet, they only post their good-looking moments to keep their wanted image established.
Â
Abstrak. Social media dewasa ini sangat marak di gunakan oleh masyarakat, media sosial pada saat ini bisa dikatakan menjadi lifestyle bagi para remaja, dimana eksistensi mereka dapat ditunjang dengan adanya sosial media. Salah satu media sosial yang dewasa ini menjadi fenomenal adalah media sosial Snapchat. Snapchat adalah aplikasi pesan mobile smartphone yang unik dimana pengguna dapat saling berkirim video dan foto yang kemudian secara otomatis akan terhapus dalam beberapa detik. Maka dengan begitu erat kaitannya dengan keterbukaan diri seseorang dalam menggunakan media sosial Snapchat. Snapchat adalah salah satu media sosial yang dapat mempengaruhi keterbukaan diri mereka karena moment yang di posting dengan menggunakan foto ataupun video yang dapat dilihat oleh banyak orang. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah menggunakan metode penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan fenomenologi. Hal ini di karenakan penelitian ini di ambil berdasarkan esensi dari pengalaman – pengalaman pada setiap individu melalui hasil wawancara kepada 8 remaja di kota Bandung yang dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling (Sesuai dengan kriteria) serta 1 informan penting untuk mendukungnya yaitu ahli psikologi perkembangan remaja. Hasil penelitian menunjukan self disclosure remaja di kota Bandung pada media sosial snapchat secara umum karena aplikasi ini memang sedang hits dan di gandrungi oleh orang – orang yang ada pada lingkungannya sehingga dapat meningkatkan eksistensi diri kemudian media sosial baru yang unik yang berbeda dengan media sosial lainnya. Moment – moment yang di posting merupakan moment yang dapat menunjang citra yang ingin di bentuk oleh mereka masing – masing. Mereka pun mempunyai pandangan masing – masing yang ingin di bentuknya dimana hal tersebut semata – mata untuk menunjukan citra diri mereka. Kesesuaian mereka pada media sosial snapchat sesuai namun masih menjaga image mereka dan berusaha menampilkan penampilan yang good looking.
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Ardianto, Elvinaro. 2011. Metodologi Penelitian untuk Public Relations: Kuantitatif dan Kualitatif. Simbiosa Rekatama Media. Bandung.
Devito, Joseph, A.1997. Human Communication. New York: Harper Collinc Colege Publisher.
Fisher, B. Aubrey, 1986. Teori-teori komunikasi, Bandung: CV. Remadja Karya.
Kriyantono, Rachmat. 2010. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Edisi Pertama, Cetakan ke-5. Kkencana Prenadamedia Group. Jakarta.
Kuswarno, Engkus. , 2009. Metode Penelitian Komunikasi : Fenomenologi, Konsepsi, Pedoman dan Contoh Penelitiannya. Bandung: Widya Padjajaran, Perpustakaan Pusat UII.
Rakhmat, Jalaluddin. 2004. Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Subandi, M.A. 2009. Psikologi Dzikir: Studi Fenomenologi Dzikir Tawakkal. Pengalaman Transformasi Religius. Yogyakarta: Pustaka Pelajar dan Fakultas Psikologi UGM. ISBN 9 786028 479363
Sugiyono, 2010. Memahami Penelitian Kualitatif. Alfabeta. Bandung.
Sobur, Alex. 2013. Filsafat Komunikasi: Tradisi dan Metode Fenomenologi. Remaja Rosdakarya. Bandung.
DOI: http://dx.doi.org/10.29313/.v0i0.4445
  Â