Studi Geoteknik, Hidrologi dan Hidrogeologi untuk Evaluasi Desain Lereng Pit Selatan Tambang Batubara CV Jasa Andhika Raya di Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur

Rana Attiqah Gusbet, Yuliadi Yuliadi, Dudi Nasrudin Usman

Abstract


Studi geoteknik, hidrologi, dan hidrogeologi dilakukan di Pit Selatan Tambang Batubara CV Jasa Andhika Raya, Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur. Data yang diperlukan dalam studi ini diantaranya yaitu hasil sampling dan hasil uji batuan, intensitas hujan menggunakan Metode Mononobe, debit air limpasan menggunakan Metode Rasional, dan hasil Falling Head Test. Acuan yang dipakai untuk studi geoteknik yaitu memiliki nilai Faktor Keamanan (FK) pada FK > 1.5 untuk seluruh kriteria lereng yang diantaranya yaitu High Wall, Low Wall, lereng tunggal, dan lereng timbunan. Sedangkan yang dijadikan acuan untuk studi hidrologi dan hidrogeologi diantaranya yaitu air yang masuk di tambang, air limpasan, dan arah aliran air tanah. Hasil studi geoteknik menunjukkan kondisi batuan di daerah penelitian termasuk kategori batuan sangat lunak (kuat tekan ± 1 MPa), dari hasil simulasi yang dilakukan, didapatkan beberapa keputusan diantaranya yaitu : Highwall (penampang A-A’) direkomendasikan sudut lereng sebesar 390 dan tinggi maksimum 31 m; Highwall (penampang C-C’) direkomendasikan sudut lereng sebesar 330 dan tinggi maksimum 28 m; Highwall (penampang D-D’) direkomendasikan sudut lereng sebesar 320 dengan tinggi maksimum 45 m; lereng akhir tambang (penampang B-B’) direkomendasikan sudut lereng sebesar 490 dengan tinggi maksimum 28 m; lereng akhir tambang (penampang F-F’) direkomendasikan sudut lereng sebesar 640 dengan tinggi maksimum 28 m; Lereng tunggal dapat menggunakan besar sudut dari 400-600 dengan tinggi dari 5-15 m; Lereng timbunan direkomendasikan sudut lereng sebesar 190 dengan tinggi maksimum 10 m. Berdasarkan hasil studi hidrologi dan hidrogeologi, daerah ini memiliki luas daerah tangkapan hujan ex-pit sebesar 47.20 ha dan in-pit sebesar 8.625 ha. Besar debit air limpasan yang masuk ke dalam pit 2507.98 m3/jam. Dimensi saluran pengalihan pada paritan A lebar permukaan 0.86 m, tinggi 0.5 m, sudut kemiringan dinding saluran 71.5Ⱐdan kedalaman aliran 0.5m.


Keywords


Lereng, Penampang, Debit Air

References


Ashari, Yunus. 2013. Draft Buku Ajar Hidrogeologi Untuk Pertambangan. Jurusan Teknik Pertambangan Universitas Islam Bandung (UNISBA). Universitas Islam Bandung. Bandung.

Bieniawski, Z. T., 1984, Rock Mechanics Design in Mining and Tunneling, A. A. Balkema, Rotterdam.

Bishop, A.W., 1971, The Influence Of Progressive Failure On The Method Of Stability Analysist Geotechnique, 21: 168-172.

Fetter, C.W. 1988. Applied Hydrogeology (4th Edition). Fourth Edition. London : Prentice Hall.

Gumbel, E. J. 1954. Statistical Theory Of Extreme Value and Some Practical Applications. National Bereau of Standards (U.S) Appl. Math. Ser., 33.

Gumbel, E.J. 1941. The Return Period Of Flood Flows. Ann. Math. Statist, 12(2), 163-190.

Hoek, E. & J. W. Bray, 1981. Rock Slope Engineering, Revised Third Edition, The Institution of Mining and Metallurgy, London

Sosrodarsono. Suyono, Ir.,ed. 1976. Hidrologi Untuk Pengairan; dikutip dari Chow, V.T 1988, Maidment, D.R. 1993

Sulistijo, Budi, 2002, Analisis Kemantapan Lereng Batuan, Kursus Singkat, Geoteknik Terapan Untuk Tambang Terbuka, Departemen Teknik Pertambangan ITB, Bandung.

Supriatna, S., Sukardi, E. Rustandi, 1995. Buku Lampiran Peta Geologi Lembar Samarinda, Kalimantan, Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi.

Suratha, Gde., 1994, Kemantapan Lereng, Direktorat Jenderal Pertambangan Umum Pusat Pengembangan Tenaga Pertambangan, Bandung.

Wiyono Bagus, dkk., 2006, Pengaruh Tinggi Muka Air Tanah Terhadap Kestabilan Jenjang pada Dinding Akhir Penambangan, PERHAPI, Jakarta.




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/pertambangan.v0i0.1230

Flag Counter    Â