Makna Public Speaking pada Anggota Toastmasters

Kemalia Witna Sari, Tresna Wiwitan

Abstract


Abstract. Public Speaking is a skill that is very important for everyone. The ability to speak in public is a skill so that the ability to do Public Speaking can be obtained by training, experience and practice. An interesting phenomenon in this case is that when everyone makes Public Speaking a scary thing to do, there are a few people who think otherwise, they think that Public Speaking is a very pleasant thing. This is because they have esntered the Public Speaking community which focuses on Public Speaking training, which is located in Marananatha toastmasters Bandung. This makes each individual who follows toastmasters have experience, different knowledge in conducting and interpreting Public Speaking activities. From there, researchers were interested in examining the meaning of Public Speaking for members of Maranatha toastmastes in Bandung. The purpose of this study was to determine and analyze: 1) the meaning of toastmasters members of Public Speaking, 2) Public Speaking motives in Toastmasters members, 3) Public Speaking experiences for Maranatha Toastmasters Members 4) obstacles and challenges experienced by toastmaster members when conducting Public Speaking . This research is a qualitative study with a phenomenological approach. The theories used are Phenomenology Theory (Alfred Shutzt) and Self Presentation Theory (George Herbert Mead). There were 5 informants in this study who were active members of the toastmasters community. The results of this study that the meaning of Public Speaking on toastmasters members is divided into five, which are disseminating messages / ideas, confidence, communicative, relationships, and career success. The motives that encourage toastmatsers to do Public Speaking are divided into two motives, namely the motive "Because" (because motives), namely the lack of confidence to speak in front of many, the need for public speaking skills, hobbies and "For" motives (in order to motives ) that is to make the profession, practice communication skills, train bhinggris. experience before and after they enter toastmasters and experience grief when doing public speaking. factor before doing public speaking was felt because of lack of confidence, nervous and afraid to do public speaking. Whereas after joining the toastmasters community, all informants felt more confident, more friends, and more structured when speaking. The experience enjoyed by informants is that it can motivate many people, can share knowledge, get lots of friends and can take part in public speaking contests. While the grief experience is when when doing public speaking, the audience is indifferent and does not pay attention, and the obstacles and challenges experienced by each member in Public Speaking are when they will speak in front and see there are more professionals and more experience.

Keywords: Meanings, Phenomenology Theory, Self Presentation Theory, Public Speaking, Community, Toastmasters.

 Abstrak.  Public Speaking adalah kemampuan yang sangat penting dimiliki oleh setiap orang. Kemampuan dalam berbicara di depan umum ini merupakan sebuah keterampilan sehingga kemampuan dalam melakukan Public Speaking bisa didapatkan dengan cara latihan, pengalaman, dan praktek. Fenomena yang menarik dalam hal ini yaitu disaat semua orang menjadikan Public Speaking suatu hal yang menakutkan untuk dilakukan namun ada segelintir orang yang menganggap sebaliknya yaitu mereka beranggapan bahwa Public Speaking merupakan hal yang sangat menyenangkan. Hal itu dikarenakan mereka telah masuk komunitas Public Speaking yang fokus kepada pelatihan Public Speaking yaitu berada di marananatha toastmasters Bandung. Hal ini membuat setiap individu yang mengikuti toastmasters memiliki pengalaman, pengetahuan yang berbeda dalam melakukan dan memaknai kegiatan Public Speaking.  Dari situlah peneliti tertarik untuk meneliti makna Public Speaking pada anggota toastmastes maranatha Bandung. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis:  1) makna Public Speaking bagi anggota toastmasters, 2)motif Public Speaking dalam anggota Toastmasters, 3) pengalaman Public Speaking pada Anggota Maranatha Toastmasters 4) hambatan dan tantangan yang dialami anggota toastmaster saat melakukan Public Speaking. Penelitian ini merupakan penelitian Kualitatif dengan pendekatan Fenomenologi. Teori yang digunakan adalah Teori Fenomenologi (Alfred Shutzt) dan Teori Presentasi Diri (George Herbert Mead). Informan dalam penelitian ini ada 5 orang yang merupakan anggota aktif dari komunitas toastmasters. Hasil dari penelitian ini bahwa makna Public Speaking pada anggota toastmasters dibagi menjadi lima yaitu menyebarkan pesan /gagasan, percaya diri, komunikatif, relasi, dan keberhasilan dalam karier. Motif yang mendorong anggota toastmatsers untuk melakukan Public Speaking terbagi menjadi dua motif, yaitu motif “Karena†(because motives) yaitu Kurangnya rasa percaya diri untuk berbicara di depan banyak, perlunya skill public speaking, hobi dan motif “Untuk†(in order to motives) yaitu menjadikan profesi, melatih skill komunikasi, melatih b.inggris. pengalaman pengalaman sebelum dan sesudah mereka masuk toastmasters serta pengalaman suka duka saat melakukan public speaking. factor sebelum melakukan public speaking dirasa karena kurang rasa percaya diri, grogi dan takut untuk melakukan public speaking. Sedangkan setelah mengikuti komunitas toastmasters yang dirasakan oleh seluruh informan yaitu merasa lebih percaya diri, lebih banyak teman, dan saat berbicarapun lebih terstruktur. Pengalaman suka yang didapatkan oleh informan yaitu dapat memberikan motivasi kepada banyak orang, dapat berbagi pengetahuan, mendapatkan banyak teman dan bisa mengikuti kontes public speaking. Sedangkan pengalaman duka yaitu apabila saat melakukan public speaking audiens acuh dan tidak memperhatikan., dan hambatan serta tantangan yang dialami oleh setiap anggota dalam melakukan Public Speaking yaitu apabila akan berbicara di depan dan melihat ada yang lebih professional dan lebih banyak pengalamnya.

Kata Kunci : Makna, Teori Fenomenologi, Teori Presentasi Diri,  Public Speaking, Komunitas, Toastmasters.


Keywords


Makna, Teori Fenomenologi, Teori Presentasi Diri, Public Speaking, Komunitas, Toastmasters

Full Text:

PDF

References


Elfindri, dkk. 2011. Soft Skills untuk Pendidik. Jakarta: Baduose Media.

Kuswarno, Engkus. , 2009. Metode Penelitian Komunikasi : Fenomenologi, Konsepsi, Pedoman dan Contoh Penelitiannya, Widya Padjajaran, Perpustakaan Pusat UII

Ardianto, Elvinaro. 2010. Metodologi Penelitian Untuk Public Relations Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung : Simbiosa Rekatama Media.

Kriyantono, Rachmat.2017. Teori-Teori Public Relations Perspektif Barat dan Lokal: Apikasi Penelitian dan Praktik. Jakarta: Kencana.

Sunaryo. 2004. Psikologi Untuk Keperawatan. Jakarta:EGC.

Creswell, John W. 2015. Penelitian Kualitatif & Desain Riset. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Jurnal :

Hasbiansyah,O. Pendekatan Fenomenologi: Pengantar Praktik Penelitian dalam Ilmu Sosial dan Komunikasi. Terakreditasi Dirjen Dikti SK No.56/DIKTI/Kep/2005.




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/.v0i0.12702

Flag Counter   Â