Penggunaan Instagram sebagai Media Promosi

Betha Dwi Octaviani, Tresna Wiwitan

Abstract


Abstract. Basa Puspa florist is one of the artisan florists in Bandung, which has been around for almost 4 years. Basa Puspa chose Instagram as a promotional medium, because according to the owner, Instagram's algorithm count is considered sufficient to open an artisan florist business. The purpose of this study was to find out and analyze: 1) the process of designing stories for each series of dried flowers made by Basa Puspa, 2) the reasons for using message appeal in the promotion process on Instagram, and 3) more in-depth reasons for Basa Puspa using Instagram as its promotional media. . The author uses New Media Theory to analyze the research findings and uses qualitative methods. In addition, the authors found a uniqueness that must be explored in this study, especially in the promotion process, therefore the authors chose the research method using case studies. In collecting the research, the author made observations in advance for 10 working days. After that, the authors took samples by conducting in-depth interviews with the Basa Puspa team, namely Tsania Ratnaduhita as the owner, Jaka Noer Fajar as the Puspa Basa team, and Pinkan as the field team and also literature studies. In addition, this study also uses an interpretive paradigm, which focuses on investigating the ways in which humans interpret their social life. The result of this research is the process of designing the story in each essay is the result of discussion with the buyer. Then, using message appeal in the promotion process, which is a language art assembled by the team by paying attention to the vocabulary used. Finally, the reason for choosing Instagram as a promotional media is because it is felt that it requires new media to expand sales reach, besides that, the Instagram algorithm that supports.

Keywords: Instagram, Promotion, New Media.

 

Abstrak. Basa Puspa florist merupakan salah satu artisan florist di Kota Bandung yang sudah berdiri hampir 4 tahun lamanya. Basa Puspa memilih instagram sebagai media promosi, karena menurut sang owner, hitungan algoritma yang dimiliki oleh instagram dinilai cukup untuk membuka sebuah bisnis artisan florist. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis: 1) proses perancangan cerita pada setiap rangkaian dried flowers yang dibuat oleh Basa Puspa, 2) alasan menggunakan message appeal pada proses promosi di Instagra, serta 3) alasan lebih mendalam Basa Puspa menggunakan instagram sebagai Media Promosinya. Penulis menggunakan Teori New Media untuk menganalisis hasil temuan penelitian serta menggunakan metode kualitatif. Selain itu, penulis menemukan adanya keunikan yang harus digali dalam penelitian ini khususnya pada proses promosinya, maka dari itu penulis memilih metode penelitian menggunakan studi kasus. Dalam mengumpulkan penelitiannya, penulis melakukan observasi terlebih dahulu selama 10 hari kerja. Setelah itu, penulis melakukan penarikan sample dengan melakukan wawancara mendalam kepada tim Basa Puspa yaitu Tsania Ratnaduhita sebagai owner, Jaka Noer Fajar sebagai tim Basa Puspa, dan Pinkan sebagai tim Lapangan dan juga studi pustaka. Selain itu, penelitian ini juga menggunakan paradigma interpretif yaitu memusatkan penyelidikan terhadap cara-cara seorang manusia memaknai kehidupan sosial mereka. Hasil dari penelitian ini adalah proses perancangan cerita pada setiap karangan adalah hasil dari diskusi dengan sang pembeli. Kemudian, menggunakan message appeal pada proses promosinya yang merupakan sebuah art bahasa yang dirangkai oleh para tim dengan memperhatikan vocabulary yang digunakan. Terakhir, alasan pemilihan instagram sebagai media promosi adalah karena dirasa membutuhkan media baru untuk memperluas jangakuan penjualan, selain itu juga dikarenakan algoritma instagram yang mendukung.

Kata Kunci: Instagram, Promosi, Media Baru


Keywords


Instagram, Promosi, Media Baru

Full Text:

PDF

References


Anis Hamidati, Komunikasi 2.0 Teoritisasi dan Implikasi (Yogyakarta: Mata Padi Pressindo, 2011), hlm. 7

Daymon, Christine. Immy Holloway. (2007). Metode-Metode Riset Kualitatif dalam Public Relations dan Marketing Communications. : Yogyakarta Bentang Pustaka, h.5-7

Derviana, Annisa. Rana Akbari Fitriawan (2019). Konvergensi pada Media Massa. E-ISSN 2656-730X

Dewi, Ratna. (2020) PENERAPAN METODE STUDI KASUS YIN DALAM PENELITIAN ARSITEKTUR DAN PERILAKU. Jakarta : Jurnal INERSIA, Vol. XVI No.1 Mei 2020

Didih Suryadi. 2011. Promosi Efektif Menggugah Minat & Loyalitas Pelanggan, PT. Suka Buku, Jakarta.

