Perbandingan Pengaruh Suhu dan Waktu Perebusan Terhadap Kandungan Brazilin pada Kayu Secang (Caesalpinia Sappan Linn.)
Abstract
Telah dilakukan penelitian mengenai perbandingan pengaruh suhu dan waktu perebusan terhadap kandungan brazilin pada kayu secang (Caesalpinia sappan Linn.) Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data ilmiah mengenai besaran suhu serta lamanya waktu perebusan yang efektif untuk menghasilkan larutan dengan kandungan brazilin tertinggi. Pada penelitian ini, serutan kayu secang diekstraksi dengan metode perebusan menggunakan pelarut air dengan variasi suhu yaitu 25, 40, 55, 70, 85 dan 100°C serta variasi waktu yaitu 10, 20 dan 30 menit. Ekstrak cair yang diperoleh diukur absorbansinya dan dipantau bentuk spektrum UV menggunakan spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang 280 nm. Ekstrak diidentifikasi menggunakan KLT silika gel 60 GF254 dengan eluen kloroform:metanol (7:2) dan butanol:asam asetat:air (4:1:5). Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah suhu dan waktu perebusan yang efektif untuk menghasilkan larutan dengan kandungan brazilin tertinggi yaitu 70°C selama 20 menit.
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Adawiyah, D.R., Lioe, H.N., Anggraeni, R. (2012). ‘Isolation and characterization of the major natural dyestuff component of Brazilwood (Caesalpinia sappan L.)’, International Food Research Journal, 19(2): 537-542.
Anih A., H.A. Hidayat, I. Rosliana. (2010). Penentuan Kadar Besi (Fe) Dalam Sampel Air Limbah Dengan Metode Spektrofotomoter UV-VIS, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.
Astina, I.G.A. (2010). Optimasi Pembuatan Ekstrak Etanolik Kayu Secang (Caesalpinia sappan L.) secara Digesti [Skripsi], Program Studi Ilmu Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Chang, Yi, Huang, S. K., Lu, W. J., Chung, C. L., Chen, W. L., Lu, S. H., Lin, K . H., Sheu, J. R. (2013). ‘Brazilin isolated from Caesalpinia sappan L. acts as a novel collagen receptor agonist in human platelets’, Chang et al. Journal of Biomedical Science, 20:4.
Dharmawan, I.P.G.A. (2009). Pengaruh Kopigmentasi Pewarna Alami Antosianin dari Rosela (Hibiscus Sabdariffa L.) dengan Brazilein dari Kayu Secang (Caesalpinia Sappan L.) terhadap Stabilitas Warna pada Model Minuman Ringan [Skripsi], Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Fellows, P.J., (2002). Food Processing Technology: Principles and Practice, Second Edition, Woodhead Publishing Limited, England.
Han, M. D., Kim, E. K. (2007). ‘Antiproliferative Effects of Caesalpinia sappan Extract on Human Ephitelial Cell Line HaCat and Cancer Cell Lines’, Journal of Dental Hygiene Science Vol. 7, No. 1 pp. 31-35.
Hariana, Arief. (2006). Tumbuhan Obat dan Khasiatnya Seri 3, Penebar Swadaya, Depok.
Hu, C. M., Kang, J.J., Lee, C. C., Li, C. H., Lia, J. W., Cheng, Y. W. (2003).
‘Induction of Vasorelaxation Through Activation of Nitric Oxide Synthase In Endothelial Cells By Brazilin’, European Journal of Pharmacology 468, 37– 45.
Indah, R. I., Murwani, I. K., Presetyo, D. (2010). ‘Optimasi Ekstraksi Zat Warna Pada Kayu Intsia bijuga Dengan Metode Pelarutan’, Prosiding Tugas Akhir Semester Ganjil 2009/2010.
Maharani, Kartika. (2003). Stabilitas Pigmen Brazilin pada Kayu Secang (Caesalpinia sappan L.) [Skripsi], Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Moon, C.K., Park, K.S., Kim, S.G., Won, H.S., Chung, J.H. (1992). ‘Brazilin protects cultured rat hepatocytes from BrCCl3-induced toxicity’, Drug Chem, Toxicol, 15, 81– 91.
Robinson, T. (1995). Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi, Edisi VI, terjemahan Kosasih Padmawinata, Penerbit ITB, Bandung.
Sugiyanto, R. N., Putri, S. R., Damanika, F. S., Sasmita, G. M. A. (2011). ‘Aplikasi Kayu Secang (Caesalpinia sappan L.) dalam Upaya Prevensi Kerusakan DNA akibat paparan zat potensial karsinogenik melalui MNPCE Assay’, Program Studi Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Sundari, D., Widowati, L., dan Winarno, M.W. (1998). ‘Informasi khasiat, keamanan dan fitokimia tanaman secang (Caesalpinia sappan L.)’, Warta Tumbuhan Obat Indonesia, 4(3): 1−3.
Wetwitayaklung, P., Phaechamud T., Keokitichai, S. (2005). ‘The Antioxidant of Caesalpinia sappan L. Heartwood in Various Ages’, Naresuan University Journal , 13(2): 43-52.
Wu, Shenhqian. (2011). Inflammation and human chondrocytes: Glycobiological aspects and anti-inflammatory activity of Caesalpinia sappan isolates in vitro [Disertasi], Universitat Wien.
Zerrudo, J.V. (1999). Caesalpinia sappan L. dalam Lemmens, R., Wulijani, N. PROSEA: Sumber Daya Nabati Asia Tenggara 3, Tumbuhan-tumbuhan Penghasil Warna dan Tanin, Balai Pustaka, Jakarta.
DOI: http://dx.doi.org/10.29313/.v0i0.1564
  Â