ANALISIS KUANTITATIF PEWARNA ERITROSIN PADA SUSU KEDELAI YANG DIJUAL TOKO TAHU DI CIBUNTU DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI SINAR TAMPAK
Abstract
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Cahyadi, Wisnu. 2007. “Teknologi dan Khasiat Kedelaiâ€, Bumi Aksara, Jakarta
Clode, S. A., Hooson, J., Butler, W.H., & Conning, D.M. (1982) Long-term study in rats with Amaranth using animals exposed in utero. BIBRA Report No.242/1/82. Unpublished report from the European Colours Steering Group submitted to WHO. Di akses di http://www.inchem.org/documents/jecfa/jecmono/v19je02.htm
Depkes R.I, dan Dirjen POM, 1988. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 722/Menkes/Per/IX/1988 Tentang Bahan Tambahan Makanan, Jakarta
Esti. Setiadi, Agus. 2000. Susu Kedelai. Di akses di http://www.warintek.ristek.go.id/pangan_kesehatan/pangan/piwp/susu_kedelai.pdf
Iga, T. Awazu, S.& Nogami, H. (1971). Pharmacokinetic study of biliary excretion. II. Comparison of excretion behaviour intriphenylmethane dyes. Di akses di http://www.inchem.org/documents/jecfa/jecmono/v20je12.htm
JECFA, 1981. Combined Compedium of Food Additive Specification. Eryhthrosine. Di akses di http://www.fao.org/ag/agn/jecfa-additives/specs/Monograph1/Additive-174.pdf
Khopkar, S. M. penerjemah Saptorahardjo. 1990. Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta: UI Press
Maulana, Murad. 2014. Manfaat Susu Kedelai, Kandungan Gizi dan Cara Pembuatannya. Di akses di http://www.muradmaulana.com/2014/08/manfaat-susu-kedelai-kandungan-gizi-dan.html
McCann, D. dkk. 2007. Food additives and hyperactive behaviour in 3-year-old and 8/9-year-old children in the community: a randomised, double-blinded, placebo-controlled trial. Pdf
Muchtaridi. 2009. Pembuatan Susu Kedelai. Di akses di pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2009/06/susu_kedelai.pdf
Mulja, M, Suharman. 1997. Validasi Metode Analisa Instrumental. Surabaya: Airlangga University Press.
Noviana, 2005. Analisa Kualitatif dan Kuantitatif Zat Pewarna Merah pada Saus Tomat dan Saus Cabe yang Dipasarkan di Pasar Lambaro Kabupaten Aceh Besar, Skripsi FKM USU, Medan.
Peraturan Perundang-undangan Indonesia, Undang Undang Pangan No. 7 Tahun 1996
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia, tentang Bahan Tambahan Pangan No. 033 Tahun 2012
Puspita, Ayu Febriani. 2012. Eritrosin. DI akses di https://www.scribd.com/doc/97894726/Eritrosin#scribd
Radiyati, T. dkk. 1992. Pengolahan kedelai. Subang : BPTTG Puslitbang Fisika Terapan-LIPI
Rohman, A. dan Gandjar, I. G. 2007. Kimia Farmasi Analisis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Ryan, A. J. & Wright, S. E. 1975,Toxicologicalevaluation of some food colours, thickeningagents, and certain other substancse. Di akses di http://www.inchem.org/documents/jecfa/jecmono/v08je02.htm
Salma. 2010. Bahaya Efek Samping Pewarna Buatan. Di akses di http://majalahkesehatan.com/bahaya-efek-samping-pewarna-buatan/
Sari, kurnia dan nurul fitri, Jurnal Optimasi Penambahan Alginat Sebagai Emulsifier Pada Susu Kedelai Dengan Variasi Kecepatan, Waktu, dan Suhu Pengadukan. Di akses di http://eprints.undip.ac.id/16673/1/ARTIKEL.pdf
Sastrawijaya A.Tresna, 2000,Pencemaran Lingkungan,Rineka Cipta, Jakarta
Sastrohamidjojo, H. 2001. Dasar – dasar Spektroskopi.Yogyakarta : Liberty
Sudarmadji, S. 1989. Analisa Bahan Makanan dan Pertanian.Yogyakarta : Liberti
Syah Dahrul, dkk. 2005, Manfaat dan Bahaya Tambahan Pangan, Himpunan Alumni Fakultas Teknologi Pertanian IPB, Bandung
Tranggono, dkk. 1989. Bahan Tambahan Makanan. Yogyakarta: Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi, Universitas Gadjah Mada
Winarno, F.G. 1995. Enzim Pangan. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Yuliarti, Nurheti. 2007. Awas Bahaya di Balik Lezatnya Makanan, Yogyakarta : Penerbit Andi.
DOI: http://dx.doi.org/10.29313/.v0i0.2057
  Â