Uji Parameter Mutu dan Uji Aktivitas Antibakteri Propolis Terhadap Bakteri Staphylococcus Aureus dan Escherichia Coli
Abstract
Abstract. Propolis is a complex mixture of beeswax, sugar, and tree sap collected by honey bees from various types of plants. Propolis is known to have antibacterial properties both against Gram-positive bacteria and Gram-negative bacteria. This study aims to provide scientific information on the effects of propolis as an antibacterial. The quality standard parameters tested in this study include organoleptic test and acidity test. However, to test antibacterial activity against Gram-positive bacteria (Staphylococcus aureus) and Gram-negative bacteria (Escherichia coli) by determining the Minimum Inhibitory Concentration (MIC) using the agar diffusion method and antibacterial potency test using ampicillin as a comparative antibiotic. The test results for standard quality parameters of propolis meet the organoleptic requirements for color and acidity, while for organoleptic flavors and odors do not meet the requirements specified by SNI honey. The results of the 8% propolis antibacterial activity test have antibacterial activity against Staphylococcus aureus bacteria with a MIC value of 13mm and 10.2mm for Escherichia coli bacteria. The results of the antibacterial potential test of propolis on Staphylococcus aureus bacteria have antibacterial activity equivalent to 9317.4 ppm ampicillin, whereas the results of the antibacterial potential test of propolis against Escherichia coli bacteria have antibacterial activity equivalent to 9418.8 ppm ampicillin.
Keywords: Propolis, Antibacterial Test, Potential Test, Ampicillin.
Abstrak. Propolis merupakan campuran kompleks lilin lebah, gula, dan getah pepohonan yang dikumpulkan oleh lebah madu dari berbagai macam jenis tumbuhan. Propolis diketahui memiliki sifat sebagai antibakteri baik terhadap bakteri Gram positif maupun bakteri Gram negatif. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan informasi ilmiah mengenai efek propolis sebagai antibakteri. Adapun parameter standar mutu yang diuji dalam penelitian ini meliputi uji organoleptis dan uji keasaman. Namun, untuk uji aktivitas antibakteri terhadap bakteri Gram positif (Staphylococcus aureus) dan bakteri Gram negatif (Escherichia coli) dengan menentukan Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) menggunakan metode difusi agar dan uji potensi antibakteri dengan menggunakan ampisilin sebagai antibiotika pembanding. Hasil uji parameter mutu standar propolis memenuhi persyaratan organoleptis warna dan keasaman, sedangkan untuk organoleptis rasa dan bau tidak memenuhi persyaratan yang ditentukan SNI madu. Hasil uji aktivitas antibakteri propolis 8% memiliki aktivitas sebagai antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus aureus dengan nilai KHM sebesar 13mm dan terhadap bakteri Escherichia coli sebesar 10,2mm. Hasil dari uji potensi antibakteri propolis terhadap bakteri Staphylococcus aureus memiliki aktivitas antibakteri yang setara dengan 9317,4 ppm ampisilin, sedangkan hasil dari uji potensi antibakteri propolis terhadap bakteri Escherichia coli memiliki aktivitas antibakteri yang setara dengan 9418,8 ppm ampisilin.
Kata Kunci: Propolis, Uji Antibakteri, Uji potensi, Ampisilin
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Ghisalberti EL. (1979). Propolis: a review. Bee World,
Hill R. (1991). Propolis: the natural antibiotic. 6th ed. Wellingborough: Thorsons Publishers Limited.
Jawetz, Melnick, dan Adelberg’s. (2008). Mikrobiologi Kedokteran. Salemba Medika. Jakarta.
Jawetz, E., Melnick, dan Adelberg’s. (2004). Mikrobiologi Kedokteran, Edisi 20. Jakarta : EGC. 2004
Kaal, J. (1991). Natural medicine from honey bees (apitherapy). Amsterdam : Kaal’s Printing House.
Kujumgiev, A., Tsvetkova, I., Serkedjieva, Y., Bankova, V., Cristov, R., Popov, S., (1999). Antibacterial, antifungal, and antiviral activity of propolis of different geographic origin, J Ethno-pharmacol.
Rantika, S., dan Herawati, D. (2015). Perbandingan Parameter Standar dan Aktivitas Antibakteri Madu Manuka dan Madu Rahmi Dengan Metode Difusi Agar. Bandung : Universitas Islam Bandung
Sila M. (1998). Madu tropis gizi dan kesehatan masyarakat. Ujung Pandang : Lembaga penelitian Universitas Hasanuddin.
Warsa, U C. (1994). Buku Ajar Mikrobiologi Kedokteran. Jakarta : EGC
DOI: http://dx.doi.org/10.29313/.v0i0.17915
  Â