Studi Literatur Aktivitas Antelmintik dari Beberapa Tanaman Suku Cucurbitaceae

Abstract

ABSTRACT: In Indonesia, intestinal worms are still relatively high, especially among people with densely populated residences, poor sanitation, lack of toilets, and inadequate clean water facilities. Cucurbitaceae plants that have potential as anthelmintics are bitter melon (Momordica charantia L), yellow pumpkin (Cucurbita moschata Duchesne), melon (Cucumis melo), zucchini (Cucurbita pepo), cucumber (Cucumis sativus Linn), and thummittikai (Cucumis trigonus Roxb). The purpose of this literature study was to determine the anthelmintic activity of Cucurbitaceae plants against several types of worms and to determine the class of secondary metabolites contained which have anthelmintic activity by research methods in the form of literature searches in the form of national and international journals related to anthelmintics and the Cucurbitaceae tribe. Cucurbitaceae plants that have potential as anthelmintics are bitter melon (Momordica charantia L), yellow pumpkin (Cucurbita moschata Duchesne), melon (Cucumis melo), zucchini (Cucurbita pepo), cucumber (Cucumis sativus Linn), and thummittikai (Cucumis trigonus Roxb). The result obtained showed that the six plants of the Cucurbitaceae tribe had anthelmintic activity seen from the Ascaris suum, Ascaridia galli, and Pheretima posthuma worms activity paralysis and death at a certain time. Secondary metabolites contained in six plants of the Cucurbitaceae tribe are saponins, tannins, flavonoids, glycosides, terpenoids, phenols, and alkaloids. The conclusion from this literature study is that the six plants of the Cucurbitaceae tribe have anthelmintic activity and The secondary metabolite compounds contained are saponins, tannins, flavonoids, glycosides, terpenoids, phenols, and alkaloids which have anthelmintic activity.

Keywords: Anthelmintic, Worm infection, Cucurbitaceae, Secondary metabolites

ABSTRAK: Di Indonesia, penyakit cacingan masih tergolong tinggi, terutama di kalangan masyarakat dengan tempat tinggal yang padat penduduk, sanitasi yang buruk, tidak adanya toilet dan fasilitas air bersih yang kurang memadai. Tanaman suku Cucurbitaceae yang berpotensi sebagai antelmintik adalah pare (Momordica charantia L), labu kuning (Cucurbita moschata Duchesne), melon (Cucumis melo), zukini (Cucurbita pepo), mentimun (Cucumis sativus Linn), dan thummittikai (Cucumis trigonus Roxb). Tujuan dari dilakukannya studi literatur ini adalah untuk mengetahui aktivitas antelmintik dari tanaman suku Cucurbitaceae terhadap beberapa jenis cacing dan mengetahui golongan senyawa metabolit sekunder yang terkandung yang memiliki aktivitas antelmintik dengan metode penelitian berupa penulusuran pustaka berupa jurnal nasional dan internasional yang berkaitan dengan antelmintik dan suku Cucurbitaceae. Hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa keenam tanaman suku Cucurbitaceae memiliki aktivitas antelmintik dilihat dari aktivitas cacing Ascaris suum, Ascaridia galli dan Pheretima posthuman yang mengalami paralisis dan juga kematian pada waktu tertentu. Golongan senyawa metabolit sekunder yang terkandung dalam keenam tanaman suku Cucurbitaceae yaitu saponin, tanin, flavonoid, glikosida, terpenoid, fenol, dan alkaloid. Kesimpulan dari studi literatur ini bahwa keenam tanaman suku Cucurbitaceae memiliki aktivitas antelmintik dan golongan senyawa metabolit sekunder yang terkandung yaitu saponin, tanin, flavonoid, glikosida, terpenoid, fenol, dan alkaloid memiliki aktivitas antelmintik.

Kata Kunci: Antelmintik, Infeksi cacing, Cucurbitaceae, Metabolit sekunder