Penggunaan Aturan Prioritas pada Produksi Stethoscope untuk mengurangi Makespan

Fena Medyana Putri, Endang Prasetyaningsih, Chaznin R. Muhammad

Abstract


Abstract. PT. Sugih Instrumendo Abadi (PT. SIA) is a manufacturing company that produces medical devices, one of them is Stethoscope. Production arrangements are made by the company by using a job ticket (JT) which contains information about quantity of customer orders. The production process in each work station refers to the quantity listed on JT. By considering one JT as one batch, the company currently applies a process batch size equal to the transfer batch size. Based on company data, in June 2019 - June 2020, there were 30 Stethoscope orders that experienced delays in completing production from the plan. Delays occur due to the insertion of new orders on the schedule that has been made, causing delays in processing orders that have been scheduled. In addition, the company has not taken standard time measurements so it does not know the actual capacity. Based on this phenomenon, the measurement of standard time and ordering of orders based on the priority rule will be carried out in order to reduce makespan. This study uses 9 order data in June 2020. The order of company scheduling is adjusted to the schedule that has been made, while the order of the proposed scheduling is carried out by ordering orders based on EDD priority rules, EDD followed by SPT and EDD followed by LPT. When the order has been sorted, then we determine the makespan and waiting time for each scheduler. The results obtained from this study are that there are differences in the standard time of the Majestic Stethoscope and Classic Stethoscope at work stations 8 and 9. The best proposal scheduling is when ordering based on EDD. The difference in makespan produced is 78.60 minutes or there is a reduction of 3.57%, while the difference in waiting time is 21,759.70 minutes or there is a reduction of 0.39%.

Keywords: Priority Rules, Stethoscope, Makespan

Abstrak. PT. Sugih Instrumendo Abadi (PT. SIA) merupakan perusahaan manufaktur yang memproduksi alat-alat kesehatan, salah satunya yaitu Stethoscope. Pengaturan produksi yang dilakukan oleh perusahaan yaitu dengan menggunakan job ticket (JT) yang berisi informasi kuantitas order customer. Proses produksi pada setiap stasiun kerja mengacu pada kuantitas yang tertera pada JT. Dengan menganggap satu JT sebagai satu batch, maka perusahaan saat ini menerapkan ukuran batch proses sama dengan ukuran batch transfer. Berdasarkan data perusahaan, pada Bulan Juni 2019 – Juni 2020, terdapat 30 order Stethoscope yang mengalami keterlambatan penyelesaian produksi dari rencana. Keterlambatan terjadi karena adanya penyisipan order baru pada jadwal yang telah dibuat, sehingga menyebabkan penundaan pengerjaan order yang telah dijadwalkan. Selain itu perusahaan pun belum melakukan pengukuran waktu baku sehingga belum mengetahui kapasitas aktual. Berdasarkan fenomena tersebut maka akan dilakukan pengukuran waktu baku dan pengurutan order berdasarkan aturan prioritas untuk dapat mengurangi makespan. Penelitian ini menggunakan 9 data order pada Bulan Juni 2020. Urutan penjadwalan perusahaan disesuaikan dengan jadwal yang telah dibuat, sedangkan urutan penjadwalan usulan dilakukan dengan pengurutan order berdasarkan aturan prioritas EDD, EDD dilanjutkan dengan SPT dan EDD dilanjutkan dengan LPT. Ketika sudah mengurutan order, selanjutnya menentukan makespan dan waktu tunggu dari masing-masing penjadwalan. Hasil yang didapat dari penelitian ini yaitu terdapat perbedaan waktu baku Majestic Stethoscope dan Classic Stethoscope pada stasiun kerja 8 dan 9. Penjadwalan usulan terbaik yaitu ketika dilakukan pengurutan berdasarkan EDD. Selisih makespan yang dihasilkan sebesar 78,60 menit atau terjadi pengurangan sebesar 3,57%, sedangkan selisih waktu tunggu sebesar 21.759,70 menit atau terjadi pengurangan 0,39%.

Kata Kunci: Aturan Prioritas, Stethoscope, Makespan


Keywords


Aturan Prioritas, Stethoscope, Makespan

Full Text:

PDF

References


Baker, K.R. dan Trietsch, D., 2019. Principle of Sequenencing and Scheduling. Edisi 2. New York: John Wiley & Sons.

Gaspersz, V. 2002. Production Planning and Inventory Control. Berdasarkan Pendekatan Sistem Terintegrasi MRP II dan JIT Menuju Manufakturing. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

Gupta, S., dan Starr M., 2014. Production and Operations Management Systems. New York: CRC Press.

Heizer, J., dan Render, B., 2011. Operations Management. Edisi sepuluh. New Jersey: Pearson Education.

Hopp W. J. dan Spearman M. L., 2011. Factory Physic. Edisi ketiga. Amerika: Waveland Press.

Mauergauz, Y., 2016. Advanced Planning and Scheduling in Manufacturing and Supply Chains. Switzerland: Springer.

Pinedo, M. L., 2016. Scheduling Theory, Algorithms, and Systems, Edisi Lima, New York: London.

Sulistyarini, D. H., Novareza, O. dan Darmawan, Z., 2018. Pengantar Proses Manufaktur Untuk Teknik Industri. Malang: UB Press.

Sutalaksana, I. Z., Anggawisastra, R. dan Tjakraatmadja, J. H., 2006. Teknik Perancangan Sistem Kerja. Bandung: ITB.

Wignjosoebroto, S., 2008. Ergonomi Studi Gerak dan Waktu. Edition. Guna Widya. Surabaya.




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/ti.v7i1.25743

Flag Counter    Â