Analisis Hukum Islam dan Pasal 19 UU No. 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen terhadap Praktik Jasa Laundry Bindy Syariah

Abstract

Abstract The service sector business in Indonesia, of course, has various types ranging from energy, knowledge and expertise in certain fields for which we will pay according to the services we have done, for example, the Sharia Laundry Bindy business. This sharia laundry has a target, but the results of the questionnaire obtained by the community often result in dissatisfaction which becomes a complaint and disappoints consumers. The purpose of this study is an analysis of Islamic law on laundry services at Bindy Laundry Syariah and how to analyze Article 19 of Law No. 8 of 1999 concerning consumer protection for the practice of laundry services at Bindy Laundry Syariah. The method used in this research is qualitative. The results of the study show that Laundry Bindy Syariah has implemented an ijarah contract but the laundry service has defaulted because in terms of the contract or object there are still things that are not appropriate / uncertain (gharar) when received by consumers, namely there are still frequent losses, damage, exchange, etc. consumer clothing. If there is a discrepancy, then there will be uyub ridha from the consumer, namely a defect in pleasure so that the contract becomes invalid. Law No. 8 of 1999 concerning consumer protection, because the laundry service business practice contradicts or violates the rules that have been applied by the Consumer Protection Law which business actors do not give consumers the right to obtain correct, honest, clear information

Keywords: Sharia Laundry Services, Islamic Law, Consumer Protection Act

Abstrak  Usaha bidang jasa di Indonesia tentu saja sudah berbagai jenis mulai dari ilmu, keahlian dan tenaga terhadap bidang tertentu yang mana konsumen akan bayar sesuai jasa yang sudah konsumen lakukan, contohnya yaitu usaha Laundry Bindy Syariah. Laundry syariah ini mempunyai suatu target akan tetapi hasil dari kuisioner yang didapatkan masyarakat sering terjadi ketidak puasan yang menjadi keluhan dan mengecewakan konsumen. Tujuan penelitian ini adalah analisis hukum Islam terhadap jasa laundry di Bindy Laundry Syariah dan bagaimana analisis Pasal 19 Undang-Undang No 8 Tahun 1999 tentang perlindungan konsumen kepada praktik jasa laundry di Bindy Laundry Syariah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa Laundry Bindy Syariah telah menerapkan akad ijarah namun jasa laundry mengalami wanprestasi karena dalam hal akad atau objek masih ada yang kurang sesuai / ketidak pastian (gharar) saat diterima oleh konsumen yaitu masih sering terjadinya kehilangan, kerusakan, tertukar, dll dari pakaian konsumen. Terjadilah ketidak sesuaian maka terjadi uyub ridha dari konsumen yaitu cacat ridha sehingga akadnya menjadi tidak sah. Tentang Perlindungan konsumen, dikarenakan praktik usaha jasa laundry bertentangan atau melanggar aturan-aturan yang sudah diterapkan oleh UU Perlindungan Konsumen yang mana pelaku usaha tidak memberikan hak konsumen untuk mendapatkan informasi yang benar, jujur, jelas.

Kata Kunci: Jasa Laundry Syariah, Hukum Islam, UU Perlindungan Konsumen