Identifikasi Interaksi Obat pada Pasien Hipertensi di Puskesmas DTP Sindangbarang

Eva Oktaviani Sejati, Fetri Lestari, Lanny Mulqie

Abstract


ABSTRACT: The prevalence of hypertension in West Java, precisely in the Cianjur Regency area, is 9.56% with a diagnosis of taking antihypertensive drugs. Drug-related problems (DRPs) are events or circumstances that involve actual drug therapy or have the potential to interfere with the desired health outcome. A drug interaction is an interaction in which the effect of one drug is altered by the presence of another drug. Drug interactions occur in patients who are given more than one type of drug, where it can lead to potential drug interactions that can affect the results of therapy. The purpose of this study was to identify drug-related problems (DRPs) in the category of drug interactions in hypertensive patients at the DTP Sindangbarang Health Center. The design of this study is a non-experimental (observational) analytical descriptive with data taken retrospectively using medical records of hypertensive patients at the Sindangbarang Public Health Center in January-June 2020. The results obtained are potential drug interactions analyzed using drugs.com, Stockley's drug interactions, and BNF 57. The incidence of potential drug interactions, namely between antihypertensive drugs and antacids, the severity of which interacts with pharmacokinetics is minor; antihypertensives with NSAIDs, moderate severity with pharmacodynamic interactions; and antihypertensives with statins, the major severity of which interacts pharmacokinetically.

Keywords: Drug-related problem, drug interaction, Antihypertensive

ABSTRAK: Prevalensi hipertensi di Jawa Barat, tepatnya pada daerah Kabupaten Cianjur yaitu sebesar 9,56% diagnosis minum obat antihipertensi. Masalah terkait obat atau drug-related problems (DRPs) yaitu peristiwa atau keadaan yang melibatkan terapi obat yang sebenarnya atau berpotensi mengganggu hasil kesehatan yang diinginkan. Interaksi obat yaitu suatu interaksi dimana efek suatu obat diubah oleh kehadiran obat lain. Interaksi obat terjadi pada  pasien yang diberikan lebih dari satu jenis obat, dimana hal tersebut dapat menimbulkan potensi interaksi obat yang dapat mempengaruhi hasil terapi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk dapat mengidentifikasi drug-related problems (DRPs) kategori interaksi obat pada pasien hipertensi di Puskesmas DTP Sindangbarang. Desain penelitian ini merupakan deskriptif analitik non eksperimental (observasional) dengan pengambilan data yang diambil secara retrospektif menggunakan data rekam medis pasien hipertensi di Puskesmas DTP Sindangbarang pada bulan Januari-Juni 2020. Hasil yang diperoleh yaitu potensi interaksi obat dianalisis menggunakan drugs.com, stockley’s drug interactions dan BNF 57. Kejadian interaksi obat yang berpotensi yaitu antara obat antihipertensi dengan antasida, tingkat keparahan minor yang berinteraksi secara farmakokinetik; antihipertensi dengan NSAID, tingkat keparahan moderat yang berinteraksi secara farmakodinamik; serta antihipertensi dengan statin, tingkat keparahan mayor yang berinteraksi secara farmakokinetik.

Kata Kunci: Drug-related problem, Interaksi obat, Antihipertensi


Keywords


Drug-related problem, Interaksi obat, Antihipertensi

Full Text:

PDF

References


Agustin, O. A, dan Fitrianingsih. (2020). Kajian Interaksi Obat Berdasarkan Kategori Signifikansi Klinis Terhadap Pola Peresepan Pasien Rawat Jalan Di Apotek X Jambi. e-SEHAD, Vol. 1, No.1.

Agustina, R., dan Bambang, B. R. (2015). Faktor Risiko yang Berhubungan Dengan Kejadian Hipertensi Usia Produktif (25-54 Tahun). Unnes Journal of Public Health, Vol 4 (4).

Andayani, T. M. (2020). Drug-related Problems: Identifikasi Faktor Risiko dan Pencegahannya.UGM Press. Yogyakarta.

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. (2018). Laporan Provinsi Jawa Barat Riskesdas 2018. Lembaga Penerbit Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Jakarta.

Baxter, K. (2009). Stockley’s Drug Interactions 9th edition. Pharmaceutical Press. USA.

Direktorat Pengendalian Penyakit Tidak Menular. (2013). Pedoman teknis Penemuan dan Tatalaksana Hipertensi. Kementerian Kesehatan RI. Jakarta.

Jamal, I., Fatima, A., Anam, J., dan Amna, S. (2015). Pharmacist’s Intervention In Reducing The Incidences Of Drug-related Problems In Any Practice Setting. International Current Pharmaceutical Journal, Vol. 4, No.2.

Kusumawaty, J, dkk. (2016). Hubungan Jenis Kelamin Dengan Intensitas Hipertensi Pada Lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Lakbok Kabupaten Ciamis. Artikel Penelitian. Mutiara Medika. Sekolah Tinggi Kesehatan Muhammadiyah Ciamis, Vol. 16, No. 2.

Mahamudu, Y. S., Gayatri, C dan Henki, R. (2017). Kajian Potensi Interaksi Obat Antihipertensi Pada Pasien Hipertensi Primer Di Instalasi Rawat Jalan RSUD Luwuk Periode Januari – Maret 2016. Jurnal Ilmiah Farmasi, Vol. 6, No. 3.

Pusmarani, J. (2019). Farmakoterapi Penyakit Sistem Gastrointestinal. Yayasan Kita Menulis. Medan.

Rusli. (2018). Farmasi Klinik. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan. Jakarta.

Suprapti, B., dkk. (2014). Permasalahan Terkait Obat Antihipertensi pada Pasien Usia Lanjut di Poli Geriatri RSUD Dr.Soetomo, Surabaya. Jurnal Farmasi dan Ilmu Kefarmasian Indonesia, Vol.1 No.2.

Williams, B et al. (2018). ESH-ESC Guidelines for the Management of Arterial Hypertension. European Heart Journal, 00 page (39-42).

World Health Organization (WHO). (2013). A Global Brief On Hypertension: Silent Killer, Global Public Health Crisis. Geneva. Switzerland.

Nurmilla Ani, Kurniaty Nety, W Hilda Aprillia. (2021). Karakteristik Edible Film Berbahan Dasar Ekstrak Karagenan dari Alga Merah (Eucheuma Spinosum). Jurnal Riset Farmasi, 1(1), 24-32.




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/.v0i0.30386

Flag Counter    Â