Karakterisasi Simplisia dan Ekstrak Etanol Jamur Kuping Hitam (Auricularia polytricha (Mont.) Sacc.)

Mira Liana, Sri Peni Fitrianingsih, Lanny Mulqie

Abstract


Jamur kuping hitam merupakan salah satu jenis jamur yang banyak dimanfaatkan sebagai pangan, serta telah dilaporkan bahwa jamur kuping hitam memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik simplisia dan ekstrak dari jamur kuping hitam (Auricularia polytricha (Mont.) Sacc.). Penelitian yang dilakukan meliputi pembuatan simplisia, penentuan parameter spesifik dan non spesifik simplisia, ekstraksi jamur kuping hitam, serta penapisan fitokimia. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa simplisia jamur kuping hitam memiliki karakteristik sebagai berikut, kadar air 11,15%, kadar abu total 1,65%, kadar abu tidak larut asam 0,18%, kadar sari larut air 7,40%, dan kadar sari larut etanol 1,09%. Simplisia dan ekstrak jamur kuping hitam mengandung metabolit sekunder flavonoid, alkaloid, monoterpen dan seskuiterpen, serta rendemen ekstrak jamur kuping hitam sebesar 10%.


Keywords


Auricularia polytricha (Mont.) Sacc, simplisia, ekstrak

References


Afiukwa, C.A., Ugwu, Okechukwu, P.C., Ebenyi, L.N., Oketa, H.A., Idenyi, J.N. dan Ossai, E.C. (2013). 'Phytochemical Analysis of Two Wild Edible Mushrooms, Auricularia Polytricha and Pleurotus, Common in Ohaukwu Area of Ebonyi State, Nigeria' Research Journal of Pharmaceutical, Ebonyi State University and University of Nigeria Nsukka, Nigeria.

Agoes, G. (2007). Seri Farmasi Industri: Teknologi Bahan Alam, cetakan pertama, ITB, Bandung.

Depkes RI. (1977). Materia Medika Indonesia Jilid I, Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan, Jakarta.

Depkes RI. (1989). Materia Medika Indonesia Jilid V, Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan, Jakarta.

Depkes RI. (2000). Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat, cetakan pertama. Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan, Jakarta.

Farnsworth, N.R. (1966). ‘Biological and Phytochemical Screening of Plants’ Journal of Pharmaceutical Sciences, Vol. 55, No. 3.

Irawati, D., Hayashi, C., Takashima, Y. (2012). ‘Cultivation of The Edible Mushroom Auricularia polytricha using Sawdustbased Substrate Made of Three Indonesian Commercial Plantation Species, Falcataria moluccana, Shorea sp, and Tectona grandis’ , Micología Aplicada International, Vol. 24, No. 2 México.

Kementrian Kehutanan. (2012). Sukses bersama Jamur Kayu, Kementrian Kehutanan Pusat Pengembangan Penyuluhan Kehutanan Badan Penyuluhan Pengembangan SDM Kehutanan, Jakarta.

Kusumardiyani, S., Nawawi, A. (1992). Kimia Bahan Alam, PAU Ilmu Hayati ITB, Bandung.

Manjunathan.,N Subbulakshmi., R Shanmugapriya., Kaviyarasan. (2011). 'Proximate and Mineral Composition of Four Edible Mushroom Species from South India' International Journal of Biodiversity and Conservation, Vol. 3, No. 8, Tamil nadu, India.

Mengyao, Y., Xiaoyan, X., Yuan, Q., Xia, L., Zhirong, Y., Linyong, Z. (2009). 'Isolation of Anti-tumor Polysaccharide from Auricularia polytricha (Jew's waer) and Its Effect on Machrophage Activation' Eur Food Res Technol Chengdu, China.

Muchroji, C.Y.A. (2008). Budidaya Jamur Kuping, Penebar Swadaya, Jakarta.

Ni-Jung Wu., Fu-Jing Chiou., Yih-Ming Weng., Zer-Ran Yu., Be-Jen Wang. (2014). ‘In vitro Hypoglicemic Effect of Hot Water Extract from Auricularia polytricha (Wood Ear Mushroom)’ International Journal Food Science and Nutrition, Vol. 65, No. 4, Taiwan ROC.

Stamets, P. (1993). Growing Gourmet and Medicinal Mushrooms, Ten Speed Press, Hong Kong.

Suhardiman, P. (1990). Jamur Kayu, Penebar Swadaya, Jakarta.




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/.v0i0.1859

Flag Counter    Â