Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Kulit Kentang (Solanum Tuberosum L.) terhadap Propionibacterium
Abstract
Telah dilakukan penelitian untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak etanol kulit kentang (Solanum tuberosum L.) terhadap Propionibacterium acnes. Penelitian ini dilakukan ekstraksi dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Pengujian dilakukan menggunakan metode difusi agar dengan sumur. Konsentrasi yang digunakan 5, 10, 15, 20, 25% Hasil menunjukkan bahwa ekstrak etanol kulit kentang (Solanum tuberosum L.) memiliki aktivitas antibakteri terhadap Propionibacterium acnes. Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) ekstrak etanol kulit kentang pada konsentrasi 5% dengan diameter hambat sebesar 0,46 cm. Kesetaraan aktivitas antibakteri 1 mg ekstrak etanol kulit kentang terhadap klindamisin adalah 1,16×10˗5 mg.
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
American Society of Health System Pharmacists (2005) AHFS Drug Information 4. Americann Society of Health System Pharmaciists, Inc, Bethesda.
Athikomulchai, et al. (2008). The Development of Anti-Acne Products from Eucalyptus Globules and Psidium Guajava oil. Journal. Health Res.
Bojar, R.A., Keith, T.H. (2004). Acne and Propionibacterium acnes. Clin, Dermanatol.
Brook, G.F, J.S.Butel, S.A.Morse. 2012. Mikrobiologi Kedokteran edisi 25. Jakarta: EGC.
Brown, G.R dan Burns, T. (2005). Lecture Notes Dermatologi, Edisi VIII, Terjemahan dr. M. Anies Zakaria, M. Kes. Erlangga, Jakarta.
CLSI 2012. Methods For Dilution Antimicrobial Susceptibility Test For Racteria That Grow Aerobically; Approved Standarda-Nineth Edition. Wayne, PA Clinical And Laboratory Standards Institute.p.12
Corwin, E.J (2009). Buku Saku Patofisiologi, Edisi III. EGC : Jakarta
Fitrianti Dwi AR, AS Noorhamdani, Karyono S. Setiyawti, 2011 Efektivitas Daun Ceplukan Sebagai Antimikroba Terhadap Methicilin-Resistant Stapilococcus aureus Invitro, Malang, Universitas Brawijaya Malang.
Hadjosaputra, SL.P., L. Purwanto., T Kemalasari, L Kunardi., Indriantoro, N indriyani. (2008). Data Obat di Indonesia (DOI), Edisi 11, PT Muliapura jayaterbit, Jakarta.
Heyne, K. (1987). Solanum tuberosum, Tumbuhan Berguna Indonesia III, Badan Litbang Kehutanan, Jakarta.
Jawetz, M.A. 2005. Mikrobiologi Kedokteran ( Medical Microbiology) Edisi 20. EGC, Jakarta
Mitsui T (ed.), 1997, New Cosmetissliense, Elsevier, Tokyo.
Mojab, F.,N.Kamalinejad, N.Ghaderi, HR.Vahidipour. 2003. Phytochemical Screening Of Some Species Of Iranian Plants. Spring, Article 4, Volume 2, Number 2. p. 77-82
Rukmana, R. (2012). Varietas unggulan, Usaha Tani Kentang Sistem Mulsa Plastik, Kanisus, Yogyakarta.
Samadi, B. (1997). Pengenalan Tanaman Kentang, Kentang dan Analisis Usaha Tani, kanisus, Yogyakarta.
Schiber dan Saldona. (2009).’Potato peels : A source of Nutritionally and Pharmacologically Interesting Compounds- A Review’, Departemen of Agrricultural, Food and Nutritional Scince, University of Alberta, Wall street Journal,2009, Canada.
Syafitri, H. (2013) Uji Aktivitas Hasil Fermentasi dan Produk Samping Bioetanol Kulit Kentang (Solanum tuberosum L.) Terhadap Escherichia coli dan Staphylococcus aureus. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bakti Tunas Husada, Tasikmalaya.
Wagih M.E dan Wiersema, S.G (1996). Solanum tuberosum, Fianch, M. & Rumawans. F. Plant Reseources of South – Eat No 9, plants Yielding Non-seed carbohydrates. Prosea Fundation, Bogar, Indonesia
DOI: http://dx.doi.org/10.29313/.v0i0.2063
  Â