Analisis Dakwah tentang Sikap Santri terhadap Budaya Pop Korea di Pesantren Persis Pajagalan 1 Bandung
Abstract
One of the popular culture that is in demand today is Hallyu/Korean Wave (Indonesian; Fever Korean/Korean Wave). Many teens who follow even emulate the idol, but one example is imitating the hairstyle, dress style and speaking style of his idol. No exception of students studying in boarding school, they participate hypnotized by Korean pop culture that, all the attributes labeled Korea attract their interest, ranging from electronic products, make-up, fashion, Korean restaurants, as well as the festival of Korean culture to be the target the students at this time. They tried to show the identity of Korean all they pass the products they use, they seemed more proud than the Korean culture show islamic students their identity. Supposedly students are educated at the school they are more able to be Islamic, because of the group refers to the Qur'an and the Sunnah of the Prophet which certainly explained where good behavior and are not, but in fact they went along the same attitude with people who do not understand. Based on this phenomenon, the problem in this research is formulated as follows: (1) What is the background influx of Korean pop culture to Indonesia? (2) What is the attitude of the students of Korean pop culture in Pesantren Persis Pajagalan 1 Bandung? (3) How dakwah analysis of the attitudes of students toward Korean pop culture in Pesantren Persis Bandung Pajagalan 1?. This research used descriptive analysis technique using a qualitative approach. Selected populations in this study were students of class XII Science Pesantren Persis Pajagalan 1 Bandung. With data collection from interviews, observation, and literature. Data analysis technique used in this research is descriptive analysis techniques. The results of this study are: (1) The entry of Korean pop culture background of World Cup Korea Japan 2002, which ended with the inclusion of Korea as the strength of four of the world in terms of football so that some television stations in the country aggressively deliver music, movies and Korean dramas. (2) The attitude of students toward Korean pop culture mostly support even following what his idol long as it makes them happy and seemed closer to his idol. (3) The attitude of the students towards the Korean pop culture in addition there are positive there is also a negative, but more are incompatibility with the teachings of Islam, so the attitude is reflected in the students Pesantren Persis Pajagalan 1 Bandung is less Islamic behavior.
Â
Salah satu budaya populer yang sangat diminati saat ini adalah Hallyu/Korean Wave (Bahasa Indonesia; Demam Korea/Gelombang Korea). Banyak remaja yang mengikuti bahkan berusaha menyamai para idola, salah satu contohnya yaitu meniru gaya rambut, gaya berpakaian dan gaya berbicara idolanya. Tidak terkecuali santri yang menuntut ilmu di Pesantren, mereka ikut terhipnotis dengan budaya pop Korea tersebut, segala atribut yang berlabel Korea menarik minat mereka, mulai dari produk-produk elektronik, alat make-up, fashion, restoran Korea, serta festival budaya Korea menjadi incaran para santri saat ini. Mereka berusaha untuk menunjukkan identitas ke-Korea-an mereka lewat produk-produk yang mereka gunakan, mereka seakan lebih bangga dengan kebudayaan Korea dibandingkan menunjukkan identitas kesantrian mereka. Seharusnya santri yang dididik di pesantren mereka lebih bisa bersikap islami, karena ajarannya mengacu pada Qur’an dan Sunnah Nabi yang pasti dijelaskan mana perilaku yang baik dan tidak, namun pada kenyataannya mereka ikut-ikutan bersikap sama dengan orang yang tidak mengerti. Berdasarkan fenomena tersebut, maka permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: (1) Bagaimana latar belakang masuknya budaya pop Korea ke Indonesia? (2) Bagaimana sikap santri terhadap budaya pop Korea di Pesantren Persis Pajagalan 1 Bandung? (3) Bagaimana analisis dakwah tentang sikap santri terhadap budaya pop Korea di Pesantren Persis Pajagalan 1 Bandung?. Penelitian ini menggunakan metode teknik analisis deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Populasi yang dipilih dalam penelitian ini adalah santri kelas XII IPA Pesantren Persis Pajagalan 1 Bandung. Dengan teknik pengumpulan data dari hasil wawancara, observasi, dan studi pustaka. Adapun teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknis analisis deskriptif. Hasil dari penelitian ini adalah: (1) Masuknya budaya pop Korea dilatar belakangi Piala Dunia Korea Jepang 2002 yang berakhir dengan masuknya Korea sebagai kekuatan empat besar dunia dalam hal persepakbolaan sehingga beberapa stasiun televisi di tanah air gencar menayangkan musik, film maupun drama Korea. (2) Sikap santri terhadap budaya pop Korea kebanyakan mendukung bahkan mengikuti apa yang dilakukan idolanya selama itu membuat mereka senang dan seolah semakin dekat dengan idolanya. (3) Sikap santri terhadap budaya pop Korea selain ada yang positif juga ada yang negatif, namun lebih banyak yang tidak sesuainya dengan ajaran Islam, sehingga sikap yang tercermin dari santri Pesantren Persis Pajagalan 1 Bandung adalah perilaku yang kurang Islami.
Â
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Berhm. S.S. & Kassin, S.M. 1990. Social Psychology. Boston: Houghton Mifflin Company.
Faturochman. 2006. Pengantar Psikologi Sosial. Yogyakarta: Pinus.
Passport to Korean Culture. Korean Culture and Information Service - Ministry of Culture, Sports and Tourism, Seoul, Republic of Korea. 2010. pp. 46–53. ISBN 978-89-7375-153-2 03910 dalam https://id.wikipedia.org/wiki/Hallyu#Awal_mula diunduh 04/12/16, pukul 16.28 WIB.
Onong Uchjana Effendy. 2000. Ilmu, Teori, dan Filsafat Komunikasi. Bandung: Citra Aditya Bakti.
Sarlito Wirawan Sarwono. 2009. Psikologi Sosial. Jakarta: Salemba Humanika.
DOI: http://dx.doi.org/10.29313/.v0i0.6071
    Â