Hubungan Antara Kontrol Diri dengan Penyesuaian Sosial di Pesantren pada Santri Pondok Pesantren Al-Falah Bandung

Odih Syaripudin, Temi Damayanti Djamhoer

Abstract


Abstract. Pesantren Al-Falah Islamic Bandung has the goal of forming the students to become individual that understand religion (Tafakuh fiddin) and shaping the character of the students to become disciplined. But in reality many students violate the regulation, despite getting the punishment given by the board at the boarding school. Students who violate such as not doing daily duty, uneasy relations with other students or administrators, not willingly tobe active involved in following the school activitiess, and saying somthing rude to other student. Most behavior based on the impulse itself, students behave without considering the consequences of his behavior. This study is to describe the relationship between self-control with social adjustment in the pesantren students of Al-Falah Bandung. The method used in this study is correlational, and subjects in this study is 44 pondok pesantren Al-Falah Bandung students. Questionnaire with 56 item arranged by researcher according to Averill’s (1973) theory was used to collect data for self control variable, and other questionnaire with 67 item arranged by researcher according to Schneiders, A.A. (1964) theory was used to collect data for adjustment variable. These collected data show that is positive correlation (0.600) between self control and adjustment in pondok pesantren Al-Falah Bandung. From 3 aspects of self control, cognitive control aspect have high correlation (0.682), decitional control aspect & behavioral aspect control have moderate correlation (0.455).


Abstrak. Dalam pondok pesantren Al-falah Bandung memiliki tujuan untuk membentuk santri yang memahami agama (Tafakuh fiddin) dan membentuk karakter santri yang disipilin. Namun kenyataannya banyak santri yang melanggar, meskipun mendapatkan hukuman yang diberikan oleh pengurus di pondok pesantren. Perilakunya santri yang melanggar seperti tidak mengerjakan tugas piket, hubungan yang kurang baik dengan santri lain atau pengurus, kurang mau terlibat aktif dalam mengikuti kegiatan pesantren, dan berkata kasar. Kebanyakan perilaku didasari oleh dorongan dirinya, santri berperilaku tanpa mempertimbangkan konsekuensi dari perilakunya. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran hubungan antara kontrol diri dengan penyesuaian sosial di pesantren pada santri pondok pesantren Al-Falah Bandung. Metoda penelitian ini menggunakan studi korelasi dengan subjek sebanyak 44 santri di pondok pesantren. Pengumpulan data menggunakan kuesioner yang terdiri dari 56 item pertanyaan dari variabel kontrol diri berdasarkan konsep teori dari Averill (1973). 67 item pertanyaan dari variabel penyesuaian sosial berdasarkan konsep teori dari Schneiders, A.A. (1964) dan kedua vairabel disusun oleh peneliti. Hasil dari pengumpulan data yang diperoleh menunjukan bahwa ada hubungan positif antara kontrol diri dengan penyesuaian diri pada santri di pondok pesantren dengan derajat cukup (r = 0.600) Dari 3 aspek kontrol diri yang memiliki derajat korelasi tinggi yaitu aspek cognitive control (0.682), aspek decitional control derajat korelasi cukup  (0.455), dan behavbior control derajat korelasi cukup (0.422). 


Keywords


Self Control, Social adjustment, Pondok Pesantren

References


Akhbar, D S (2015). Hubungan Kontrol Diri dengan Penyesuaian Diri Perserta

Didik Kelas XI SMK 3 PGR. Jurnal online (diunduh pada tanggal 14-11-2016

Arikunto, S. (2009). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Averill, J.R. (1973). Personal control obver aversive stimulus and it’s

relationship to stress. Psychological bulletin. 88: 286-303.

Hurlock, B. Elizabeth. (1980). Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan

Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga.

Noor, Hasanuddin. (2012). Aplikasi Dalam Penyusunan Instrumen Pengukuran

Perilaku. Bandung : Jauhar Mandiri.

Santrock, John W. (2003). Life span-development. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Schneiders, A.A. (1964). Personal Adjustment and Mental Health. New York




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/.v0i0.5981

Flag Counter    Â