Hubungan Tayangan Miss Lambe Hoaks Kemkominfo dengan Sikap Kritis Hoax Generasi Milenial
Abstract
Abstract. Talking about hoaxes will not be separated from media literacy where educating the audience to be literate towards the media. But the culture of literacy also needs to be instilled and driven by a critical attitude in thinking, which is good and which is bad so that people do not even spread hoaxes. With the development of technology at this time, the Ministry of Communication and Information Technology utilizes these technological developments to provide digital media literacy to audiences through a show, namely Miss Lambe Hoaks which is published through social media and one of which is YouTube as a step in reducing the spread of hoax news in the community. This study looked at the relationship of impressions Miss Lambe Hoaks hoax Kemkominfo with a critical attitude among viewers of the millennial generation students. The method used in this research is quantitative with correlational approach. Using the techniques of data collection in the form of a questionnaire, interview, and literature study. The population in this study were students of Faculty of Communication Bandung Islamic University who had watched YouTube Miss Lambe Hoaks Kemkominfo episode 1. Sampling using simple random sampling technique which fall into the category of probability sampling. Results of the first study showed that variables communicator has a relationship with a critical attitude with a low level but surely. Results of the second study, the variable message is the dominant variable relationship with the critical attitude which showed a significant extent. The results of a third study, the variable media showed a low level of closeness but certainly with a critical attitude. The overall results of this study show a correlation relationship between impressions Miss Lambe Hoaks Kemkominfo the critical attitude of the millennial generation hoax to have high levels of a significant relationship.
Keywords: Impressions, Miss Lambe Hoaks, Critical Attitude, Hoax
Abstrak. Membicarakan mengenai hoax tidak akan lepas dari literasi media di mana mendidik khalayak agar melek terhadap media. Namun budaya literasi juga perlu ditanamkan dan didorong oleh sikap kritis dalam berfikir, mana yang baik dan mana yang buruk agar masyarakat tidak malah menyebarkan hoax. Dengan perkembangan teknologi pada saat ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika memanfaatkan perkembangan teknologi tersebut untuk memberikan literasi media digital kepada khalayak melalui sebuah tayangan, yakni Miss Lambe Hoaks yang dipublikasikan melalui media sosial dan salah satunya YouTube sebagai langkah dalam mengurangi penyebaran berita hoax di lingkungan masyarakat.  Penelitian ini melihat hubungan tayangan Miss Lambe Hoaks Kemkominfo dengan sikap kritis hoax generasi milenial. Metode yang digunakan dalam penelitian ini kuantitatif dengan pendekatan korelasional. Menggunakan teknik pengumpulan data berupa kuesioner, wawancara, dan studi kepustakaan. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Islam Bandung yang pernah menonton tayangan YouTube Miss Lambe Hoaks Kemkominfo episode 1. Penarikan sampel menggunakan teknik simple random sampling yang termasuk ke dalam kategori probability sampling dan didapatkan sampel sebanyak 64 orang mahasiswa. Hasil penelitian pertama menunjukkan bahwa variabel komunikator memiliki hubungan dengan sikap kritis dengan taraf yang rendah tapi pasti. Hasil penelitian kedua, yaitu variabel pesan adalah variabel yang dominan hubungannya dengan sikap kritis yang menunjukkan taraf cukup berarti. Hasil penelitian ketiga, yaitu variabel media menunjukkan tingkat keeratan yang rendah dengan sikap kritis. Hasil keseluruhan dari penelitian ini menunjukkan adanya korelasi hubungan antara tayangan Miss Lambe Hoaks Kemkominfo dengan sikap kritis hoax generasi milenial dengan memiliki tingkat hubungan yang cukup berarti.
Kata Kunci: Tayangan, Miss Lambe Hoaks, Sikap Kritis, HoaxKeywords
Full Text:
PDFReferences
Budiati, Indah. dkk. 2018. Profil Generasi Milenial Indonesia. Jakarta: Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan anak.
Cangara, Hafied. 2013. Perencanaan Strategi Komunikasi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Iriantara, Yosal. 2009. Literasi Media: Apa, Mengapa, Bagaimana. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.
Nurudin. 2007. Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Tambaruka, Apriadi. 2013. Literasi Media: Cerdas Bermedia Khalayak Media Massa. Jakarta: Rajawali Pers.
Sumber Lain:
Dzikron, Anzalia Silma. 2018. “Pengaruh Terpaan Pemberitaan Revisi UU ITE Terhadap Sikap Kritis Pengguna Media Sosial di Kota Tangerang Selatanâ€. Skripsi. Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.
Ginting, Rahmanita & Pratiwi, Sri. 2017. “Analisis Literasi Media Televisi dalam Keluarga (Studi Deskriptif Pendampingan Anak Saat Menonton Televisi di Sd Islam Al Ulum Terpadu Medan)â€. Jurnal Channel Vol. 5, No 2. (hal. 111).
Kurnia, Novi & Astuti, Santi Indra. 2017. “â€Peta Gerakan Literasi Digital di Indonesia (Studi Tentang Pelaku, Ragam Kegiatan, Kelompok Sasaran, dan Mitra)â€. Jurnal Informasi Vol.47, No.2. (hal. 152).
DOI: http://dx.doi.org/10.29313/.v0i0.16910
  Â