Studi Literatur Aktivitas Sitotoksik Ekstrak Rimpang Genus Curcuma dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT)
Abstract
ABSTRACT: Cancer is a disease caused by abnormal cell development in body tissues, uncontrolled, characterized by very rapid cell division. This literature study aims to find out the cytotoxic activity of the rhizomes of the Curcuma genus in Artemia salina shrimp larvae using the BSLT method by looking at the LC50 value which was used as a cytotoxic parameter so that it could be seen its potential as a cytotoxic agent and to find out the class of compounds contained in some extracts of the rhizome of the Curcuma genus which were can be potential as a cytotoxic agent which was carried out according to the Systematic Literature Review (SLR). The research method is carried out by conducting a library search of articles from articles that have been published in the 2011-2021 year range. Based on the results of the analysis of journal data, it is known that the Curcuma rhizome extracts studied include temulawak rhizome (Curcuma xanthorrhiza Roxb.), turmeric rhizome (Curcuma domectica Val.), white ginger rhizome (Curcuma zedoaria (Christm.) Roscoe.), black turmeric rhizome (Curcuma aeruginosa Roxb.), and black turmeric rhizome (Curcuma caesia Roxb.) potential as anticancer based on cytotoxic activity with the BSLT method which is shown with an LC50 value < 1000 ppm. classified as toxic and very toxic. And the class of active compounds contained in some of the plants of the curcuma genus which has a cytotoxic mechanism such as curcuminoids, flavonoids, terpenoids, and alkaloids.
Keywords: Systematic Literature Review (SLR), Cytotoxiciy, BSLT, LC50, Curcuma
ABSTRAK: Kanker merupakan penyakit yang diakibatkan oleh perkembangan sel yang tidak wajar pada jaringan tubuh, tidak terkendali yang ditandai oleh pembelahan sel yang sangat cepat. Penelitian bertujuan untuk mengetahui aktivitas sitotoksik dari rimpang genus Curcuma tersebut pada larva udang Artemia salina menggunakan metode BSLT dengn melihat pada nilai LC50 yang digunakan sebagai paarameter sitotoksik sehingga dapat dilihat potensinya sebagai agen sitotoksik dan mengetahui adanya golongan senyawa yang terdapat pada beberapa ekstrak rimpang genus Curcuma yang dapat berpotensi sebagai agen sitotoksik yang dilakukan secara Systematic Literatur Review (SLR). Metode penelitian yang dilakukan yaitu dengan melakukan penelusuran pustaka artikel dari artikel-artikel yang telah dipublikasikan dengan rentang tahun terbitan 2011-2021. Berdasarkan hasil analisis data jurnal diketahui bahwa ekstrak rimpang Curcuma yang dikaji diantaranya yaitu rimpang temu lawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.), rimpang kunyit (Curcuma domectica Val.), rimpang temu putih (Curcuma zedoaria (Christm.) Roscoe.), rimpang temu hitam (Curcuma aeruginosa Roxb.) dan rimpang kunyit hitam (Curcuma caesia Roxb.) berpotensi sebagai antikanker berdasarkan aktivitas sitotoksik dengan metode BSLT yang di tunjukan dengan nilai LC50 < 1000 ppm dengan kategori toksik dan sangat toksik. Dan golongan senyawa aktif yang terkandung di dalam beberapa tanaman genus curcuma tersebut yang memiliki mekanisme sebagai sitotoksik seperti kurkuminoid, flavonoid, terpenoid, dan alkaloid.
Kata Kunci: Systematic Literature Review (SLR), Sitotoksik, BSLT, LC50, Curcuma
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Abdurrahman, Nabil. (2019). ‘Kurkumin pada Curcuma longa Sebagai Tatalaksana Alternatif Kanker’. Jurnal Agromedicine Volume 6 Nomor 2 Hal. 410.
Ali, M. and Ibrahim, I. S. (2019) ‘Phytochemical screening and proximate analysis of garlic (Allium sativum)’, Archive of Organic and Inorganic Chemical Sciences, 4(1), pp. 478–482.
Burhan, A., Aisyah, A. N., Awaluddin, A., Zulham, Z., Taebe, B., & Gafur, A. (2019). Uji Aktivitas Antioksidan Dan Antikanker Ekstrak Batang Murbei (Morus Alba L.) Terhadap Sel Kanker Widr Secara in Vitro. Kartika: Jurnal Ilmiah Farmasi, 7(1), 17.
Cahyono, A. B. (2004). 'Keselamatan kerja Bahan Kimia di Industri. Yogyakarta: UGM Pres.
Devaraj, S. et al. (2010) ‘Evaluation of the antinociceptive activity and acute oral toxicity of standardized ethanolic extract of the rhizome of curcuma xanthorrhiza roxb’, Molecules, 15(4), pp. 2925–2934. doi: 10.3390/molecules15042925.
Hamid, A. A., Aiyelaagbe, O.O., Usman, L. A., Ameen, O. M., and Lawal, A. (2010). ‘Antioxidants: Its Medicinal and Pharmacological Applications’. African Journal of Pure and Applied Chemistry Vol. 4(8), pp. 142-151.
Jose, S. and Thomas, T. D. (2014) ‘Comparative phytochemical and anti-bacterial studies of two indigenous medicinal plants Curcuma caesia Roxb. and Curcuma aeruginosa Roxb’, International Journal of Green Pharmacy, 8(1), pp. 65–71. doi: 10.4103/0973-8258.126828.
