Kajian Aktivitas Antibakteri Tanaman Famili Theaceae: Puspa (Schima wallichii) dan Teh (Camellia sinensis) terhadap Beberapa Bakteri Gram Negatif

Sri Wahyuni Saparoh, Siti Hazar, Kiki Mulkiya Yuliawati

Abstract


Abstract. There are many microorganisms that can cause health problems, especially infections. Bacteria that can cause infections include E.coli, P.aeruginosa, S.typhi and S.dysentriae. Many drugs have been developed to fight infections against microorganisms, but sometimes there is bacterial resistance due to the insensitivity of a bacterium to certain drugs that already exist. Therefore, it is necessary to develop a new drug to fight bacteria, one of them from plants. One of the plants that has been proven to have antibacterial activity is Puspa (Schima wallichii) and Tea (Camellia sinensis). From several journals that have been reviewed, data are obtained about the antibacterial activity of various parts of plants, various solvents and various concentrations. From these data, the best antibacterial activity in Puspa plants was shown by leaf extract with ethanol solvent at a concentration of 50 mg/ml with a inhibition zone of 20 mm in E.coli, whereas in tea leaf extract with ethanol solvent at a concentration of 200 mg/ml with inhibitory zone 19 mm on E.coli. This shows that the antibacterial activity is at a strong level.

Keywords: antibacterial activity, infection, Schima wallichii, Camellia sinensis

 

Abstrak. Terdapat banyak mikroorganisme yang dapat menyebabkan masalah kesehatan terutama infeksi. Bakteri yang dapat menyebabkan infeksi antara lain yaitu E.coli, P.aeruginosa, S.typhi dan S.disentri. Telah dikembangkan banyak obat-obatan untuk melawan infeksi terhadap mikroorganisme, namun kadang terjadi resistensi bakteri akibat tidak sensitifnya suatu bakteri terhadap obat tertentu yang sudah ada. Oleh karena itu, perlu dikembangkan suatu obat baru untuk melawan bakteri tersebut salah satunya dari tanaman. Salah satu tanaman yang sudah terbukti memiliki aktivitas antibakteri adalah Puspa (Schima wallichii) dan Teh (Camellia sinensis). Dari beberapa jurnal yang telah ditelaah, didapat data-data mengenai aktivitas antibakter dari berbagai bagian tumbuhan, berbagai pelarut serta berbagai kosentrasi. Dari data tersebut, aktivitas antibakteri terbaik pada tanaman Puspa ditunjukan oleh ekstrak daun dengan pelarut etanol pada konsentrasi 50 mg/ml dengan zona hambat 20 mm pada E.coli, sedangkan pada ekstrak daun teh dengan pelarut etanol pada konsentrasi 200 mg/ml dengan zona hambat 19 mm pada E.coli. Hal ini menunjukan bahwa aktivitas antibakteri tersebut berada pada tingkat kuat.            

Kata kunci: Aktivitas antibakteri, Infeksi, Schima wallichii, Camellia sinensis


Keywords


Aktivitas antibakteri, Infeksi, Schima wallichii, Camellia sinensis

Full Text:

PDF

References


Amriani, Sari P Lanny. (2015). Uji Efek Antibakteri Ekstrak Daun Teh (Camellia Sinensis L.) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Escherichia coli. Jurnal Ilmiah. Jurusan Farmasi Poltekkes Kemenkes Medan. Hal: 210 213.

Badrunnasar, Anas. dan Nurahmah, Yayang. (2012). Pertelaan Jenis Pohon Koleksi Arboterum. Balai penelitian teknologi agroforestry, Ciamis. Hal: 427 428

Barma, Ankur Das. Jyochhana, Priya Mohanty. Prosanta, Pal. and Nihar, Ranjan Bhuyan. (2015). In vitro evaluation of Schima wallichii (DC.) Korth. fruit for potential antibacterial activity. Journal of Applied Pharmaceutical Science Vol. 5 (09), India. Hal: 124-126

Cronquist, Arthur. (1981). An Integrated System of Classification of Flowering Plants. Columbia University Press, New York.

Dewanjee, S. Maiti, A. Majumdar, R. Majumdar, A. and Mandal, S.C. (2008). Evaluation of antimicrobial activity of hydroalcoholic extract Schima wallichii bark. Pharmacology online 1. Hal: 523-528.

Flayyih May, Yousif Hanna, and Subhi Israa. (2013). Antimicrobial Effects of Black Tea (Camellia sinensis) on Pseudomonas Aeruginosa Isolated from Eye Infection. University of Baghdad. Iraq. Hal: 255-265.

Hardjoeno. 2007. Kumpulan Penyakit Infeksi dan Tes Kultur Sensitivitas Kuman Serta Upaya Pengendaliannya. Makasar : Cahya Dinan Rucitra.

