Gambaran Swamedikasi Dysmenorrhea di Kalangan Siswi SMA Negeri 1 Haurgeulis Indramayu

Childa Childa, Suwendar Suwendar, Fetri Lestari

Abstract


Abstract. The swamediation of treating any complaints against oneself with the simple medicines you can buy freely in a pharmacy, a drug store on your own initiative without the advice of a doctor. This study aims to know how the knowledge of the swamedic practice, include: drugs used, drugs obtained, information about misuse, long periods of use of drugs, knowledge about the proper use of drugs to treat menstrual pain and to know the swamedians performed to treat menstrual pain at the public high school of 1 haurgeulis indramayu. This method of research used the kinds of observational research by descriptive analysis methods. The sample in this study is 229 respondents. Data retrieval is done through an online questionnaire (Google form) that has taken pretest tests. Studies have shown that treatment for dysmenorrhea has been found in the use of traditional herbs (54.1%), herbs with acidic turmeric herbs (58.5%) are the most widely used in coping with menstrual pain. Respondents obtained drugs from pharmacies (32.3%). Respondents have known information about the rules of the drug based on personal experience (47.2%). A Long time of drug use 1-2 days as much as (81.7%). Respondents did swamedication because it was easy, fast and practical (47.6%).

Keywords: Self-Medication, Dysmenorrhea, Menstruation.

Abstrak. Swamedikasi yaitu mengobati segala keluhan pada diri sendiri dengan obat-obatan sederhana yang dapat dibeli bebas di apotek, toko obat atas inisiatif diri sendiri tanpa nasehat dari dokter. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengetahuan swamedikasi yang dilakukan meliputi: obat-obat yang digunakan, cara memperoleh obat, informasi mengenai aturan pakai, lama waktu penggunaan obat, pengetahuan mengenai informasi cara penggunaan obat yang benar untuk mengatasi nyeri haid dan mengetahui swamedikasi yang dilakukan untuk mengatasi nyeri haid pada siswi SMA Negeri 1 Haurgeulis Indramayu. Metode penelitian ini menggunakan jenis penelitian observasional dengan metode analisis secara deskriptif. Sampel dalam penelitian ini yaitu 229 responden.  Pengambilan data dilakukan melalui kuesioner secara online (Google Form) yang telah dilakukan uji pretest. Hasil penelitian menunjukan bahwa penanganan yang dilakukan dalam mengatasi dysmenorrhea yang dialami yaitu penggunaan jenis obat tradisional menimum jamu sebanyak (54,1%),  Obat dengan jamu kunyit asam (58,5%) merupakan obat yang paling banyak digunakan dalam mengatasi nyeri haid. Responden memperoleh obat dari apotek sebanyak (32,3%). Responden mengetahui informasi mengenai aturan pakai obat berdasarkan pengalaman pribadi (47,2%). Lama waktu penggunaan obat 1-2 hari sebanyak (81,7%). Pengetahuan responden mengenai informasi cara penggunaan obat yang benar berdasarkan keluarga (41,5%). Responden melakukan swamedikasi dengan alasan karena mudah, cepat dan praktis sebanyak (47,6%).

Kata kunci: Swamedikasi, Dysmenorrhea,  Menstruasi


Keywords


Swamedikasi, Dysmenorrhea, Menstruasi

Full Text:

PDF

References


Amita, L.N.M., I.Nyoman G,.B., I Wayan, A.P., dan I Gede, N.H.W.S. (2018). Karakteristik Disminore Pada Mahasiswi Program Studi Pendidikan Dokter Angkatan 2015 Di Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.Jurnal MedikaVol.7(2).

BNF.(2009). British National Formulary.Edisi 57.British Medical Association Royal Pharmacetical of Great Britain, England.

BPOM RI.(2014). Menuju Swamedikasi yang Aman.Info POM, Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia.Vol. 5(6).

Badan Pusat Statistik. (2016). Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Tahun 2014.Badan Pusat Statistik, Jakarta.

French, L. (2005). Vol. 71(2).Dysmenorrhea.Michigan State University College of Human Medicine.American Family Physician.Vol. 71(2).

Gunawan, SG., dan Setiabudy, R. (2016). Farmakologi dan Terapi. Jakarta.

Harahap, Nur A., Khairunnisa, dan Juanita, T. (2015). Tingkat Pengetahuan Pasien dan Rasionalitas Swamedikasi di Tiga Apotek Kota Panyabungan, Jurnal Sains Farmasi dan Klinik, Vol. 3(2). Jakarta.

Irianto, Koes. (2014). Biologi Reproduksi (Reproductive Biology). Alfabeta, Bandung.

Irianto, Koes. (2015). Kesehatan Reproduksi (Reproductive Health). Alfabeta, Bandung.

Manuaba.(2010). Buku Ajar Penuntun Kepaniteraan Klinik Obstetri dan Genekologi. Trans Info Media, Jakarta.

Marmi.(2013). Kesehatan Reproduksi. Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Ningsih R. (2012). Efektivitas paket pereda terhadap intensitas nyeri pada remaja dengan dismenore di SMAN kecamatan curup [tesis]. Jakarta: Universitas Indonesia.

Price, A.S., Wilson, M.L. (2006). Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. EGC, Jakarta.

Riskesdas.(2013). Riset Kesehatan Dasar.Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI, Jakarta.

Sina, M. Yusuf. (2012). Khasiat super minuman alami tradisional beras kencur & kunyit asam menyehatkan dan menyegarkan tubuh tanpa efek samping.Diandra Pustaka, Yogyakarta.

Tjay, T.H., dan Rahardja, K. (2010). Obat-Obat Penting, Elex Media Komputindo.

Widiatami, Tiara. (2018). Study Literature Tentang Pemberian Minuman KunyitAsam Terhadap Tingkat Menstruasi Pada Remaja Putri.Jurnal Kebidanan Vol.8(2).




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/.v6i2.24106

Flag Counter    Â