Fandy Tjiptono. Strategi Pemasaran. (Yogyakarta: Andi Offset, 2002), h. 221.

Haris Munandar & Dudy priatna, Media Massa & masyarakat Moderen, (Penerbit.Prenada Media. Jakarta, 2004),h. 25

Hermawan, Agus, Komunikasi Pemasaran, (Jakarta Erlangga, 2012),h.33

Hermawan. Komunikasi Pemasaran. (Jakarta: Erlangga. 2012), h. 29

Kotler, Philip, 2002, Manajemen Pemasaran, Edisi Millenium, Jilid 2, Jakarta: PT Prenhallindo.

Kotler, Philip and Amstrong, Gary. 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran, Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

McQuail, Dennis. 2011. Teori Komunikasi Massa. Jakarta : Salemba Humanika

Mohammad Soelhi. Komunikasi Massa Internasional Perspektif Jurnalistik. (Diterbitk Suryani, Perilaku Konsumen di Era Internet, Implikasinya pada Strategi Pemasaran. (Yogyakarta: Graha Ilmu. 2013).h. 39an oleh Simbiosa Rekatama. 2009),h. 15.

Moleong J, Lexy. 2007. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : PT Remaja Rosdakarya

Nurudin, Pengantar Komunikasi Massa (PT Raja Grafindo Persada. Jakarta, 2015), h.5

Prisgunanto Ilham, Komunikasi Pemasaran : Strategi dan Taktik, (Bogor Ghalia Indonesia, 2006), h.6

Rizky, Nurul. Dewi, Sri. 2020. Penggunaan Media Sosial Instagram Haloa Cafe sebagai Komunikasi Pemasaran Online. Bandung. Jurnal Ilmu Komunikasi, Vol. 10, No. 2, October 2020. H 183

Romli, Asep Syamsul M. Jurnalistik Online. Panduan Prakti Mengelola. Media Online. (Bandung : Nuansa Cendikia. 2012). h. 14

Rulli Nasrullah, Media Sosial: Perspektif Komunikasi, Budaya, Dan Sosioteknologi, (Bandung: Simbiosa Rekatama Media: 2015). h. 12

Rulli Nasrullah, Teori dan Riset Media Siber (Cybermedia), (Cetakan Ke 2 Januari, Kharisma Putra Utama, Penerbit, kencana. 2016), h.1

Solomon, M. R., Consumer Behavior and Marketing Strategy, (New York: Pearson Prentice 2011), 25.

Sukmadinata. 2010. Metode penenelitian pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Suryani, Perilaku Konsumen di Era Internet, Implikasinya pada Strategi Pemasaran. (Yogyakarta: Graha Ilmu. 2013).h. 39

Swastha dan Irawan . Manajemen Pemasaran Modern. (Edisi Kedua. Yogyakarta. 2008), h. 349

Thamrin Abdullah, Francis Tantri, Manajemen Pemasaran, (Jakarta, PT. Rajagrafindo Persada, 2012), h.118

Yudo Dahono, (2021) Data: Ini Media Sosial Paling Populer di Indonesia 2020-2021. Jakarta : www.beritasatu.com diakses pada tanggal 27 Februari 2021 pada pukul 16.13 WIB

Zamroni (2009), Perkembangan Teknologi Komunikasi dan Dampaknya terhadap Kehidupan, Yogyakarta, Jurnal Dakwah, Vol X No.2, h.208

Weninggalih, Laras, Fuady, M E. (2021). Hubungan Kampanye Politik Calon Presiden 2019 melalui Media Sosial Instagram dengan Keputusan Memilih Mahasiswa Indonesia di Thailand. Jurnal Riset Public Relation, 1(1). 22-32




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/.v0i0.28723

Flag Counter   Â