Studi Deskriptif Mengenai Sikap Karyawan Bagian Produksi Terhadap Penggunaan Alat-Alat K3 di PT. Barajaya Bandung

Revani Fitri, Yuli Aslamawati

Abstract


Abstract. Accident is one of the problems that often occur in workers in the industry so that equipment Occupational health and safety is essential to the welfare of employees. PT Barajaya Bandung in this case as the furniture company carrying out the processing of goods produced using heavy equipment, dangerous and high potential to injure members of the body of the employees. PT. Barajaya Bandung has facilitated every employee, especially in the production by providing medical equipment safety (K3) to support in every job. Many of them are not willing to use the tools of Occupational health and safety (K3) with a wide range of opinions that is hot when used at work, uncomfortable when worn for weight and limiting the space and the view when working. This resulted in the persistence of labor accidents that occurred in the company of PT. Barajaya as the affected eye flake welding materials, respiratory problems due to inhalation of the powders of the processed waste materials, the finger is cut by the cutting tool, head disorderly production of raw materials, etc.It reflects the unwillingness of employees of PT. Barajaya Bandung to use the tools of Occupational health and safety (K3), which has facilitated the company. Based on that if they see sense attitude is a predisposition or one's readiness to respond, agree or disagree, like or dislike the attitude object which is the result of experience and interaction with the object obtained from the environment. The method used is a descriptive study with respondents 33 people. Measuring instrument used was a questionnaire designed by researchers with the theoretical concept of Allport. The results showed 27 people with a percentage of 81.8% had low attitude towards the use of medical equipment safety (K3), and 6 with a percentage of 18.2%, which has a high attitude towards the use of medical equipment safety (K3).

 

Abstrak. Kecelakaan kerja merupakan salah satu permasalahan yang sering terjadi pada pekerja di perusahaan industri sehingga alat-alat kesehatan keselamatan kerja merupakan hal yang penting untuk kesejahteraan karyawan. PT Barajaya Bandung yang dalam hal ini sebagai perusahaan furniture melaksanakan pengolahan barang produksi menggunakan alat-alat berat berbahaya dan berpotensi tinggi untuk melukai anggota tubuh para karyawan. PT. Barajaya Bandung telah memfasilitasi setiap karyawan terutama di bagian produksi dengan memberikan alat-alat kesehatan keselamatan kerja (K3) untuk mendukung dalam setiap pekerjaannya. Banyak dari mereka tidak berkenan untuk menggunakan alat-alat kesehatan keselamatan kerja (K3) dengan  berbagai macam opini yakni panas ketika digunakan saat bekerja, tidak nyaman ketika dikenakan karena berat dan membatasi ruang gerak dan pandangan ketika bekerja. Hal tersebut mengakibatkan masih adanya kecelakaan-kecelakaan kerja yang terjadi di perusahaan PT. Barajaya seperti mata yang terkena serpihan bahan las, gangguan pernafasan karena terhirupnya serbuk-serbuk limbah bahan olahan, jari yang teriris oleh alat pemotongan, kepala yang tertiban bahan mentah produksi, dsb.Hal tersebut mencerminkan adanya ketidaksediaan karyawan PT. Barajaya Bandung untuk menggunakan alat-alat kesehatan keselamatan kerja (K3) yang telah perusahaan fasilitasi. Berdasarkan hal tersebut jika melihat pengertian sikap merupakan kecenderungan atau kesiapan seseorang untuk berespon, setuju atau tidak setuju, senang atau tidak senang terhadap objek sikap yang merupakan hasil dari pengalaman dan interaksi dengan objek yang diperoleh dari lingkungan. Metode yang digunakan adalah Studi Deskriptif dengan responden 33 orang. Alat ukur yang digunakan adalah kuisioner yang dirancang oleh peneliti dengan konsep teori dari Allport. Hasil penelitian menunjukan 27 orang dengan presentase 81.8% memiliki sikap yang rendah terhadap penggunaan alat-alat kesehatan keselamatan kerja (K3), dan 6 orang dengan presentase 18.2% yang memiliki sikap yang tinggi terhadap penggunaan alat-alat kesehatan keselamatan kerja (K3).


Keywords


Attitude, K3 Tools

References


Azwar, S. (1995). Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Kementerian Sekretariat Negara RI, Bidang Politik dan Kesejahteraan Rakyat. (2012). Peraturan Pemerintah Nomor 50. 2012 Tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

Noor, H. (2009). Psikometri Aplikasi dalam Penyusunan Instrumen Pengukuran Perilaku. Bandung: Fakultas Psikologi Unisba.

Perilaku Organisasi, Organizational Behavior, Stephen P. Robbins, Timothy A Judge, Edisi 16

Ramdhani, N. (2008) Pembentukan dan Perubahan Sikap. Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada. April 23, 2014. neila.staff.ugm.ac.id/wordpress/.../bab2a1-attitude.pdf

Rif’atil Farihah : (2006) Perusahaan dan Organisasi dalam Mengelola Sumber Daya Manusia

Silalahi, U. (2006). Metode Penelitian Sosial. Bandung: Unpar Press.

Soekotjo, dkk, (2000) Undang-Undang Dasar 1945. Jakarta: Undang -Undang Dasar Sebagai Perlindungan Manusia, Edisi 4

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Winarsunu, T. (2008). Psikologi Keselamatan Kerja. Malang: UMM Press.




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/.v0i0.6057

Flag Counter    Â