Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Dengan Perilaku Seksual Remaja pada di SMA Islam Terpadu PGII-1 Kota Bandung Periode 2017-2018

Gema Putra Bangsa, Hidayat Widjadjanegara, Saleh Trisnadi

Abstract


Abstract. Sexual behavior is all behavior driven by sexual desire, both with the opposite sex and same sex. About 62.7% of teenagers from 33 provinces in Indonesia reportedly had sexual intercourse before marriage, Adolescent sexual behavior currently leads to promiscuity, from holding hands to intercourse. One of them is the result of lack of knowledge of sex and proper reproductive health through formal (school) and non-formal education (family / parents). Negative adolescent sexual behavior impacts such as sexually transmitted diseases, unwanted pregnancy, abortion, psychological trauma, and community stigma. This study was conducted to determine The Correlation between The Level of Reproductive Health and Sexual Behavior of Adolescent of the students class XII Science of Islamic Integrated Senior High School (SHS) PGII-1 Bandung period 2017-2018. The research design used is analytic observational with cross sectional approach. The data used is the primary data in the form of questionnaires. The sampling in this research is random sampling. The number of samples determined in the study was 68 respondents among female students as many as 46 students (67.65%), while the number of male respondents as many as 22 students (32.35%). Number of students with good reproductive health knowledge as much as 59 people (86,76%), enough as many as 7 people (10,29%), and less as much as 2 person (2,94%). Number of students with good sexual behavior (positive) as many as 66 people (97.06%), with negative sexual behavior as much as 2 people (2.94%). The result of statistical test using fisher's exact test found that there is a significant relationship between the level of knowledge of reproduction health and adolescent sexual behavior (p = 0,02). The conclusion of this research is that most of students of class XII science of integrated islamic senior high school (SHS) PGII-1 Bandung has a good level of knowledge about reproductive health and good sexual behavior (Positive), and the higher level of reproductive health knowledge, the more both sexual behavior in adolescents.      

Keywords:Reproductive health knowledge, Adolescent sexual behavior

Abstrak. Perilaku seksual adalah segala tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual, baik dengan lawan jenis maupun sesama jenis. Sekitar 62,7% remaja dari 33 provinsi di Indonesia dilaporkan pernah melakukan hubungan seksual sebelum menikah. Perilaku seksual remaja saat ini mengarah kepada pergaulan bebas, mulai dari berpegangan tangan hingga bersenggama. Salah satunya adalah akibat dari kurangnya pengetahuan seks dan kesehatan reproduksi yang tepat melalui pendidikan formal (sekolah) maupun non-formal (keluarga/orang tua). Dampak perilaku seksual remaja yang negatif seperti penyakit menular seksual, kehamilan tidak diinginkan, aborsi, trauma kejiwaan, dan stigma masyarakat. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahan kesehatan reproduksi dengan perilaku seksual remaja pada siswa kelas XII IPA di SMA Islam terpadu PGII-1 Bandung Periode 2017-2018. Rancangan penelitian yang digunakan bersifat analitik observasional dengan pendekatan potong lintang (Cross Sectional). Data yang digunakan adalah data primer berupa lembar pertanyaan kuesioner. Cara pengambilan sampel pada penelitian ini berupa random sampling. Jumlah sampel yang ditentukan pada penelitian adalah 68 responden diantaranya siswa perempuan sebanyak 46 siswa (67,65%), sedangkan jumlah responden laki-laki sebanyak 22 siswa (32,35 %). Jumlah siswa dengan tingkat pengetahuan kesehatan reproduksi yang baik sebanyak 59 orang (86,76%), cukup sebanyak 7 orang (10,29%), dan kurang sebanyak 2 orang (2,94%). Jumlah siswa dengan perilaku seksual yang baik (positif) sebanyak 66 orang (97,06%), dengan perilaku seksual yang buruk (negatif) sebanyak 2 orang (2,94%). Hasil uji statistik menggunakan fisher’s exact test didapatkan bahwa terdapat hubungan bermakna antara tingkat pengetahuan kesehatan reproduksi dengan perilaku seksual remaja (p=0,02). Simpulan dari penelitian ini yaitu sebagian besar siswa kelas XII IPA Sekolah Menengah Atas (SMA) Islam Terpadu PGII-1 Kota Bandung memiliki tingkat pengetahuan yang baik mengenai kesehatan reproduksi serta perilaku seksual yang baik (positif), serta semakin tinggi tingkat pengetahuan kesehatan reproduksi maka semakin baik perilaku seksual pada remaja.

