The Effect Of Smoking Habits Against The Changes Of Saliva pH

Muhammad Nuansa Al-ansoriyani, Yuniarti Yuniarti, Tito Gunantara

Abstract


Abstract. Saliva is a fluid secreted by exocrine glands and has many functions, one of which keeps the mouths of bacterial and rich bicarbonate fluids that neutralize the acid in foods and acids produced by bacteria in the mouth.1 The degree of salivary acidity is the concentration of bicarbonate in salivary solution. Tobacco as a tobacco product has an effect on salivary pH. The purpose of this study is to assess the effect of smoking on the pH of all saliva.2 The design of this research using analytical research method with cross sectional design. Data were obtained by sampling at Biochemistry Laboratory of Medical Faculty (FK) of Bandung Islamic University in 19-30 June 2018 on research subjects consisting of 4 non smokers, 18 smokers and 10 moderate smokers who fulfilled inclusion criteria. Saliva samples collected in specimen bottles by asking the patient to spit the saliva into a specimen bottle provided for 5 minutes. The specimens were taken to the laboratory to measure salivary pH. Statistical test used to test the effect of the degree of habit on changes in salivary pH in this study used parametric tests namely the One-Way ANOVA test. Statistical tests were then continued with the Post Hoc Benferroini test with a significance of p <0.05. The results showed that there was no effect of smoking habits on changes in salivary pH (p = 0.229). The likely outcome is due to the small number of samples obtained and the number of samples unbalanced between each group.

Keywords:  Cigarette , pH , Saliva.

 

Abstrak. Saliva adalah cairan yang disekresikan oleh kelenjar eksokrin dan memiliki berbagai fungsi, salah satunya menjaga kebersihan mulut bakteri dan kaya bikarbonat yang menetralisir asam dalam makanan dan asam yang dihasilkan oleh bakteri di dalam mulut.1 Derajat keasaman saliva adalah konsentrasi bikarbonatdi dalam larutan saliva.2 Rokok sebagai produk tembakau memiliki pengaruh terhadap pH saliva.  Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai pengaruh merokok pada pH seluruh saliva. Rancangan penelitian ini menggunakan metode penelitian analitik dengan desain cross sectional. Data diperoleh dengan pengambilan sampel di Laboratorium Biokimia Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Islam Bandung tanggal 19-30 Juni 2018 pada subjek penelitian yang terdiri dari 4 bukan perokok, 18 perokok ringan dan 10 perokok sedang yang memenuhi kriteria inklusi.Sampel saliva dikumpulkan dalam botol spesimen dengan meminta pasien untuk meludahkan salivanya ke dalam botol spesimen yang disediakan selama 5 menit. Spesimen dibawa ke laboratorium untuk diukur pH saliva. Uji statistik yang digunakan untuk menguji pengaruh derajat kebiasaan terhadap perubahan pH saliva pada penelitian ini digunakan uji parametrik yaitu uji One-Way ANOVA. Uji statistik kemudian dilanjutkan dengan uji Post Hoc Benferroini dengan signifikansi p<0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh kebiasaan merokok terhadap perubahan pH saliva (p = 0,229). Kemungkinan hasil tersebut adalah karena sejumlah kecil sampel yang diperoleh dan jumlah sampel tidak seimbang antara masing-masing kelompok.

Kata kunci:    Rokok, pH, Saliva.


Keywords


Rokok, pH, Saliva.

Full Text:

PDF

References


Tortora GJ DB. Principles of Anatomy and Physiology. 12th ed. (Roesch B, ed.). US: John Wiley & Sons, Inc; 2009: 929-931.

Pedersen AML . Saliva. Copenhagen Institude Odontol. 2007: 2-6.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. http://www.depkes. go.id/article/view/17071200002/pertemuan-aliansi-bupati- walkota -peduli-kawasan-tanpa-tembakau.html. Accessed December 25, 2017.

Medicine O. The effect of cigarette smoking on whole stimulated salivary flow rate and pH. 2016:1-32.

Sherwood L. Sherwood Physiology. edisi 6. (Yesdelita dr. N, ed.). EGC; 2011: 650-652.

Weitkunat R, Coggins CRE, Wang ZS, Kallischnigg G DR. Assessment of Cigarette Smoking in Epidemiologic Studies. Tob Res. 2013:638-648.

Baer. Pengantar Psikologi. Atkinson; 1999: 294.

Baliga S. Salivary pH: A diagnostic biomarker. J Indian Soc Periodontol. 2013: 463.

Praptiningsih RS. Pengaruh metode menggosok gigi sebelum makan terhadap kuantitas bakteri dan pH saliva. J Ilm Sultan Agung. 2010:55-62.

Putri MH. Ilmu Pencegahan Penyakit Jaringan Keras Dan Jaringan Pendukung Gigi. Jakarta: EGC; 2010.

Nikawa H. The Relationship betwen Denture and Periodontitis. J Dent. 26(4):299-304.

Tarigan S. Pasien prostodonsia lanjut usia: beberapa pertimbangan dalam merawat gigi. Univ Sumatra Utara. 2005.

Khan GJ, Mahmood R, Haq I DS. Secretion of Total Solids (Solutes) in The Saliva of Long-Term Tobacco User. J Ayub Med Coll Abbottabad. 2008:20-22.

Voelker MA, Simmer-Beck M, Cole M, Keeven E TD. Preliminary findings on the correlation of saliva pH, buffering capacity, flow, Consistency and Streptococcus mutans in relation to cigarette smoking. J Dent Hyg. 2013:30-37.

A S. Kadar Bikarbonat Saliva Penderita Karies dan Bebas Karies. Sainstis. 2012:35-36.




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/kedokteran.v0i0.13115

Flag Counter    Â