Hubungan Syukur dengan Subjective Well-Being Remaja Panti Asuhan Ikhlasul Amal Bandung

Larissa Inarah, Hasanuddin Noor

Abstract


Masa remaja merupakan masa transisi dari anak-anak menuju dewasa dan masa ini penuh dengan masalah, tidak terkecuali remaja yang berada di panti asuhan. Panti asuhan mendidik anak asuh berbeda dengan di rumah, ditengah jadwal yang padat, anak asuh harus memenuhi tuntutan di panti maupun akademik, ditambah dengan banyaknya aturan dan keadaan panti yang minim, namun anak asuh menujukkan kegembiraan dan tidak tertekan, mereka mampu melihat situasi dari sisi positif sehingga apa yang diterimanya dianggap sebagai suatu anugerah sehingga anak asuh merasa sejahtera. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data empiris mengenai seberapa erat hubungan syukur dengan subjective well-being remaja di Panti Asuhan Ikhlasul Amal Bandung. Metode penelitian ini adalah studi korelasi dengan responden 17 orang. Alat ukur dalam penelitian ini menggunakan kuesioner yang dibuat oleh peneliti berdasarkan teori Syukur dari Yunus Hanis Syam (2009) dan teori Subjective Well-Being dari Diener (2000). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adanya hubungan positif antara syukur dengan subjective well-being (Rs = 0,817), jika semakin tinggi tingkat syukur, maka semakin tinggi pula tingkat subjective well-being remaja panti asuhan Ikhlasul Amal Bandung.


Keywords


Syukur, Subjective Well-Being, Panti Asuhan

References


Arikunto, S. (2013). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Diener. https://internal.psychology.illinois.edu/~ediener/SWLS.html. Diakses 2 Januari 2017

Diener. (1984). Subjective Well-Being. Psychological Bulletin, 95, 542-575

Diener, Lucas, Richard E., & Oishi, Shigero. (1996). Subjective Well-Being: the Science of Happiness and Life Satisfaction. Journal Chapter 5

Hurlock, E. B. (2003). Psikologi perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan Edisi Kelima (Diterjemahkan oleh Dra. Istiwidayanti & Drs. Soedjarwo). Jakarta: Erlangga

Inayatillah, T. (2009). Hubungan Antara Gratitude Dengan Subjective Well-Being (Kebahagiaan) Pada Santri Kelas XI dan XII Pondok Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah Garut.

Noor, H. (2009). Psikometri: Aplikasi Dalam Penyusunan Instrumen Pengukuran Perilaku. Bandung: Fakultas Psikologi UNISBA.

Sugiyono. (2005). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Syam, Y. H. (2009). Sabar dan Syukur. Yogyakarta: Mutiara Media

Siregar, S. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif: Dilengkapi Dengan Perbandingan Perhitungan Manual dan SPSS. Jakarta: Prenada Media Group.

Siegel, S. (1988). Statistika Nonparametrikal Untuk Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta: Gramedia.

Yunita, O. (2014). Gambaran Subjective Well-Being Pada Remaja yang Tinggal di Panti Asuhan. http://repository.wima.ac.id/3666/1/pdf. Diunduh 3 Januari 2017

Pedoman Penyelenggaraan Mata Kuliah Metodologi Penelitian III dan Skripsi (Revisi Ketiga). (2016). Bandung, Indonesia: Fakultas Psikologi Universitas Islam Bandung.




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/.v0i0.7438

Flag Counter    Â