Perbaikan Proses Bisnis dengan Perancangan Sistem Traceability Halal pada Rantai Pasok Makanan Halal

Abstract

Abstract. Muslims are obliged to always consume halal and good food and drinks. The state's effort in guaranteeing halal products is the existence of a halal certificate by LPPOM MUI. One of the requirements that’s quite complicated, especially for the Micro, Small and Medium Industries, is that they must have a halal traceability system in the product supply chain. This system is a tool to track the product's halalness. Therefore, this study aims to create a halal traceability system using the Interpretive Structural Modeling (ISM) method. This research was conducted at Dewi Fried Chicken Sukabumi, about fried chicken products. Of the seven elements that affect the halalness, there are two most influence elements, they’re maintenance and slaughter of chickens. The halal traceability system requires the collection and delivery of traceability information. Based on the tracebility system created, business process improvements have been made by adding CCTV at each place where the business process is carried out, halal sensors in the process of slaughtering chickens on farms and in the process of packing fried chicken in restaurants, as well as QR codes on products to store and convey information in order to make it easier to track the halalness of the product.

Keywords: Halal Traceability, Supply Chain, Interpretive Structural Modeling (ISM).

Abstrak. Umat Islam wajib untuk selalu mengkonsumsi makanan dan minuman yang halal lagi baik. Upaya negara dalam menjamin produk halal yaitu dengan adanya sertifikat halal oleh LPPOM MUI. Salah satu persyaratan yang cukup rumit terutama bagi Industri Mikro Kecil dan Menengah (IMKM) yaitu harus memiliki sistem traceability halal pada rantai pasok produk. Sistem ini merupakan alat pelacak kehalalan produk.  Maka dari itu penelitian ini bertujuan untuk membuat sistem traceablility halal dengan metode Interpretive Structural Modeling (ISM). Penelitian ini dilakukan di Dewi Fried Chicken Sukabumi, tentang produk ayam goreng tepung. Dari tujuh elemen yang mempengaruhi kehalalan, terdapat dua elemen yang paling berpengaruh yaitu pemeliharaan dan penyembelihan ayam. Sistem traceability halal mengharuskan adanya pengumpulan dan penyampaian informasi traceability. Berdasarkan sistem tracebility yang dibuat, dilakukan perbaikan proses bisnis dengan menambahkan CCTV di setiap tempat dilakukannya proses bisnis, alat sensor kehalalan pada proses penyembelihan ayam di peternakan dan pada proses mengemas ayam goreng tepung di rumah makan, serta kode QR pada produk untuk menyimpan dan menyampaikan informasi guna mempermudah melakukan pelacakan kehalalan produk.

Kata Kunci: Traceability Halal, Rantai Pasok, Interpretive Structural Modeling (ISM).