Analisa Potensi Limbah Kulit Pisang Kepok (Musa paradisiaca L.) sebagai Bahan Baku Pembuatan Bioetanol

Shalma Suci Oktaviani Muhtar, Amir Musaddad Miftah, Nety Kuarniaty

Abstract


Abstract. On 2016, Indonesia produce banana more than 7.007.117 tons. Lack of utilization of banana peel waste causes environmental pollution. Creating bioethanol from banana peel is an alternative ways to minimalize the environmental pollution to prevent the serious environmental issues. Banana peel contains 18,5% starch and 8,16% glucose. It potencially can be used as bioethanol raw material. This research has purpose to find out the potency banana peel as bioethanol raw material, knowing the kind of microorganism and the kind of yeast that can be used to make the bioethanol, also best timing to get the bioethanol. Research method that used for this research is literature review by searching resources from published journal, both nationally or internationally. The analysis result tells that banana kepok has the best potency to be the bioethanol raw material from any kind of bananas, such as banana nangka, Cavendish, and raja because it contains 16,20% bioethanol, the highest of any kind of bananas. Banana peel bioethanol making can be done by hydrolysis process and fermentation by yeast where the best microorganism to produce high levels of bioethanol is Saccharomyces cerevicae and takes 5-6 days.

Keywords: Banana peel waste, Bioethanol, Fermentation, Saccharomyces cerevicae

Abstrak. Produksi pisang di Indonesia mencapai lebih dari 7.007.117 ton pada tahun 2016. Kurangnya pemanfaatan limbah kulit pisang yang menyebabkan pencemaran lingkungan. Pembuatan bioetanol dari kulit pisang merupakan alternatif untuk meminimalkan beban limbah kulit pisang agar tidak menjadi masalah lingkungan yang serius. kulit pisang memiliki kandungan pati sebesar 18,5 % dan memiliki kandungan glukosa sebesar 8,16%. Kulit pisang memiliki potensi untuk dijadikan bahan baku dalam pembuatan bioetanol. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui potensi kulit pisang sebagai bahan untuk pembuatan bioetanol, mengetahui jenis mikrorganisme dan jenis ragi yang dapat digunakan dalam pembuatan bioetanol serta waktu optimal untuk mendapatkan bioetanol. Metode penelitian yang digunakan adalah studi pustaka dengan mencari sumber berupa artikel yang telah dipublikasikan baik dalam jurnal nasional maupun internasional. Hasil analisis potensi bioetanol dari beberapa jenis pisang didapatkan jenis pisang kepok yang paling berpotensi untuk dijadikan bahan baku bioetanol karena mengandung kadar bioetanol tertinggi yaitu sebesar 16,20% bila dibandingkan dengan jenis pisang nangka, cavendish, dan raja. Pembuatan bioetanol limbah kulit pisang dilakukan melalui proses hidrolisis dan fermentasi dimana pada proses fermentasi digunakan ragi roti dengan mikroorganisme yang paling baik untuk menghasilkan kadar bioetanol yang tinggi adalah Saccharomyces cerevicae dengan waktu fermentasi paling optimum adalah selama 5-6 hari.

Kata Kunci: Limbah Kulit Pisang, Bioetanol, Fermentasi, Saccharomyces cerevicae


Keywords


Limbah Kulit Pisang, Bioetanol, Fermentasi, Saccharomyces cerevicae

Full Text:

PDF

References


Ahmad, R. Z. (2005). Pemanfaatan khamir Saccharomyces cerevisiae untuk ternak. Balai Penelitian Veteriner, Bogor

Desfran, Zely. (2014). Pengaruh Waktu dan Kadar Saccharomyces cerevisiae Terhadap Produksi Eetanol dari Serabut Kelapa Pada Proses Sakarifikasi dan Fermentasi Simultan dengan Enzim Selulase. [Skripsi], Program Studi Pendidikan Kimia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Bengkulu, Bengkulu.

Dewati, R. (2008), Limbah Kulit Pisang Kepok Sebagai Bahan Baku Pembuatan Etanol, Surabaya, UPN Press.

Gebregergs, A., Gebresemati, M., Sahu, O., (2016) Industrial ethanol from banana peels for developing countries: Response surface methodology, Pacific Science Review A: Natural Science and Engineering. Brazil.

