Uji Aktivitas Antidiare Ekstrak Etanol Kulit Buah Petai (Parkia speciosa Hassk.) terhadap Mencit Swiss Webster Jantan
Abstract
Abstract: Diarrhea is a disease characterized by increased frequency of defecation more than usual accompanied with changes in the consistency of stool, with or without blood and or mucus. This study aims to determine the antidiare effect of Petai Bark Extract (Parkia speciosa Hassk.) on male Swiss Webster mice with 2 methods, the first method is boost diarrhea using Oleum ricini, the parameters are: frequency of defecation, stool consistency, and stool weight and intestinal transit method by calculating the ratio of intestinal distance traveled by a marker at a given time to the overall intestinal length in mice. This test is made with 3 dose variations 30; 60; and 120 mg / kgBB. Data were analyzed using One-way ANOVA and followed by Tuckey's test. The results showed that the extract of petai fruit skin dose 30; 60; and 120 mg / kgBB had antidiarrheal effects, and were not significantly different from antidiarrheal drug(p> 0.05). The higher dose of ethanol extract from Petai Bark Extract used, will increase antidiare effect.
Keywords: Petai fruit skin, antidiarrhea, extract, Parkia speciosa (Hassk.)
Abstrak: Diare adalah penyakit yang ditandai dengan bertambahnya frekuensi defekasi lebih dari biasanya disertai perubahan konsistensi tinja, dengan atau tanpa darah dan atau lendir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek antidiare ekstrak kulit buah petai (Parkia speciosa Hassk.) pada mencit Swiss Webster jantan dengan 2 metode yaitu metode proteksi diare terhadap Oleum ricini dengan parameter pengamatan frekuensi defekasi, konsistensi feses, dan bobot feses dan metode transit intestinal dengan menghitung rasio jarak usus yang ditempuh oleh suatu marker dalam waktu tertentu terhadap panjang usus keseluruhan pada mencit. Pengujian ini dibuat dengan 3 variasi dosis 30; 60; dan 120 mg/kgBB. Data dianalisis dengan menggunakan uji One-way ANOVA dan uji lanjutan Tuckey. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa ekstrak kulit buah petai dosis 30; 60; dan 120 mg/kgBB memberikan efek antidiare, dan tidak berbeda bermakna dengan kelompok pembanding (p>0,05). Semakin tinggi dosis ekstrak etanol kulit buah petai yang digunakan maka semakin tinggi efek antidiare yang dihasilkan.
Kata Kunci: Kulit buah petai, antidiare, ekstrak, Parkia speciosa (Hassk.)
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Ariani, Susita. (2015). Skripsi : Pola Kromatografi dan Uji Aktivitas Antibakteri Dari Ekstrak Dan Fraksi Kulit Buah Petai (Parkia speciosa Hassk.) Sebagai Antidiare. Universitas Sumatera Utara, Medan.
Balitbang Kemenkes RI. (2013). Riset Kesehatan Dasar: RISKESDAS. Balitbang Kemenkes RI, Jakarta.
DiPiro J.T., Wells B.G., Schwinghammer T.L. and DiPiro C. V., (2015), Pharmacotherapy Handbook, 9th Edition., McGraw-Hill Education Companies, Inggris.
Kamisah, Y., Othman, F., Qodriyah, M.S., dan Jaarin, K. (2013) Parkia speciosa Hassk.: A Potential Phytomedicine, Hindawi Publishing Corporation Evidence Based Complementary and Alternative Medicine, Malaysia.
Mahardhika. (2013). Fraksionasi ekstrak kulit petai berpotensi antioksidan christine. Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Sukandar, E. Y., Andrajati, R., Sigit, J. I., Adnyana, I. K., Setiadi, A. P. & Kusnandar. (2008), ISO Farmakoterapi, Ikatan Sarjana Farmasi Indonesia, Jakarta.
Suraatmaja, S. (2005). Gastroenterologi anak. Sagung Seto, Jakarta.
Susilo, Joko. (2012), Budidaya Petai. Pustaka Baru Press, Yogyakarta.
Venkatesan, et al. (2005). Antidiarrheal Potential of Asparagus racemosus Wild Root Extract in Laboratory Animals, Guru Jambheshwar University, India.
DOI: http://dx.doi.org/10.29313/.v0i0.16987
  Â