UJI AKTIVITAS EKSTRAK ETANOL BAWANG DAUN (Allium fistulosum L.) SEBAGAI ANTIHIPERKOLESTEROLEMIA TERHADAP MENCIT SWISS WEBSTER JANTAN

syafitrianti utami, lanny mulqie, sri peni fitrianingsih

Abstract


Hiperkolesterolemia disebabkan karena adanya kadar kolesterol total yang melebihi 239 mg/dL dalam darah. Obat hasil sintesis zat kimia yang dapat mengatasi hiperkolesterolemia telah banyak beredar dipasaran, namun penggunaannya dalam jangka panjang dilaporkan mempunyai efek samping. Oleh karena itu, dikembangkan obat antihiperkolesterolemia dari bahan alam. Salah satu tanaman yang memiliki kandungan senyawa yang dapat menurunkan kadar kolesterol adalah bawang daun (Allium fistulosum L.). Pengujian aktivitas antihiperkolesterolemia bawang daun dilakukan selama 14 hari dengan pemberian secara oral pada dosis 11,2; 7,47; 3,73 g/Kg BB mencit yang telah diinduksi secara eksogen dengan pemberian Diet Tinggi Lemak (DTL) selama 21 hari. Sebagai pembanding, digunakan simvastatin dengan dosis 1,3 mg/Kg BB. Analisa data kadar kolesterol total secara statistika menggunakan metode ANOVA serta uji lanjutan dengan metode LSD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol bawang daun dengan dosis 7,47 dan 3,73 g/Kg BB dapat menurukan kadar kolesterol total berbeda bermakna dengan kontrol positif (p<0,05) dimana ekstrak etanol bawang daun pada dosis 3,73 g/Kg BB lebih efektif dalam menurunkan kadar kolesterol total.


Keywords


Bawang daun, Allium fistulosum L., antihiperkolesterolemia

References


Backer, C.A. and Bakkuizen v/d Brink R.C Jr. 1963. Flora of Java, Wolter-Noordhhoff NV, Groningen.

Cronquist, Arthur. 1981. An Integrated System of Classification of Flowering Plants, Columbia Unniversity Press, New York.

Davey, Patrick. (2006). At a Glance Medicine, Erlangga, Jakarta.

Ekawati, A. dkk. (2010). Pengaruh Teh Hitam (Camellia sinensis L.) Terhadap Kekebalan Dinding Arteri Koronaria Tikus Puith (Rattus novergicus) yang Diberi Diet Tinggi Lemak, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Fiorentino, A. et al. (2009). Δ-Tocomonoenol: A New Vitamin E from Kiwi (Actinidia chinensis) Fruits. Food Chem, 115.

Gilman, Alfred. (2008). Dasar Farmakologi Terapi, Ed. 10, Vol. 1, Buku Kedokteran EGC, Jakarta.

Guyton, A.C. Hall. (1996). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, Ed. 7, Buku Kedokteran EGC, Jakarta.

Guyton, A.C. Hall. (2007). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, Ed. 9, Buku Kedokteran EGC, Jakarta.

Kang, Min-Jung. et.al. (2010). Hypoglycemic Effects of Welsh Onion in a Animal Model of Diabetes Melitus. Nutrition Research and Practice 4 (6).

Katzung, B.G. (2002). Farmakologi Dasar dan Klinik, Ed. 8, Salemba Medika, Jakarta.

Murray, R.K., Granner, D.K., Rodwell, V.W. (2012). Biokimia Harper, Ed. 27, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.

Mycek, M.J., Harvey, R.A., Champe, P.C. (2001). Farmakologi Ulasan Bergambar, Ed. 2, Widya Medika, Jakarta.

Sadikin, Mohammad, Jusman, S.W.A., Harahap, I.P. (2003). Sifat Antioksidan dari Bawang Daun (Allium fistulosum L.) dan Perlindungan Terhadap Hati dari Keracunan CCl4, Jurnal Bahan Alam Indonesia, Vol.2.

Tarigan, Irma M., Bahri, Saiful., Saragih, Awaludin. (2012). Aktivitas Antihiperurisemia Ekstrak Etanol Herba Suruhan (Peperomia pellucida) (L.) Kunth) Pada Mencit Jantan. Journal of Pharmaceutics and Pharmacology, Vol. 1 (1).

U. Subasini. et al. (2014). Phytochemical Analysis and Antihyperlipidemic Activity of Nelumba Nucifera in Male Wistar Rats, International Journal of Pharmacy Teaching and Practices, Vol. 5.

Yamamoto, Y. et.al. (2005). Antioxidative and Antihypertensive Effects of Welsh Onion on Rats Fed with a High-Fat High-Sucrose Diet, Biosci 69 (7).

Yamamoto, Y. and Yasuoka, A. (2009). Welsh Onion Attenuates Hyperlipidemia in Rats Fed on High-Fat High-Sucrose Diet, Biosci 74 (2).




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/.v0i0.2099

Flag Counter    Â