Pengembangan Kecerdasan Kinestetik Anak Usia Dini melalui Pembelajaran Seni Tari di Kelompok B (Quasi-Experimental Method of Early Childhood at Preschool Bianglala Jalan Sari Endah No.19A Bandung Tahun Ajaran 2017-2018)

Dian Dwi Amalia, Ayi Sobarna, Dinar Nur Inten

Abstract


Abstract: Based on the characteristics of development, children are in a period of rapid development. When born a child has a variety of intelligence called multiple intelligence. Most modern parents usually prioritize intellectual development rather than physical development. Physical activity is closely related to movement, while movement is one of the needs of early childhood. The link between body movements with multiple intelligences is quite relevant to kinesthetic intelligence. For this reason, early childhood is important to be given a stimulus to improve kinesthetic intelligence. The purpose of this study is to provide an overview of the development of kinesthetic intelligence early childhood through learning dance at TK Bianglala Bandung which includes multiple intelligences, basic concept of kinesthetic intelligence, and development of kinesthetic intelligence. The study was conducted using the quasi-experimental method, where there are two homogeneous groups. One experimental group or group B1 will be given extracurricular treatment. While the other one is the control group. Research samples are children at TK Bianglala aged 5-6 years totaling 20 people.  The hypothesis tested in this study is H0 : there is no difference in kinesthetic intelligence between children who are given dance learning and children who are not given dance learning and H1 : there is a difference in kinesthetic intelligence between children who are given dance learning and children who are not given dance learning. Research results from kinesthetic intelligence abilities experimental group before learning dance shows the average test results of 50. Kinesthetic ability of the experimental group after learning dance shows results average test of 83.1. Significant calculation results between experimental groups after doing post-test shows results average test of 83.1 and control group after post-test shows results average test of 44.1.  The initial hypothesis of research is H1 : there is a difference in kinesthetic intelligence between children who are given dance learning and children who are not given dance learning.  While the results of hypothesis testing are H1 : there is a difference in kinesthetic intelligence between children who are given dance learning and children who are not given dance learning of ages 5-6 at TK Bianglala school year 2017/2018. Can be concluded development of early childhood kinesthetic intelligence through learning dance in preschool learned B can improve children's abilities.

Keywords: Kinesthetic Intelligence, Dance Learning.


Abstrak: Berdasarkan karakteristik perkembangan, anak berada dalam masa perkembangan yang pesat. Ketika lahir anak memiliki berbagai kecerdasan yang disebut dengan kecerdasan jamak. Kebanyakan orang tua modern biasanya lebih  mengutamakan perkembangan intelektual daripada pengembangan fisik. Aktifitas fisik berkaitan erat dengan gerak, sementara gerak adalah salah satu kebutuhan anak usia dini. Keterkaitan antara gerak tubuh dengan kecerdasan majemuk cukup relevan dengan kecerdasan kinestetik. Untuk itu anak usia dini penting diberikan stimulus untuk meningkatkan kecerdasan kinestetik. Adapun tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk memberikan gambaran terhadap pengembangan kecerdasan kinestetik anak usia dini melalui pembelajaran seni tari di TK Bianglala Bandung yang meliputi kecerdasan majemuk (multiple intelligence), konsep dasar kecerdasan kinestetik, dan pengembangan kecerdasan kinestetik. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kuasi eksperimen, dimana terdapat dua kelompok yang homogen. Satu kelompok eksperimen atau kelompok B1 akan diberikan treatmen melalui ekstrakulikuler. Sedangkan yang satu lagi merupakan kelompok kontrol. Sampel penelitian adalah anak TK Bianglala usia 5-6 tahun yang berjumlah 20 orang. Hipotesis yang diuji dalam penelitian ini adalah H0 : tidak ada perbedaan kecerdasan kinestetik antara anak yang diberiakn pembelajaran seni tari dan anak yang tidak diberikan pembelajaran seni tari dan H1 : ada perbedaan kecerdasan kinestetik antara anak yang diberi pembelajaran seni tari dan anak yang tidak diberikan pembelajaran seni tari.

Kata kunci: Kecerdasan Kinestetik, Pembelajaran Seni Tari.


Keywords


Kecerdasan Kinestetik, Pembelajaran Seni Tari

Full Text:

PDF

References


Howard Gardner.2013.Multiple Intellegences, Memaksimalkan Potensi dan Kecerdasan Individu Dari Masa Kanak-Kanak Hingga Dewasa.Jakarta:Daras Books.

Jasmine, J.2012.Mengajar Berbasis Multiple Intellegences.Bandung:Nuansa.

Muslihuddin dan Mubiar.2017.Mengenali dan Mengembangkan Potensi Kecerdasan Jamak Pada Anak Usia TK dan RA.Tangerang Selatan : CV. Wafi Media Tama.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 146 tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini.Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan : 2015.




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/.v0i0.12715

Flag Counter      Â