Implikasi Pendidikan QS Al-Muddatstsir 38-46 tentang Sikap Rahinah terhadap Tanggungjawab Pendidikan Akhlak Siswa
Abstract
Abstract. Humans are very special creatures, the explanation of humans only comes from religious and philosophical sources. Which until now is still being sought to know the truth. Humans are social creatures, so the social aspects themselves must be very understood. So as not to become social problems, which leads to losses for humans themselves. Humans are very special creatures, God creates many feelings through the hearts and minds of humans. Among the many feelings there is a feeling of responsibility, in Surah Al-Muddatstir 38 Allah says that in fact each soul will be held accountable for what it does. Meanwhile humans are born into the earth in a state of not knowing anything, then Allah Almighty provides hearing, sight, and also the heart. With this gift of God, humans can carry out an education, by educating humans to know what responsibility is. Education taken by humans is able to make humans know what is the term responsibility. The purpose of this study is: To find out the opinion of the commentators about Al-Muddatstsir 38-46 QS. Knowing the essence of QS Al-Muddatstir 38-46. Knowing expert opinions about the responsibilities of moral education. And know the educational implications of QS Al-Muddatstsir 38-46 about the attitude of rahinah towards the responsibilities of moral education of students. This research uses descriptive method with literature study data collection techniques. This research activity is carried out how to study in depth various interpretations and books relating to the subject matter of research. The results of this study are as follows: every human being will be held accountable. The human being who is responsible is the one who can maintain his morality to God and to humans. Responsibility will not be created without an educational process. Moral education produces responsible humans.
Keywords: Al-Qur'an, Al-Muddatstsir 38-46, Responsibility, Moral Education
Abstrak. Manusia adalah makhluk yang sangat istimewa, penjelasan tentang manusia hanya berasal dari sumber agama dan filsafat. Yang sampai saat ini masih terus-menerus dicari tahu kebenarannya. Manusia adalah makhluk sosial, sehingga aspek-aspek kesosialan itu sendiri haruslah sangat dipahaminya. Agar tidak jadi permasalahan-permasalahan sosial, yang berujung kepada kerugian bagi manusia itu sendiri. Manusia adalah makhluk yang sangat istimewa, Allah menciptakan banyak perasaan lewat hati dan fikiran manusia. Diantara banyak perasaan itu ada perasaan tanggung jawab, dalam QS Al-Muddatstsir 38 Allah berfirman bahwa sesungguhnya setiap jiwa itu akan dimintai pertanggungjawaban atas apa yang dilakukannya. Sementara itu manusia dilahirkan ke bumi dalam keadaan tidak tahu apa-apa, maka Allah swt memberikan pendengaran, penglihatan, dan juga hati. Dengan pemberian Allah tersebut manusia bisa melaksanakan sebuah pendidikan, dengan berpendidikan manusia jadi tahu apa itu tanggung jawab. Pendidikan yang ditempuh oleh manusia mampu menjadikan manusia mengenal apa itu istilah tanggungjawab. Tujuan dari penelitian ini adalah : Untuk mengetahui pendapat mufassir tentang QS Al-Muddatstsir 38-46. Mengetahui essensi QS Al-Muddatstsir 38-46. Mengetahui pendapat ahli tentang tanggungjawab pendidikan akhlak. Dan mengetahui implikasi pendidikan dari QS Al-Muddatstsir 38-46 tentang sikap rahinah terhadap tanggungjawab pendidikan akhlak siswa. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan tehnik pengumpulan data studi literature. Kegiatan penelitian ini dilakukan cara mengkaji secara mendalam berbagai tafsir dan buku-buku yang berhubungan dengan pokok masalah penelitian. Hasil dari penelitian ini adalah sebagai berikut : setiap manusia akan dimintai pertanggungjawaban. Manusia yang bertanggungjawab adalah yang bisa menjaga akhlaknya kepada Allah dan kepada manusia. Tanggungjawab tidak akan tercipta tanpa adanya proses pendidikan. Pendidikan akhlak menhasilkan manusia yang bertanggungjawab.
Kata Kunci: Al-Qur’an surat Al-Muddatstsir 38-46, Tanggungjawab, Pendidikan Akhlak
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Ar-Rifa’i, Muhammad Nasib. (2000). Terj, Ibnu Katsir jilid 4. Jakarta: Gema Insani
Al-Maraghi, Ahmad Mustafa (1993) Tafsir Al-Maraghi Jil 13, Diterjemahkan oleh: Bahrun Abu Bakar dan Hery Noer Aly. Semarang: CV.Toha Putra.
Abdullah, Yatimin (2007). Studi Akhlak dalam Perspektif Al-Qur’an. Jakarta: Amzah
Miri Jamaludin (1995), terjemah Pendidikan Anak Dalam Islam. Jakarta: Pustaka Amani
DOI: http://dx.doi.org/10.29313/.v0i0.18175