Analisis Kandungan Rhodamin B pada Sediaan Eye Shadow yang Dijual di Kota Bandung dengan Menggunakan Kromatografi Lapis Tipis – Spektrofotometri Uv-Vis

Emy Cahya Aisa Ena, Anggi Arumsari, Diar Herawati

Abstract


Abstract. Rhodamine B is a synthesis colorant used for coloring paper and textiles. Rhodamine B also often added intentionally to cosmetic products. The usage of Rhodamin B may cause irritation and cancer. The study aimed to determine levels of Rhodamin B in eye shadow. Qualitative analysis used thin-layer chromatography (TLC) method by n-butanol-etil asetat –ammonia (7:2:3) as mobile phase and silica gel GF 254 as stationery then detected under UV light at λ 366 nm. Quantitative analysis usedpreparative TLC method and UV-Vis spectrophotometer at 557 nm maximum wavelength. The result of optimization wear is validated for linearity, precision, accuracy, limit of detection, and limit of quantitation. Results of this study showed samples analyzed contain Rhodamin B. the range of Rhodamin B assay in three samples of eye shadow is 0,308-0,415 µg/g. linearity give a correlation coefficient (r) 0,9928. Detection and quantitation limits are calculated 0,670 ppm dan 2,236 ppm.  Percent recovery for three different concentrations was calculated 101,8%, 98,20% and 100,9%. 

Abstrak. Rhodamin B adalah zat warna sintetis yang digunakan sebagai pewarna kertas dan tekstil. Rhodamin B juga sering  ditambahkan secara sengaja ke dalam produk kosmetik. Penggunaan Rhodamin B dapat menyebabkan iritasi dan merupakan zat yang dapat menyebabkan kanker. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar Rhodamin B dalam eye shadow. Analisis kualitatif menggunakan metode kromatografi lapis tipis dengan fase gerak n-butano-etil asetat-amoniak (7:2:3) dan fase diam silika gel  GF 254 kemudian dideteksi dibawah sinar UV pada λ 366 nm.  Analisis kuantitatif dengan menggunakan metode kromatografi lapis tipis preparatif dan spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang maksimal 557 nm. Validasi hasil dibuktikan dengan penentuan linearitas, presisi, akurasi, batas deteksi, dan batas kuantitas. Hasil penelitian ini menunjukan sampel eye shadow yang diperiksa mengandung Rhodamin B. Kadar Rhodamin B dalam sampel dengan kadar berkisar antara 0,308-0,415 µg/g. linearitas memberikan nilai koefisien korelasi (r) 0,9928. Batas deteksi dan batas quantitasi sebesar 0,670 ppm dan 2,236 ppm. Persen perolehan kembali untuk tiga konsentrasi berbeda besar 101,8%, 98,20% dan 100,9%.


Keywords


Eye shadow, Rhodamin B, Kromatografi lapis tipis, spektrofotometer UV-Vis

References


Departemen Kesehatan RI, Permenkes RI No. 445/Menkes/Per/V/1998 Tentang Kosmetika, Dirjen POM,Jakarta.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia (1994). Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan. Perubahan Lampiran Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 239/Menkes/ Per/V/85 Tentang Zat Warna Tertentu Yang Dinyatakan Sebagai Bahan Berbahaya.

Djarismawati. et.al., 2004. Pengetahuan Perilaku Pedagang Cabe Merah Giling Dalam Penggunaan Rhodamin B di pasar Tradisional di DKI Jakarta, Jurnal Ekologi Kesehatan, Vol. 3, No. 1.

Gandjar, I.B, dan Abdul Rohman (2007). Kimia Farmasi Analisis, Pustaka Belajar, Yogyakarta.

Gritter, RJ., Bobbit, J.M., Schwarting, 1991, Introduction to chromatografi, terjemahan Kosasih Padmawinata, edisi II, Penerbit ITB, Bandung.

Tranggono, R.I., Fatma, L., (2007), Buku pegangan ilmu pengetahuan kosmetik, Jakarta, PT Gramedia Pustaka Utama.

Triyati, Etty (1985). Spektrofotometri Ultra-Violet dan Sinar Tampak Setra Aplikasinya Dalam Oseanologi, Jurnal Oseana, Volume X, Nomor 1: 39-47, ISSN 0216-1877.

Wasitaatmadja, S.M., (1997), Penentuan Ilmu Kosmetik, Indonesia, Universitas Indonesia Pres, Jakarta.




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/.v0i0.6196

Flag Counter    Â