Konsep Pengendalian Air Asam Tambang dengan Memanfaatkan Kapur Tohor di PT MNO Provinsi Kalimantan Timur

Dylan Dwi Prakoso, Sri Widayati, Solihin Solihin

Abstract


Abstract. This mining business activity is carried out in stages starting from exploration, mining, processing, utilization and sales of minerals. The process of tackling Acid Mine Water in the settling pond so as not to cause water pollution, because those affected are the community around the mine area, water quality, soil quality and aquatic biota. Its formation is influenced by three main factors, namely water, oxygen and rock containing sulfide minerals. There are many factors that influence the formation of acid mine drainage, including the quality of the water, the pH value in the settling pond which is influenced by the Fe and Mn content.This situation occurs because the sulfur element present in the rock is oxidized naturally and is also supported by high rainfall which accelerates the change. sulfur oxides to acids. The active method carried out in the research area is divided into 4 parts, namely the inlet zone, treatment zone, deposition zone and also the outlet zone, in this zone water sampling is carried out so that testing can be carried out using lime. This is done in order to estimate the need for lime to increase the pH value to approach the minimum pH value of the Environmental Quality Standard. The method used is direct lime poured into the channel or stream in the inlet zone. From the test results of 1 liter of acid mine drainage with a discharge of 16.348.28 liters / day, the lowest pH is 4.4, then after being given lime with a dose of 0.00199 gr / l, the pH value of the acidic water becomes 7.0 and a pH value of 5, If 1 given a dose of 0.000998 gr / l lime, the PH value of the acid water becomes 7.1 which meets environmental quality standards. The time needed to collect water and sedimentation into the settling pond is 647 days

Keywords: Settling Pond, Discharge, Lime Needs, Active Method

Abstrak.  Kegiatan usaha pertambangan ini dilakukan secara bertahap dari mulai eksplorasi, penambangan, pengolahan, pemanfaatan dan penjualan bahan galian. Proses penanggulangan Air Asam Tambang pada settling pond agar tidak menimbulkan pencemaran pada air, karena yang terkena dampaknya seperti masyrakat disekitar wilayah tambang, kualitas air, kualitas tanah dan biota perairan. Pembentuknya dipengaruhi oleh tiga faktor utama yaitu air, oksigen dan batuan yang mengandung mineral-mineral sulfida. Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi terbentuknya air asam tambang, diantaranya adalah kualitas airnya nilai pH pada settling pond yang dipengaruhi oleh kandungan Fe dan Mn keadaan ini terjadi karena unsur sulfur yang terdapat di dalam batuan teroksidasi secara alamiah didukung juga dengan curah hujan yang tinggi semakin mempercepat perubahan oksida sulfur menjadi asam. Metode aktif yang dilakukan pada daerah penelitian dibagi menjadi 4 bagian yaitu pada zona inlet, zona treatment, zona pengendapan dan juga zona outlet, pada zona tersebut dilakukan pengambilan sampel air agar dapat dilakukan pengujian menggunakan kapur. Hal ini dilakukan agar dapat mengestimasi keperluan kapur untuk menaikan nilai pH agar mendekati nilai pH minimal dari Baku Mutu Lingkungan. Metode yang digunakan kapur langsung dicurahkan pada saluran atau aliran pada zona inlet. Dari hasil pengujian terhadap 1 liter air asam tambang dengan debit 16.348,28 liter/hari, pH terendah 4,4 maka setelah diberi kapur dengan dosis 0,00199 gr/l maka nilai pH air asam tersebut menjadi 7,0 dan nilai pH 5,1 diberi dosis kapur sebesar 0,000998 gr/l  maka nilai PH air asam tersebut menjadi 7,1 memenuhi standar baku mutu lingkungan. Waktu yang dibutuhkan untuk menampung air dan sedimentasi yang masuk ke dalam settling pond adalah 647 hari.

Kata Kunci: Settling Pond, Debit, Kebutuhan Kapur, Metode Aktif


Keywords


Settling Pond, Debit, Kebutuhan Kapur, Metode Aktif

Full Text:

PDF

References


Abimanan, Bandar. 2012. Air Asam Tambang. Universitas Sriwijaya

Gautama R., S., 2012. Pengelolaan Air Asam Tambang. Bimbingan Teknis Reklamasi dan

Pascatambang pada Kegiatan Pertambangan Mineral dan Batubara, KESDM, Yogyakarta.

Kepmen. 2003. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 113 Tahun 2003 Tentang

Baku Mutu Air. Jakarta

Kusumawati, T.A. 2013. Sintesis Nanopartikel Pigmen Oksida Besi Hitam (Fe3O4) Merah (Fe2O3) dan Kuning (FeOOH) Berbasis Pasir Besi Tulungagung. Skripsi. Malang: Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Malang.

Muchjidin. 2006. Pengendalian Mutu dalam Industri Batubara, Penerbit ITB, Bandung Sayoga. [6] Nurisman, E., Cahyadi, R., Hadriansyah. 2012. Studi Terhadap Dosis Penggunaan Kapur Tohor

Pada Proses Pengolahan Air Asam Tambang Pada Kolam Pengendap Lumpur Tambang Air

Laya PT Bukit Asam (Persero), tbk. Jurnal Teknik Patra Akademika. Politeknik Akamigas

Palembang.

Sayoga, R. 2012. Pengelolaan Air Asam Tambang. Jurnal Indonesian Network for Acid Drainage.

Hal 3.

Triatmodjo, Bambang. 2008. Hidrologi Terapan. Beta Ofset, Jakarta.




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/pertambangan.v6i2.24704

Flag Counter    Â