Ginting, D. (2017), Pembuatan Bioetanol Secara Fermentasi Dari Hidrolisat Tongkol Jagung Dengan Menggunakan Campuran Zymomonas Mobilis Dan Saccharomyces Cerevisiae, [skripsi], Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik ,Universitas Sumatera Utara, Sumatera Utara.

Hartono., Pagarra, H., (2011). Analisis Kadar Etanol Hasil Fermentasi Ragi Roti Pada Tepung Umbi Gadung (Dioscorea Hispida Dennst) Terhadap Kadar Etanol, Jurnal Biologi, Jurusan Biologi, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Makassar, Makassar 12(2) ISSN: 1411-4720

Herliati, Sefaniyah, Indri, A., (2018), Pemanfaatan limbah kulit pisang sebagai Bahan Baku pembuatan Bioetanol, Jurnal Teknologi, Fakultas Teknologi Industri Universitas Jayabaya, Jakarta.

Hikmah., Fadhillah, H, N., Noor, M., Putra, M, D. (2019), Bioetanol Hasil Fermentasi Kulit Pisang Kepok (Musa Paradisiaca) Dengan Variasi Ragi Melalui Hidrolisis Asam Sulfat, Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Lambung Mangkurat, Lampung, 2 (15). ISSN 2302-3708

Indra Truaswaati dan Lani Nurhayati. (2014), Pembuatan Bioetanol Gel Sebagai Bahan Bakar Alternatif Pengganti Minyak Tanah, [skripsi], Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, Semarang.

Itelima, J, A., Ogbonna, S., Pandukur, J., Egbere, A., Salami. (2013), Simultaneous Saccharification and Fermentation of Corn Cobs to Bio-Ethanol by Co Culture of Aspergillus Niger and Saccharomyces Cerevisiae. International Journal of Environmental Science and Development, 2 (4)

Jabbar, U, F. (2017), Pengaruh Penambahan Kitosan Terhadap Karakteristik Bioplastik Dari Pati Kulit Kentang (Solanum Tuberosum. L), [skripsi], Fakultas Sains Dan Teknologi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, Makasar

Mayang, P. A., Sari, P. R., Fathoni, R., (2019). Pembuatan Glukosa Dari Kulit Pisang Kepok (Musa Paradisiaca L.) Dengan Proses Hidrolisis, Jurnal Integrasi Proses, Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Mulawarman, Samarinda 8(1)

Novia, N., Windarti, A., Rosmawati, R. 2014. Pembuatan bioetanol dari jerami padi dengan metode ozonolisis-SSF. Jurnal Teknik Kimia 20(3): 38- 48.

Retno, D, T., Nuri, W. (2011), Pembuatan Bioetanol dari Kulit Pisang, Prosiding Seminar Nasional Teknik Kimia, Jurusan Teknik Kimia FTI UPNâ€Veteran†Yogyakarta, Yogyakarta, ISSN 1693 – 4393

Rizwan, M., Diah, M. W. A., Ratman., (2018) Pengaruh Konsentrasi Ragi Tape (Saccharomyces Cerevisiae) Terhadap Kadar Bioetanol Pada Proses Fermentasi Biji Alpukat (Persea Americana Mill), Jurnal Akademika Kimia, Program Studi Pendidikan Kimia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tadulako, Palu 7(4) ISSN 2302 6030.

Ketut, S. (2009). ‘Produksi Bioetanol dari Rumput Gajah Secara Kimia’, Jurnal Teknik Kimia, Vol. 4, No. 1.

Seftian, D., Antonius, F., Faizal, M. (2012). Pembuatan etanol dari kulit pisang menggunakan metode hidrolisis enzimatik dan fermentasi. Jurnal Teknik Kimia 18(1)

Setiawati, D, R., Sinaga, A, R., Dewi, T, K. (2013), Proses Pembuatan Bioetanol Dari Kulit Pisang Kepok, Jurnal Teknik Kimia, Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya, Palembang, 1, (19)

Smunindar. (2010), Produksi Bioetanil Dari Limbah Tanaman Jagung Melalui Sakarifikasi Dan Fermentasi Simultas Dengan Kultur Campuran Saccharomyces cereviseae Dan Pichia stiptis. [skripsi], Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Sunarya, Y. (2012), Kimia Dasar 2. Bandung: Yrama Widya,

Suprapti, L. (2005), Tepung Tapioca Pembuatan Dan Pemanfaatannya, Yogyakarta, Kanisius.




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/.v6i2.23117

Flag Counter    Â