Rencana Teknis dan Ekonomis Reklamasi pada Penambangan Sirtu PT Purwa Alam Sari di Desa Cikeusik, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Kuningan, Provinsi Jawa Barat

Abstract

Abstract. PT Purwa Alam Sari is a company  mining of “sirtuâ€. As a result of mining “sirtu†this will change local environmental conditions such as surface terrain, soil conditions, vegetation conditions, and a decrease in local water quality, so this reclamation activity must be carried out in order to maintain stable soil conditions and not cause landslides and erosion. This reclamation activity is also carried out because of a regulation with applicable laws and regulations (According to No. 1827K/30/MEM of 2018). Reclamation activities will be carried out from the second year after mining begins,  in 2021 until 2024 with an area to be reclaimed of 0.9 Ha. Every year land management activities are carried out, then followed by revegetation activities and plant maintenance and care. Leveling the soil surface and spreading topsoil required soil volume for compaction in the 2nd year of 2,929.5 m3, in the 3rd year of 1,008 m3, in the 4th year of 2,793 m3, and in the 5th year of 2583 m3 with using the Kobelco SK210 Excavator, Hino 130HD Dump Truck and Komatsu D65E-12 Bulldozer. The plants used in revegetation activities are interplantation such as banana trees, main plants such as albasia trees (sengon) and cover crops such as Calopogonium Mucunoides (CM), Calopogonium Caeruleum (CC), Pueraria Javanica (PJ) and Mucuna Bracteata (MB). The final part of the technical plan for reclamation is carried out by the stages of plant care and maintenance therefor its growth can be optimal and the criteria for reclamation success are achieved. The technical plan for maintenance and care includes fertilizing, replanting, watering and administering drugs to plants. Total cost of the reclamation plan that should be spent is Rp. 110,458,663.

Keywords : Reclamation Plan, Revegetation, Top Soil

Abstrak. PT Purwa Alam Sari adalah perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan sirtu. Akibat penambangan sirtu ini akan merubah suatu kondisi lingkungan daerah setempat seperti rona permukaan, kondisi tanah, kondisi vegetasi, dan penurunan kualitas air daerah setempat, sehingga kegiatan reklamasi ini wajib dilakukan agar tetap menjaga kondisi tanah tetap stabil dan tidak menyebabkan terjadinya longsor dan erosi. Kegiatan reklamasi ini juga dilakukan karena adanya suatu peraturan dengan ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku (Menurut Kepmen ESDM No 1827K/30/MEM Tahun 2018). Kegiatan reklamasi akan dilakukan dari tahun kedua setelah penambangan dimulai yaitu pada tahun 2021 hingga tahun 2024 dengan luas area yang akan direklamasi sebesar 0,9 Ha. Pada setiap tahun dilakukan kegiatan penataan lahan, kemudian dilanjutkan dengan kegiatan revegetasi serta pemeliharaan dan perawatan tanaman. Perataan permukaan tanah dan penebaran tanah pucuk dibutuhkan volume tanah untuk pemadatan pada tahun ke-2 sebesar 2.929,5 m³, pada tahun ke-3 sebesar 1.008 m³, pada tahun ke-4 sebesar 2.793 m³, dan tahun ke-5 sebesar 2583 m³ dengan menggunakan alat Excavator Kobelco SK210, Dump Truck Hino 130HD dan Bulldozer Komatsu D65E-12. Tanaman yang digunakan dalam kegiatan revegetasi, yaitu tanaman sisipan berupa pohon pisang, tanaman pokok berupa pohon albasia (sengon) dan tanaman penutup berupa Calopogonium Mucunoides (CM), Calopogonium Caeruleum (CC), Pueraria Javanica (PJ) dan Mucuna Bracteata (MB). Bagian akhir rencana teknis reklamasi dilakukan tahapan perawatan dan pemeliharaan tanaman supaya pertumbuhannya dapat optimal dan tercapainya kriteria keberhasilan reklamasi. Rencana teknis pemeliharaan dan perawatan meliputi kegiatan pemupukan, penyulaman, penyiraman serta pemberian obat-obatan untuk tanaman. Total biaya rencana reklamasi yang harus keluarkan sebesar Rp 110.458.663.

Kata Kunci : Rencana Reklamasi, Revegetasi, Tanah Pucuk