Implikasi Pendidikan Tentang Adab Mencatat Ilmu dari Hadits Riwayat Abu Dawud terhadap Proses Pembelajaran
Abstract
Abstract. However, at this time it is often seen that students are lazy to take notes on learning material. Students use mobile phones more often to take pictures (photos) of learning materials rather than writing them down. Based on the hadits narrated by Abu Dawud about notetaking, this study aims to find out the etiquette of noting knowledge in the learning process and the educational implications contained therein. This study uses hermeneutic method with literature study research techniques. The result of the study suggest that the essence of Abu Dawud’s Hadits about recording knowledge is : 1. The ethics of the student of knowledge is to record what he hears from the teacher. 2. Taking notes is a method that makes it easier for someone to memorize. 3. The words of a knowledgeable person are useful knowledge. The conclusion of this study is how equitte of a student when they want record knowledge in the learning process, and the purpose of recording knowledge is to be memorized.
Keywords:Â HR. Abu Dawud, Recording knowledge, learning process
Abstrak. Namun pada saat ini sering terlihat peserta didik yang malas mencatat materi pembelajaran. Peserta didik lebih sering menggunakan Handphone untuk mengambil gambar (foto) materi pembelajaran daripada menulisnya. Berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Abu Dawud tentang mencatat, penelitian ini bertujuan untuk mencari adab mencatat ilmu dalam proses pembelajaran dan implikasi pendidikan yang terkandung didalamnya. Penelitian ini menggunakan metode hermeneutic dengan teknik penelitian studi kepustakaan. Hasil penelitian mengemukakan bahwa esensi dari hadits Abu Dawud tentang mencatat ilmu adalah: 1. Etika penuntut ilmu yaitu mencatat apa-apa yang dia dengar dari guru. 2. Mencatat merupakan metode yang memudahkan seseorang dalam menghafal. 3. Perkataan dari seseorang yang berilmu merupakan ilmu yang bermanfaat. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bagaimana adab seorang peserta didik ketika hendak mencatat ilmu dalam proses pembelajaran, serta tujuan dari mencatat ilmu adalah untuk dihafalkan.
Kata Kunci:Â HR. Abu Dawud, Adab Mencatat Ilmu, Proses Pembelajaran.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Departemen Pendidikan Nasional.(2003). Undang-Undang RI No. 20 Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas.
Elsinora. (2017). Prosiding Seminar Nasional HDPGSDI. 195.
Praba Dewi, Ida Ayu Gede Bintang., Indrawati Komang Rahayu. (2014). Perilaku Mencatat dan Kemampuan Memori pada Proses Belajar. Jurnal Psikologi Udayana Vol. 1 No. 2, 242.
Olifia, F. (2013). Teknik Mencatat. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Shabrina. (2018, November 13). 7 cara menumbuhkan minat siswa dalam menulis. Retrieved from Ruang Guru: https://blog.ruangguru.com/7-cara-menumbuhkan-minat-siswa-dalam-menulis
Suardi, M. (2018). Belajar & Pembelajaran. Deepublish: Yogyakarta.
Anwar, S.S., Daniel, Y. I., & S.A. (2017). Phylosophy of Pen: Menulis dalam Perspektif Islam. Riau: Indragiri.
Habibie, M.Luqmanul Hakim. (2016). Heurmenetika Dalam Kajian Islam. Jurnal Fikri Vol. 1, No.1, 212-213.
Lina, Marlita Surya., Pamungkas, M.Imam., & Asikin, Ikin. (2020). Pelaksanaan Pendidikan Karakter Islami melalui Konsep Adab sebelum Ilmu di Kuttab Al-Fatih Cimenyan Bandung. Jurnal Prosiding Pendidikan Agama Islam Vol. 6, No. 2.
Farida, Elok Noor dan Kusrini. (2013). Studi Islam Pendekatan Hermeneutik. Jurnal Penelitian Vol. 7 No. 2
T. Mirzaqin , Abdi dan Purwoko, Budi. Studi Kepustakaan Mengenai Landasan Teori Dan Praktik Konseling Expressive Writing.
Suardi, M. (2018). Belajar & Pembelajaran. Deepublish: Yogyakarta.
Munirah. (2015). Pengembangan Keterampilan Menulis Paragraf. Yogyakarta: Deepublish
DOI: http://dx.doi.org/10.29313/.v0i0.30538