Kata kunci: Tingkat pengetahuan kesehatan reproduksi, perilaku seksual


Keywords


Tingkat pengetahuan kesehatan reproduksi, perilaku seksual

Full Text:

PDF

References


Samino. 2012 .Analisis Perilaku Sex Remaja SMAN 14 Bandar Lampung 2011. Lampung: Jurnal Dunia Kesmas. Volume I Nomor 4

Badan Pusat Statistik.2004. Survey Kesehatan Reproduksi Remaja Indonesia 2002-2003. Jakarta

Murn. 2011. Membangun Remaja Jawa Barat Yang Bebas Dari Masalah Seksualitas, Napza, dan HIV/AIDS. Jawa Barat: BKKBN.

Wardhani A. 2010 21,2 Persen Remaja Indonesia Pernah Aborsi. Tribunnews.

Munir M.2010 Tiap Tahun, Remaja Seks Pra Nikah Meningkat. Okezone news.

Bhakti A. 2011. Profil Akses Kasus Mitra Citra Remaja PKBI. Jawa barat.

Badan Pusat Statistik, BKKBN, Kementrian Kesehatan. 2012.

Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia 2012.

Hidayati WN. 2016 Hubungan Harga Diri dan Konformitas Teman Sebaya Dengan Kenakalan Remaja. Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia. Volume I Nomor 2.

Suryoputro A, Ford NJ, Shaluhiyah Z. 2006 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Seksual Remaja Di Jawa Tengah: Implikasinya Terhadap Kebijakan Dan Layanan Kesehatan Seksual Dan Reproduksi. Makara Kesehatan. Volume I No 10.

Marmi. 2015 .Kesehatan Reproduksi. 3rd ed . Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

BKKBN.2008. Fakta Utama Kesehatan Reproduksi Remaja. Jawa Barat.

Sarwono SW. 2010. Psikologi Remaja. Edisi revisi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Kumalasari I, Andhyantoro I. 2012. Kesehatan Reproduksi Untuk Mahasiswa Kebidanan dan Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Badan Pusat Statistik. 2014. Pusat Data dan Informasi Kesehatan Reproduksi Kementrian Kesehatan RI. Infodatin. Jakarta

Choe M, Hatmadji S, Podhisita C, dkk. 2004. Substance Use and Premarital Sex Among Adolescents in Indonesia, Nepal, the Philippines and Thailand. jurnal Asia-Pasific Population. Volume XIX Nomor 1.

Ardhiyanti. 2013. Pengaruh Orang Tua terhadap Pengetahuan Remaja tentang Kesehatan Reproduksi. Jurnal Kesehatan Komunitas. Volume II Nomor 3.

Endarto Y, Purnomo PS. 2000. Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Kesehatan Reproduksi Dengan Perilaku Seksual Berisiko Pada Remaja di SMK Negeri 4 Yogyakarta. Yogyakarta: Jurnal Kesehatan Surya Medika.

Winangsih R. 2016. Persepsi Remaja Terhadap Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja di Wilayah Puskesmas Kuta Selatan.

Khisbiyah Y. Konsekuensi Psikologis dan Sosial-Ekonomi Kehamilan Tak Dikehendaki Pada Remaja. Jurnal Populasi. Volume V Nomor 1.

Nasution S. 2012. The Effect of Knowledge about Adolescent Reproductive Health on Pre Marital Sexual Behaviour in Indonesia. Jurnal Widyariset. Volume XV Nomor 1.

Romulo M, Akbar N, Mayangsari M. 2014. Peranan Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Terhadap Perilaku Seksual Remaja Awal. J Ecopsy. Volume I Nomor 4.

Notoatmodjo S. 2003. Pendidikan dan perilaku kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Media Y. Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Remaja Tentang Kesehatan Reproduksi. Jurnal Media Litbangkes.

Ardina Mega. 2017. Akses Informasi Kesehatan Reproduksi. Jurnal Komunikator. Volume IX Nomor 1.




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/kedokteran.v0i0.13251

Flag Counter    Â