Tinjauan Fikih Muamalah terhadap Praktik Buwuhan pada Pelaksanaan Hajatan di Desa Bongas Kecamatan Bongas Kabupaten Indramayu
Abstract
Abstract. Muamalah is a sharia law that regulates human relations with each other. One form of muamalah is by helping in the form of gifts or loans. Muamalah activities carried out by the Bongas community, namely the practice of buwuhan which has implications for debts. However, the practice of buwuhan does not have sighat and agreement on a clear period of time. The purpose of this study was to find out the fiqh muamalah review of the practice of buwuhan in the celebration at the village of Bongas, Bongas district, Indaramyu Regency. The type of research method uses qualitative research methods. Sources of data use primary data and secondary data. Data collection techniques are observation, interview, documentation. The research approach uses the Normative Juridical research approach. The results of the practice of buwuhan according to the fiqh review muamalah are in accordance with the principles of fiqh muamalah and fulfill the pillars and the terms of the qardh contract because there are two people who are composed consisting of Muqridh (invited guests) and Muqtaridh (Shahibul Hajat) of the wealth. what is meant is money and rice. As well as the existence of ijab and kabul shighat through mutually agreed recording so that in practice the buwuhan is in accordance with the rules of harmony and qardh contract conditions so that in practice buwuhan there is no excess or usury.
Keywords: Muamalah Jurisprudence, Qardh contract, Buwuhan
Abstrak. Muamalah merupakan hukum-hukum syara yang mengatur tentang hubungan manusia dengan sesamanya. Salah satu bentuk muamalah yaitu dengan tolong-menolong berupa pemberian atau pinjaman. Kegiatan muamalah yang dilakukan masyarakat Bongas yaitu adanya praktik buwuhan yang berimplikasi terhadap utang-piutang. Akan tetapi Praktik buwuhan tidak terdapat sighat dan kesepakatan tentang jangka waktu yang jelas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tinjauan fikih muamalah terhadap praktik buwuhan  pada pelaksanaan hajatan di desa Bongas kecamatan Bongas Kabupaten Indaramyu. Jenis metode penelitian menggunakan metode penelitian kualitatif. Sumber data menggunakan data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data adalah observasi, wawancara, dokumentasi. Pendekatan penelitian menggunakan pendekatan penelitian Yuridis Normatif. Hasil penelitian Praktik buwuhan tersebut menurut tinjauan fikih muamalah sudah sesuai dengan prinsip fikih muamalah dan memenuhi rukun dan syarat akad qardh karena terdapat dua orang yang berakad terdiri dari Muqridh (tamu undangan) dan Muqtaridh (Shahibul Hajat) dan adanya qardh (harta yang diutangkan) harta yang dimaksud tersebut yaitu uang dan beras. Serta adanya shighat ijab dan kabul melalui pencatatan yang telah disepakati bersama sehingga dalam praktik buwuhan tersebut sudah sesuai dengan ketentuan rukun dan syarat akad qardh sehingga dalam praktik buwuhan tidak adanya kelebihan atau riba.
Kata Kunci: Fikih Muamalah, Akad Qardh, Buwuhan
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Adam, Panji. (2008). Fikih Muamalah adabiyah, Bandung: Refika Aditama.
Adam, Panji. (2017). Fikih Muamalah Maliyah, Bandung: Refikia Aditama.
Departemen Agama, Al-Qur’an dan Terjemahnya, Bogor: Syamil Quran, 2007
Dewi, Gemala dan Widyaningsing (2012), Hukum Perikatan Islam, Jakarta: Kencana.
Mardani. (2012). Fiqih ekonomi Syariah, Jakarta: Kencana Pernadamedia Group.
Nawawi, Ismail. (2012). Fikih muamalah klasik dan kontemporer , Bogor: Ghalia Indonesia.
Suryana, Adithya. (T.th) Grendi Hendrastomo†Pemaknaan Tradisi Nyumbang Dalam Pernikahan Di Masyarakat Desa Kalikebo, Trucuk, Klatenâ€, jurnal pendidikan sosiologi.
Mubarok, Jaih dan Hasanudin. (2017) Fikih Muamalah Maliyah prinsip-prinsip perjanjian ,Bandung: Simbiosa Rekatama Media.
DOI: http://dx.doi.org/10.29313/syariah.v0i0.16388
  Â