Jawetz, Melnick, Adelberg. (2007). Microbiologi Kedokteran. Edisi ke 23. Diterjemahkan oleh Geo, F. Brooks, Janet S. Butel, Stephen A. Morse. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.

Koswara A Indra, husin A Usep dan Yulianti B Arief. (2015) Uji efektivitas ekstrak air the hitam (Camellia sinensis) terhadap Salmonella typhi. Universitas Islam Bandung. Hal: 192

Kristanti, Alfinda Novi. (2008). Buku Ajar Fitokimia. Surabaya: Universitas Airlangga Press.

Lightfoot D. (2003). Shigella Chapter 17. Dalam: Hocking AD, penyunting. Foodborne Microorganisms Of Public Health Significance Edisi Ke-6. Australian Institute Of Food Science And Technology (Nsw Branch). Sydney. 543–552.

Morales G, Sierra P, Mancilla, Parades A, Loyola LA, Gallardo O, Borquez J. (2003). Secondary Metabolites from Four Medicinal Plants from Northern Chile, Antimicrobial Activity, and Biotoxicity against Artemia salina. Journal Chile Chem. 48 (2)

Purwantoro Subekti, Siregar hartutiningsih, Sudarmono dan Agusta andria. (2016). Potensi antibakteri ekstrak daun Lasianthus terhadap bakteri Pseudomonas aeruginosa. Jurnal Jamu Indonesia. Pusat Penelitian Bogor. Hal 6-11.

Radji Maksum, Agustama Rafael ,Berna Elya dan Conny Riana Tjampakasari. (2013). Antimicrobial activity of green tea extract against isolates of methicillin resistant Staphylococcus aureus and multi-drugresistant Pseudomonas aeruginosa. University of Indonesia, Depok. Hal: 655.

Rezki, Suci, C. Asmawati, Munir. dan Parakkasi. (2016). Inventarisasi Tumbuhan Berkhasiat Obat Bagi Masyarakat Kelurahan Lapuko Kecamatan Moramo Kabupaten Konawe Selatan. Jurnal AMPIBI Volume 1, Pendidikan Biologi FKIP UHO. Hal: 33.

Sarbadhikary, B. Sunrit. Bhowmik, Somnath. Datta, K, Badal. and Mandal, C Narayan. (2015). Antimicrobial and Antioxidant Activity of Leaf Extracts of Two Indigenous Angiosperm Species of Tripura. Int. J. Curr. Microbiol. App. Sci (2015) 4(8): 643-655: India.

Sari Sonia, Hakim Reza dan Sulistyowati Erna. (2017). Efek Antibakteri Kombinasi Daun Teh Hijau (Camellia sinensis) dengan Amoksisilin pada Staphylococcus aureus atau Escherichia coli secara in vitro. Fakultas Kedokteran Universitas Islam Malang. Hal: 6-7.

Siegrist, J., (2010). Pseudomonas a Commuincative Bacteria. Mircrobiology Focus,Vol 2 (4), pp.2

Sutomo, Arnida. Rizki M, Ikhwan. Triyasmono, Liling. Nugroho, Agung. Mintowati, Evi. dan Salamiah. (2016). Skrining Fitokimia dan Uji Kualitatif Aktivitas Antioksidan Tumbuhan Asal Daerah Rantau Kabupaten Tapin Kalimantan Selatan. Jurnal Pharmascience, Vol 3, No. 1 hal: 66–74: Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin.

Trisharyanti Ika dan Febria Rizmi. (2017). Skrining Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Terhadap Salmonella Typhi Resisten Kloramfenikol. Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta. Hal: 70-71.

Van Steenis. (2008). Flora, Cetakan ke 12. Jakarta: PT. Pradnya Paramita.

Widyasanti, Asri., Hajar, Siti dan Rohdiana Dadan. (2016). Aktivitas antibakteri ekstrak the putih terhadap bakteri Gram positif dan negatif. Fakultas Teknologi Industri Pertanian, Universitas Padjadjaran. Hal:59.

Wilantari, Putri, D.P.Putra, I.K.Nugraha, Syawalistianah, Prawitasari, P.O. Samirana. (2018). Isolasi Kafein Dengan Metode Sublimasi dari Fraksi Etil Asetat Serbuk Daun Teh Hitam (Camelia sinensis). Universitas Udayana, Bukit Jimbaran, Badung. Hal: 53 62

Zeniusa Popi, Ramadhian M. Ricky, Nasution Hamidi S dan Karima Nisa. (2019). Efektivitas Ekstrak Etanol Teh Hijau dalam Menghambat Pertumbuhan Eschericia coli. Bandar Lampung. Fakultas Kedokteran Universitas Lampung. Hal: 140.




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/.v6i2.23067

Flag Counter    Â