Refleksi Makna Latifah dalam Dzikir Thariqah Qadiriyah Wa Naqsyabandiyah pada Pondok Pesantren
Abstract
Abstract. Research of The Latifah’s Meaning Reflection in Dzikir Thariqah Qadiriyah wa Naqsyabandiyah in Pondok Pesantren Azzainiyyah started from the issue that Pondok Pesantren Azzainiyyah is a direct descendant of Pondok Pesantren Suryalaya, that the teachings are using Dzikir Thariqah Qadiriyah wa Naqsyabandiyah method. Development in Pondok Pesantren Azzainiyyah has significantly increased due to public interest in the teachings of the science of Tasawwuf. The rapid development, encourages the need for spaces in the Pondok Pesantren Azzaniyyah. Unfortunately, the construction of spaces as a fulfillment of the needs of Pondok Pesantren Azzainyyah has not applied philosophical concepts, remember that the teachings of Dzikir Thariqah Qadiriyah wa Naqsyabandiyah are very thick towards the philosophies in it. The purpose of this study is to reflect the meaning of the Dzikir Thariqah Qadiriyah wa Naqsyabandiyah on Spatial Planning and Building Arrangement in Pondok Pesantren Azzainiyyah. This study uses a literature study and inductive approach, then the data collection method uses primary and secondary, while the analytical method used is a qualitative analysis method. The results of the analysis are the application of the philosophies of Dzikir Thariqah Qadiriyah wa Naqsyabandiyah to the spatial planning and building management of Pondok Pesantren Azzainiyyah, so that it has a hidden meaning in it.
Keywords: Philosophy, Dzikir Thoriqoh Qodiriyah wa Naqsybandiyah, Pondok Pesantren Azzainiyyah, Spatial Planning, Building Management.
Abstrak. Penelitian Refleksi Makna Latifah dalam Dzikir Thariqah Qadiriyah wa Naqsyabandiyah di Pondok Pesantren Azzainiyyah berangkat dari isu bahwa Pondok Pesantren Azzainiyyah merupakan turunan langsung dari Pondok Pesantren Suryalaya, yang juga ajarannya menggunakan metode Dzikir Thariqah Qadiriyah wa Naqsyabandiyah. Pembangunan di Pondok Pesantren Azzainiyyah mengalami peningkatan yang signifikan akibat dari ketertarikan masyarakat mengenai ajaran ilmu Tasawwuf ini. Adanya perkembangan pembangunan yang pesat, mengakibatkan meningkatnya ruang-ruang yang dibutuhkan di Pondok Pesantren Azzainiyyah. Tetapi sayangnya, pembangunan ruang-ruang sebagai pemenuhan kebutuhan masyarakat Pondok Pesantren belum menerapkan konsep-konsep filosofis, mengingat ajaran Dzikir Thariqah Qadiriyah wa Naqsyabandiyah sangat kental terhadap filosofi-filosofi yang terdapat di dalamnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merefleksikan makna Dzikir Thariqah Qadiriyah wa Naqsyabandiyah terhadap Tata Ruang dan Tata Bangunan di Pondok Pesantren Azzainiyyah. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan studi literature dan induktif, kemudian metode pengumpulan data menggunakan primer dan sekunder, sedangkan metode analisis yang digunakan adalah metode analisis kualitatif. Hasil analisis yang diperoleh adalah penerapan filosofi-filosofi Dzikir Thariqah Qadiriyah wa Naqsyabandiyah ke dalam tata ruang dan tata bangunan Pondok Pesantren Azzainiyyah, sehingga memiliki makna yang tersembunyi di dalamnya.
Kata Kunci: Filosofis, Dzikir Thariqah Qadiriyah wa Naqsybandiyah, Pondok Pesantren Azzainiyyah, Tata Ruang, Tata Bangunan.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Anonim. Hubungan Budaya dan Lingkungan Sekitar. Garut: STKIP Garut.
Arifin, S. (2014). Miftahus Shudur Kunci Pembuka Dada. Tasikmalaya: PT. Mudawwamah Warohmah.
Arifin, S. (2014). Kitab Uquudul Jumaan Dzikir Harian, Khotaman, Wiridan, Tawassul, Silsilah. Tasikmalaya: PT. Mudawwamah Warohmah.
Fadli, A. Pesantren: Sejarah dan Perkembangannya. Mataram: IAIN Mataram.
Hikmah,N. (2016). Pondok Pesantren Modern Kejuruan Khusus Wanita di Kabupaten Kendal dengan Penekanan Desain Arsitektur Tropis. Semarang: Universitas Negeri Semarang.
Hudi, I. (2018). Hubungan Antara Dzikir Pada Malam Hari Dengan Insomnia Pada Kelompok Usian Lanjut di Panti Jompo di Yogyakarta. Yogyakarta: Universitas Muhammadiyah Yogyakrta.
Mallisa, E. (2017). Pengaruh Kompetensi Karyawan dan Budaya Organisasi terhadap Prestasi Kerja Karyawan PT. Industri Telekomunikasi Indonesia (PERSERO). Universitas Pasundan: Bandung.
Mubarok, F. (2010). Konsep Perencanaan dan Perancangan Pondok Pesantren Internasional di Surakarta dengan Pendekatan Arsitektur Islam. Surakarta: Universitas Sebelas Maret [5] Cangara, H. Hafied. 2002. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Nugroho, W. (2016). Peran Pondok Pesantren dalam Pembinaan Keberagaman Remaja. Dalam Jurnal Kajian Pendidikan Islam Vol. 8, No 1, Juni 2016: 89-116, DOI: 10.18326/mudarissa.v8i1.89-116.
Nurhana. (2016). Interaksi Sosial dan Motivasi Belajar Santri Pondok Pesantren Al-Amanah Desa Pannara Kecamatan Binamu Kabupaten Jeneponto. Makassar: UIN Alauddin.
Paturohman, I. 2012. Peran Pendidikan Pondok Pesantren dalam Perbaikan Kondisi Keberagaman di Lingkungannya. Dalam Jurnal Tarbawi Vol. 1 No. 1 Maret 2012.
Prasodjo, S. (1974). Profil Pesantren: Laporan Hasil Penelitian Al-Falak & Delapan Pesantren Lain di Bogor. Jakarta: Lembaga Penelitian, Pendidikan, dan Penerangan Ekonomi dan Sosial.
Punuh, C. 2014. Genius Loci Kampung Los di Kelurahan Malalayang I Timur Manado. Dalam Jurnal Sabua Vol.5, No.2:261-267.
Suhrowardi, S. (2005). Bidayatussalikin Belajar Ma’rifat kepada Allah. Tasikmalaya: PT. Mudawwamah Warohmah.
Zuhriy, M. (2011). Budaya Pesantren dan Pendidikan Karakter Pada Pondok Pesantren Salaf. Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga.
DOI: http://dx.doi.org/10.29313/pwk.v0i0.21640
  Â