Komunikasi Persuasi Kegiatan Door to Door “Saksi-Saksi Yehuwa†dalam Merekrut Jemaat Baru

Litta Meliawati, Maman Suherman

Abstract


Abstract. Discussing beliefs, as far as is know_n that Indonesia has a variety of beliefs and beliefs held by its citizens. There is one religion that still belongs to the flow of the church which is now trying to "live" again and fight for its belief to be "recognized" again by Indonesia. The flow is called "Jehovah's Witnesses" or in English called Jehovah's Witnesses. On the dissemination of the flow, Jehovah's Witnesses regularly visit from one house to another to make presentations in order to invite people to join their teachings, and the communication activities that the researcher finds very interesting are the forms of the church's presentation when doing introduction to the door to door system.Research using qualitative research methodology with case study approach, as for data collection techniques are interview, observation, documentation and literature study about Jehovah's Witness Congregation. The theory used is the theory of symbolic interaction, communication persuasion theory and interpersonal communication that refers to verbal and non verbal by using instrumental communication concept. The Jehovah's Witness congregation considers door to door service activities to be part of the most important recruitment agenda because the process is more intimate than the activities at the Jehovah's Walls of Kingdom Kingdom involving many parties. With door to door activities, the Witnesses are easier to provide understanding because of the intensity of interactions that run for several hours. Activities door to door, making both parties interact with the active sehongga messages easily channeled and easily understood by prospective congregation. The Jehovah's Witness congregation carries out several procedures before plunging into the field. The process is divided into three stages of planning, delivery or communications, and evaluation. The Jehovah's Witnesses' congregation found no obstacles that were difficult to overcome. There are two types of barriers, namely external constraints and internal barriers.

Keywords: Persuasion Communication, Jehovah's Witnesses, Watchtower, Broadcasting Service

Abstrak. Membahas keyakinan, sejauh yang telah diketahui bahwa Indonesia memiliki ragam keyakinan dan kepercayaan yang dianut oleh warganya. Terdapat satu agama yang masih termasuk ke dalam aliran gereja yang sekarang tengah mencoba “hidup†kembali dan memperjuangkan keyakinannya agar “diakui†kembali oleh Indonesia. Aliran tersebut bernama “Saksi-Saksi Yehuwa†atau dalam bahasa inggris disebut Jehovah’s Witnesses. Pada penyebaran alirannya, Saksi-Saksi Yehuwa secara beregu rutin bertamu dari satu rumah ke- rumah lainnya untuk melakukan presentasi dalam rangka mengajak orang banyak untuk bergabung dengan ajaran yang mereka anut, dan kegiatan komunikasi yang peneliti pandang sangat menarik adalah bentuk presentasi para jemaat ketika melakukan pengenalan ajaranya dengan sistem  door to door. Penelitian yang menggunakan metodologi penelitian kualitatif dengan pendekatan studikasus, adapun teknik pengumpulan data yaitu wawancara, observasi, dokumentasi dan studi kepustakaan tentang Jemaat Saksi Yehuwa. Teori yang digunakan adalah teori interaksi simbolik, teori komunikasi persuasi dan komunikasi interpersonal yang mengacu pada verbal dan non verbal dengan menggunakan konsep komunikasi instrumental.Jemaat Saksi Yehuwa menganggap kegiatan dinas door to door adalah bagian dari agenda rekrutmen yang paling penting karena prosesnya lebih intim dibandingkan dengan kegiatan di Balai Kerajaan Saksi-Saksi Yehuwa yang melibatkan banyak pihak. Dengan kegiatan door to door, para Jemaat Saksi lebih mudah memberikan pemahaman karena intensitas interaksi yangberjalan selama beberapa jam. Kegiatan door to door, menjadikan kedua pihak berinteraksi dengan aktif sehongga pesan mudah tersalurkan dan mudah dipahami oleh calon jemaatnya. Jemaat Saksi Yehuwa melaksanakan beberapa prosedur sebelum terjun ke lapangan. Prosesnya terbagi dalam tiga tahapan yakni perencanaan, penyampaian atau pengkomunikasian, dan evaluasi. Jemaat Saksi Yehuwa tidak menemukan hambatan yang sulit teratasi. Terdapat dua jenis hambatan, yakni hambatan eksternal dan hambatan internal.

Kata Kunci: Komunikasi Persuasi, Saksi-Saksi Yehuwa, Menara Pengawal, Dinas Penyiaran


Keywords


Komunikasi Persuasi, Saksi-Saksi Yehuwa, Menara Pengawal, Dinas Penyiaran

Full Text:

PDF

References


Artionang, S Jan. 2008. Berbagai Aliran Di Dalam Dan Di Sekitar Gereja, hlm. 316 & 318. Jakarta: PT. BPK Gunung Mulia.

Barata, Adya, Atep. 2003. Dasar-dasar Pelayanan Prima. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo

Burke, Peter. 2015. Sejarah dan Teori Sosial: Edisi Kedua. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Effendy, Onong Uchjana. 2008. Dinamika Komunikasi. Bandung: PT. Remja Rosdakarya

Hardjana, Agus M. 2003. Komunikasi Intrapersonal & Interpersonal. Yogyakarta: Kanisius

Mulyana, Deddy. 2014. Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Soeprapto, Riyadi. 2002. Interaksionisme Simbolik. Malang: Averroes Press.

Sobur, Alex. 2003. Semiotika Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Jurnal:

Arifuddin Ismail. 2012. Kontradiksi Kehadiran Saksi-Saksi Yehuwa Sebagai Denominasi Kristen Di Yogyakarta. Analisa. Volume 19. No.1. Juli – Desember 2012




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/.v0i0.10029

Flag Counter   Â