Pola Komunikasi Antarpribadi Medical Representative di PT. Transfarma Medica Indah Bandung dengan Dokter

Ricky Romadona Tri Saputra

Abstract


Abstract. In this study researchers will examine the pattern of medical communication representative at PT. Transfarma Medica Indah Bandung. PT. Transfarma Medica Indah Bandung is a PMA, which is outside the country known as Menarini aspac. Menarini aspac is a biopharmaceutical company with a large growth of 17% in a matter of 3 years. Medical representative professions assessed by researchers as unique because they have to understand a lot of science dialamikannya, as well as a tight sales competition is also considered as uniqueness. The purpose of this study was to determine the communication patterns performed by medical representatives in external, especially with the doctor. And to know how communication evelauasi conducted by medical representatives, and reason to communicate with doctor. Researcher use qualitative study with case study approach. Researchers consider this research unique from various aspects that have been described. With case study is expected able to peel medical communication pattern representatives at PT. Transfarma Medica Beautiful. The results of research describes how the communication patterns formed between the medical representative with the doctor in it about the promotion and introduction of products, as well as requests and complaints made by doctors. Evaluations performed by medical representatives include self-correction, lightweight discussion on whatsapp groups and through regular meetings. The reason medical representatives communicate with their doctors is to reduce communication failures, achieving targets or achievements, related policies and establishing good relationships with customers.

Keywords: Communication Pattern, Medical Representative, Communication Evaluation, Bandung Pharmaceutical Company

 

Abstrak. Pada penelitian ini peneliti akan meneliti mengenai pola komunikasi medical representative di PT. Transfarma Medica Indah Bandung. PT. Transfarma Medica Indah Bandung merupakan PMA, yang diluar negri dikenal dengan nama Menarini aspac. Menarini aspac merupakan perusahaan biofarmasi dengan pertumbuhan yang besar yaitu 17% dalam hitungan 3 tahun. Profesi medical representative dinilai peneliti sebagai keunikan karena harus memahami banyak ilmu didalamnnya, serta persaingan penjualannya yang ketat dinilai juga sebagai keunikan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pola komunikasi yang dilakukan oleh medical representative di eksternal, khususnya dengan pihak dokter. Serta untuk mengetahui bagaimana evelauasi komunikasi yang dilakukan oleh medical representative, dan alasan melakukan komunikasi dengan dokter.Peneliti menggunakan studi kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Peneliti menganggap penelitian ini unik dari berbagai aspek yang telah dijelaskan. Dengan studi kasus diharapkan mampu mengupas pola komunikasi medical representative di PT. Transfarma Medica Indah. Hasil penelitian memaparkan bagaimana pola komunikasi yang terbentuk antara medical representative dengan dokter didalamnya mengenai promosi dan pengenalan produk, serta permintaan dan komplain yang dilakukan oleh dokter. Evaluasi yang dilakukan oleh medical representative di antaranya adalah koreksi diri, diskusi ringan di group whatsapp dan melalui rapat rutin. Alasan medical representative melakukan komunikasi dengan dokter diantayannya adalah untuk mengurangi kegagalan komunikasi, pencapaian target atau prestasi, kebijakan terkait dan menjalin hubungan yang baik pada pelanggan.

Kata Kunci :  Pola Komunikasi, Medical Representative, Evaluasi Komunikasi, Perusahaan Farmasi Bandung


Keywords


Pola Komunikasi, Medical Representative, Evaluasi Komunikasi, Perusahaan Farmasi Bandung

Full Text:

PDF

References


Liliweri, Alo. 2015. Komunikasi Antar-Personal. Jakarta : Kencana Prenada Media Group.

Mulyana, Deddy. 2012. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT Remadja Rosdakarya.

“Our Historyâ€, http://www.menariniapac.com Tanggal akses 14/9/2017 pk.02.10 WIB




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/.v0i0.10383

Flag Counter   Â