Komunikasi dalam Upacara Siraman Adat Sunda

Selvi Nur Indriyani, Dede Lilis Chaerowati

Abstract


Abstract. This article is about communication in the Sunda traditional bathing ceremony organized to find out the communicative situation in the Sunda traditional ceremony, then to find out the communicative events in the Sundanese traditional ceremony, and to find out communicative acts in the Sundanese traditional ceremony. The concept used is Ethnographic Communication with reference to the principle of symbolic interaction. The method used in this study is a qualitative method with an ethnographic study approach to communication through the technique of in-depth interviews, participant observation and documents relevant to research. The subjects of this study were: event guides, makeup artists and bride candidates. Based on the results of the study found communication in Sundanese traditional ceremonies including: (1) communicative situations in the siraman ceremony which is held in the morning, has an atmosphere of emotion, sadness and happiness, where there are several decorations for each procession. (2) communicative events in the siraman ceremony are housed in the house of the bride, as for the family, close relatives and invited guests present, the purpose of the siraman ceremony is to purify the bride before entering a new life, as for the sequence of actions performed at the ceremony This splash includes the procession of ngacagkeun aisan, ngaras and ngebakan. Forms of verbal messages and non-verbal messages are conveyed in each procession, and the contents of the messages from each procession are Ngacagkeun aisan, interpreted as the transfer of parental responsibility to prospective husbands; Ngaras, interpreted as a sign of children's service to parents; Ngebakan, is meant to purify the prospective bride to be ready to enter a new life. (3) communicative actions in the ceremony All actions are carried out by the bride, Mother and Father Candidates based on the direction of the event guide.

Keywords: Ethnography of Communication, Sundanese Culture, Sundanese Traditional Ceremony

 

Abstrak. Artikel ini mengenai komunikasi dalam upacara siraman adat Sunda ini disusun untuk mengetahui situasi komunikatif dalam upacara siraman adat Sunda, lalu untuk mengetahui peristiwa komunikatif dalam upacara siraman adat Sunda, dan untuk mengetahui tindak komunikatif dalam upacara siraman adat Sunda. Konsep yang digunakan adalah Etnografi Komunikasi dengan mengacu pada prinsip interaksi simbolik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan studi etnografi komunikasi melalui Teknik wawancara mendalam, observasi partisipan dan dokumen yang relevan dengan penelitian. Subjek dari penelitian ini adalah: Pemandu acara, Penata Rias dan Calon Pengantin Wanita. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan komunikasi dalam upacara siraman adat Sunda diantaranya: (1)situasi komunikatif dalam upacara siraman yang dilaksanakan pada pagi hari, memiliki suasana yang haru, sedih dan bahagia, dimana tempat tiap prosesi terdapat beberapa dekorasi. (2) peristiwa komunikatif dalam upacara siraman ialah bertempat di rumah calon pengantin wanita, adapun keluarga, kerabat dekat dan tamu undangan yang hadir, tujuan dari upacara siraman ini bermakna untuk mensucikan diri calon pengantin sebelum memasuki kehidupan baru, adapun urutan tindakan yang dilaksanakan pada upacara siraman ini meliputi prosesi ngacagkeun aisan, ngaras dan ngebakan. Bentuk pesan verbal dan pesan non verbal disampaikan dalam tiap prosesi, dan isi pesan dari tiap prosesi ialah Ngacagkeun aisan, dimaknai sebagai peralihan tanggung jawab orang tua kepada calon suami; Ngaras, dimaknai sebagai tanda bakti anak terhadap orang tua; Ngebakan, dimaknai mensucikan diri calon pengantin agar siap memasuki kehidupan baru. (3) tindak komunikatif dalam upacara Seluruh tindakan dilakukan oleh Calon pengantin wanita, Ibu dan Bapa yang berdasarkan pada arahan pemandu acara.

Kata Kunci : Etnografi Komunikasi, Budaya Sunda, Upacara Siraman Adat Sunda 


Keywords


Etnografi Komunikasi, Budaya Sunda, Upacara Siraman Adat

Full Text:

PDF

References


Sobur, Alex. 2003. Semiotika Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Kuswarno, Engkus. 2011. Etnografi Komunikasi (Suatu Pengantar dan Contoh Penelitian). Bandung: Widya Padjadjaran.

Mulyana, Deddy. 2014. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Ahmadi, Dadi. 2008. Interaksi Simbolik : Suatu Pengantar, Jurnal Mediator Vol.9.

Yuliati, Nova., Lilis Ch, Dede., Wiwitan Tresna. 2014, Bahasa Gaul Remaja Di Media Sosial: Polarisasi Budaya Global, Prosiding Seminar Nasional Penelitian dan PKM Sosial, Ekonomi dan Humaniora, Vol 4, No.1.

Chaerowati, D.L, Rochim, M., Yulianti, Nova. 2016. Voluntarism as Social Capital of Community Radio Management: a Case Study in Jarik III Cirebon. Komunitas: International Journal of Indonesian Society and Culture 8 (1) (2016) : 73-84.




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/.v0i0.12957

Flag Counter   Â