Juckett, G. (2004). ‘Herbal Medicine in Modern Pharmacology with Clinical Application (Craig, CR & Stitzel, RE: Editors). 6th edition’. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins. Hal. 785.
Kamble, S. I. and Dahake, P. R. (2015) ‘Report on Antimicrobial Activity and Phytochemical Screening of Curcuma Longa Linn’, Int. Ref. Multidis. J. Contemp, 3(January), pp. 90–96.
Katzung, B.G. (2012). Farmakologi Dasar dan Klinik ed 10. EGC, Jakarta
Kurniawan, C, JW Siagian, dan S. Hutomo. (2016). ‘Sitotoksisitas Ekstrak Etanolik Curcuma Longa Pkissiada Sel Hela, Studi In Vitro’. Berkala Ilmiah Kedokteran Duta Wacana Volume 01 Nomor 03.
Long, Y., Wenpheng, Z., Fang, W., Zilin, C., (2014). Simultaneous Determination of Three Curcuminoids in Curcuma longa L. By High Performance Liquid Chromatography Coupled with Electrochemical Detection. Journal of Pharmaceutical Analysis 4(5), 325-330. doi: 10.1016/j.jpha.2013.10.002.
Marliani, L., Sukmawati, I. K., Juanda D., Anjani, E., dan Anggraeni, I. (2021). ‘Penapisan Fitokimia, Kadar Kurkuminoid dan Aktivitas Temu Hitam (Curcuma aeruginosa (Christm) Roscoe.), Temu Putih (Curcuma zedoaria Roxb.) dan Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.). Herb-Medicine Journal, Vol. 4, No. 1.
Martiningsih, N. W. (2013) ‘Skrining Awal Ekstrak Etil Asetat Spons Leucetta sp. Sebagai Antikanker dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT)’, pp. 382–386.
Mekonnen, A. and Desta, W. (2021) ‘Comparative study of the antioxidant and antibacterial activities of Rumex abyssinicus with commercially available Zingiber officinale and Curcuma longa in Bahir Dar city, Ethiopia’, Chemical and Biological Technologies in Agriculture, 8(1), pp. 1–12. doi: 10.1186/s40538-020-00198-0.
Meyer, B.N., Ferrigni, N.R., Putman, J.E., Jacobson, LB., Nichols, D.E. dan McLaughlin, J.L. (1982). Brine Shrimp: A Convenient General Bioassay for Active Plant Constituents. Planta Medica, 45:31-34.
Putram NM, Setyaningsih I, Tarman K, dan Nursid M. (2017). Aktivitas Antikanker Fraksi Aktif Teripang. Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia. 20(1): 53-62.
Rahmawati, E., Sukardiman., dan Muti, A.F. (2013). ‘Aktivitas Antikanker Ekstrak n-Heksana dan Ekstrak Metanol Herba Pacar Air (Impatiens balsamina Linn) Terhadap Sel Kanker PAyudara T47D’. Media Farmasi, 10(2): 47-55.
Reskianingsih A. (2014). ‘Uji Toksisitas Akut Ekstrak Metanol Buah Phaleria macrocarpa (Scheff) Boerl Terhadap Larva Artemia salina Leach dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT). Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.
Rita WS, Suirta IW, Sabikin A. (2008). ‘Isolasi dan Identifikasi yang Berpotensi Sebagai Antitumor Pada Daging Buah Pare (Momordica charantia L.). Jurnal Kimia, 2(1); 1-6.
Robinson, M., and Zhang, X. (2011). The world medicines situation 2011 traditional medicines: global Situation, Issues and Challenges. Geneva, Switzerland: World Health Organization.
Sa’adah, H. dan Nurhasnawati, H. (2015). ‘Perbandingan Pelarut Etanol dan Air Pada Pembuatan Ekstrak Umbi Bawang Tiwai (Eleutherine americana)’. Jurnal Ilmiah Manuntung, Vol. 1, No. 2.
Setyani, D. A. et al. (2020) ‘Phytochemical and antiacne investigation of Indonesian White Turmeric (Curcuma zedoaria) Rhizomes’, IOP Conference Series: Materials Science and Engineering, 902(1). doi: 10.1088/1757-899X/902/1/012066.
Sugianti N. (2007). ‘Brine Shrimp Lethality Test Ekstrak Etanol Daun Tumbuhan Tembelekan (Lantana camara L.) Beserta Profil Kromatografi Lapis Tipisnya. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
World Health Organization. (2020). International Agencyy for Researc on Cancer.
Yulianti, E., Rahayu, T., dan Mercuriani, I.S. (2010). ‘potensi Ekstrak Sirih Merah (piper crocatum) Sebagai Antikanker’. Jurnal penelitian dan Pengembangan Pemerintah Provinsi DIY, 2(2):34-40.
Yulika NK. (2017). ‘Profil Fitokimia dan Gas Chromatography Mass Spectrophometry Ekstrak Curcuma Domestica Val’. Jakarta: Universitas Trisakti.
Nurmilla Ani, Kurniaty Nety, W Hilda Aprillia. (2021). Karakteristik Edible Film Berbahan Dasar Ekstrak Karagenan dari Alga Merah (Eucheuma Spinosum). Jurnal Riset Farmasi, 1(1), 24-32.
DOI: http://dx.doi.org/10.29313/.v0i0.29557
  Â