STUDI DESKRIPTIF MENGENAI STRATEGI AKULTURASI INTEGRASI PADA MAHASISWA PERANTAU KELOMPOK ETNIK MINANGKABAU DAN BATAK DI KOTA BANDUNG

MELITA ELVARETTA JAMHUR, IHSANA SABRIANI BORUALOGO, STEPHANIE RAIHANA HAMDAN

Abstract


Kelompok etnik Minangkabau dan Batak merupakan kelompok etnik yang memiliki nilai budaya merantau. Kota Bandung merupakan salah satu kota tujuan para perantau kelompok etnik Minangkabau dan Batak. Menurut Brunner, Kota Bandung memiliki kultur budaya Sunda yang dominan, dimana melalui budaya dominan ini ditetapkan standar tingkah laku yang dianggap pantas melalui pola budaya dominan ini (Cohen, 2004 : 257).  Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran mengenai proses akulturasi yang dilakukan oleh kedua kelompok etnik ini selama merantau di Kota Bandung. Berry menjelaskan akulturasi sebagai proses perubahan budaya dan psikologis yang terjadi sebagai akibat kontak antar dua atau lebih kelompok budaya dan anggota masing-masing kelompok etnik(Berry, 2005:698). Menurut Berry, akulturasi terdiri dari dua komponen, yaitu attitudes (kecenderungan individu bagaimana cara melakukan akulturasi) dan behavior (aktivitas nyata yang ditunjukkan individu). Pembahasan pada artikel ini difokuskan pada acculturation attitudes. Acculturation attitudes dilihat melalui strategi yang digunakan individu ketika berakulturasi, strategi tersebut antara lain integrasi, asimilasi, separasi dan marginalisasi. Responden penelitian ini terdiri dari 250 responden kelompok etnik Minangkabau dan 250 responden kelompok etnik Batak. Alat ukur yang digunakan adalah acculturation attitudes scale dari John W. Berry yang telah dilakukan uji validitas () dan reliabilitas (). Pengolahan data bersifat deskriptif dengan pendekatan Psikologi Lintas Budaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa acculturation attitudes yang terlihat dari strategi, yang paling banyak dipilih oleh kedua kelompok etnik adalah strategi integrasi (mean= 3,936). Hasil perbandingan mean strategi integrasi  antara kedua kelompok etnik ini tidak signifikan (), artinya kedua kelompok etnik sama-sama memilih strategi integrasi ketika berakulturasi di kota Bandung.

Keywords


Acculturation Attitudes, Strategi Integrasi, Kelompok Etnik Minangkabau, Kelompok Etnik Batak

References


Berry, John W. (1997) Lead Article: Immigration, Acculturation and Adaptation. Canada : Queens’s University.

_______ . (2005). Acculturation: Living Successfully in Two Cultures. International Journal of Intercultural Relations. Vol 29. Hal 697-712

Borualogo, Ihsana Sabriani. (2014). Pengaruh Nilai Budaya Merantau, Sistem Nilai, dan Dukungan Sosial yang Dimediasi Harga Diri Terhadap Kepegasan Sebagai penentu Kepuasan Hidup. Fakultas Psikologi : UNPAD.

Hair, F.J., Black, C.W., Babin, J.B., Anderson, E.R. (2010). Multivariate Data Analysis. USA: Pearson.

Latief. (2002). Etnik dan Adat Minangkabau Permasalahan dan Masa Depannya. Bandung: Angkasa.

Warnaen, Suwarsih. (1979). Stereotipe Etnik Di Dalam Suatu Bangsa Multietnik. Jakarta : Universitas Indonesia.




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/.v0i0.1133

Flag Counter    Â