Komunikasi Nonverbal Pada Seni Bela Diri Gulat Benjang
Abstract
Gulat Benjang merupakan seni bela diri tradisional asli Jawa Barat. Meskipun sempat mendapat pelarangan untuk dipertandingkan pada masa orde baru, karena kerap memicu tawuran antarwarga. Namun seperti seni budaya lainnya, Gulat Benjang juga memiliki nilai positif yang dapat dijadikan pedoman hidup dan membantu pembentukan konsep diri. Salah satunya melalui pesan yang disampaikan secara nonverbal. Kelompok Seni Budaya Pasanggrahan Mekar Jaya, dari Ciporeat adalah salah satu kelompok yang melestarikan kebudayaan ini. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan interaksionisme simbolik. Tujuannya untuk mengetahui objek khas dan maknanya serta pembentukan konsep diri yang diilhami dari makna objek khas. Hasil kajian memperlihatkan objek khas pada Gulat Benjang terdiri dari gaya busana, artefak, waktu dan lokasi pelaksanaan kegiatan, serta gerakan tubuh dari Gulat Benjang. Hal itu menjadi simbol makna positif yang terkandung di dalamnya. Komunikasi nonverbal tersebut dapat dikatakan cukup efektif dalam menafsirkan makna simbolik sehingga dapat digunakan dalam interaksi sosial dan membentuk konsep diri baik positif maupun negatif para pemain benjang.
Keywords
nonverbal, konsep diri, interaksi simbolik, Gulat Benjang
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)DOI: http://dx.doi.org/10.29313/.v0i0.2133
  Â