Kajian Mengenai Peningkatan Kadar Fe Total Pada Bijih Besi Laterit Menggunakan Magnetic Separator Di PT Aikona Bima Amarta, Kecamatan Bajuin, Kabupaten Tanah Laut, Provinsi Kalimantan Selatan

Muhammad Rohman, Sri Widayati, Dono Guntoro

Abstract


Bijih besi di Indonesia sebagian besar didominasi oleh kelompok bijih besi laterit dan pasir besi yang pengelolaannya cenderung lebih sulit dibandingkan bijih besi hematit-magnetit. Bijih besi laterit memerlukan teknologi tepat guna untuk meningkatkan kadar Fe agar dapat dimungkinkan produksinya mencapai tahap besi spons/DRI (Direct Reduced Iron) dan pellet.

Bijih besi laterit yang berada di lokasi penambangan PT. Aikona Bima Amarta memiliki kadar Fe total sebesar 50%. Bijih besi tersebut ditambang dengan cara pengerukan (scrap) dan ditumpukkan di stockpile untuk selanjutnya dilakukan proses pencucian. Proses pencucian dilakukan dengan menggunakan trommel screen sebagai mesin pencuci utamanya dan magnetic separator sebagai mesin konsentrasinya. Dari hasil pencucian tersebut selanjutnya dilakukan pengambilan sampel produk magnetic separator untuk selanjutnya dilakukan analisis kimia (uji kadar) berapa peningkatan yang terjadi pada bijih besi laterit yang telah mengalami proses pencucian.

Peralatan pencucian bijih besi yang digunakan berupa 2 buah hopper dan 1 buah screen berdimensi 100x100 mm, 3 buah mesin trommel screen yang memiliki ukuran saringan 5 mm untuk trommel screen 1 dan trommel screen 2 serta ukuran saringan 20 mm untuk trommel screen 3. Magnetic separator pasir besi dan magnetic separator bijih besi berjenis drum separator yang dilengkapi dengan belt conveyor sepanjang 6 m dengan lebar 0,7 m. Sumber air untuk pencucian didapat dari kolam sumber air yang memiliki volume 10.530,75 m3 yang dipompa menggunakan 4 buah pompa dengan total debit air yang digunakan adalah sebesar 35,218 liter/detik.

Dalam proses pencucian material bijih besi dilakukan 2x percobaan pencucian dengan mengubah kecepatan putaran mesin dan kemiringan trommel screen 2. Kondisi pertama kecepatan trommel screen 1 sebesar 4 Rpm; trommel screen 2 sebesar 3,11 Rpm; trommel screen 3 sebesar 12,5 Rpm dan magnetic separator sebesar 9,4 Rpm. Kondisi kedua kecepatan trommel screen 1 sebesar 11,66 Rpm; trommel screen 2 sebesar 5,8 Rpm; trommel screen 3 sebesar 6,34 Rpm dan magnetic separator sebesar 14,1 Rpm. Berdasarkan data pencucian raw material pada kondisi A sebanyak 4302 ton diperoleh konsentrat bijih besi ukuran -20mm sebesar 189 ton (6,03%) dengan kadar 68,63% dan bijih besi ukuran -5mm sebesar  225 ton (7,14%) dengan kadar 68,29% sehingga didapat total perolehan konsentrat sebesar 13,17 %. Pada kondisi B sebanyak 4302 ton diperoleh konsentrat bijih besi ukuran -20mm.sebesar 207 ton (6,65%) dengan kadar 69,19% dan bijih besi ukuran -5mm sebesar  243 ton (7,79%) dengan kadar 69% sehingga didapat total perolehan konsentrat sebesar 14,44 %.

Keywords


trommel screen, magnetic separator, bijih besi, kadar Fe total, perolehan

References


Badan Pusat Statistik Kabupaten Tanah laut. 2013. “Tanah Laut Dalam Angkaâ€.https://tanahlautkab.bps.go.id.Diakses tanggal 20 Desember 2016 (Doc, online)

B.A. Wills. 1970. Mineral Processing Technologyâ€. Pergamen Press. Oxford

Febrianti, Elisa. 2002. â€Pengolahan Bijih Emas Cigaru, Sukabumi, Jawa Barat Dengan Cara Konsentrasi GravityShaking Tableâ€. Tugas Akhir. Universitas Islam Bandung. Bandung

Husaini, Muchtar Aziz. 2013. “Teknologi Pemrosesan Bauksitâ€. Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral dan Batubara “tekMIRA†Vol.11 No.1

Husaini, Wijayanti R. 2002. “Peningkatan Kualitas Bauksit dari Pulau Kijang dengan Magnetik Separator Cara Basahâ€. Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral dan Batubara “tekMIRAâ€

Metro Expect Result Edisi 10. 2015. “Basics In Mineral Processingâ€. Metso Corporation. Inggris.

N. Sikumbang. 1994. â€Peta Geologi Lembar Banjarmasin, Kalimantanâ€. Pusat Pengembangan dan Penelitian Geologi. Bandung

Rachmat, Yusuf. 1995. “Pemisahan Mineral Secara Magnetikâ€. Direktorat Jenderal Pertambangan Umum, Pusat Pengembangan Tenaga Pertambangan. Bandung

Sulistianto, Dedy. 2007. “Kajian Awal Dalam Upaya Peningkatan Kadar Fe Pada Bijih Besi Berkadar Rendah Dari Daerah Air Dingin, Sumatera Barat Dengan Menggunakan Alat Sluice Box dan Magnetic Separatorâ€. Tugas Akhir. Universitas Islam Bandung. Bandung

Taggart A.F. 1967. “Hand Book Of Mineral Dressingâ€. Mc Graw Hill Book Co. Inc., New York. London

Tobing, S.L. 1995. “Pengolahan Bahan Galianâ€. Direktorat Jenderal Pertambangan Umum, Pusat Pengembangan Tenaga Pertambangan. Bandung

Tresnadi Hidir. 2009. “Kajian Penambangan Bijih Besi di Sungai Riam, Pemalongan dan Sumber Mulia Kecamatan Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatanâ€. Jurnal Sains dan Teknologi Indonesia Vol.11 No.2, Hlm 113-119

Yusuf. 2006. “Kebutuhan Baja Nasionalâ€. Jurnal Sains dan Teknologi Indonesia. Vol 7 No 4, Hlm 27-34.




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/pertambangan.v0i0.7467

Flag Counter    Â