Hubungan Kontrol Diri dengan Kecanduan Menonton Drama Korea pada Dewasa Awal
Abstract
Abstract. The emergence of the hallyu phenomenon throughout the world, including in Indonesia, has caused Many Indonesian people, Korean fans, forget to control themselves when they like, study or enjoy anything related to Korea, one of which is watching drama Korea. Therefore, researchers are interested in researching the relationship between Self-Control and Addiction to Watching Korean Dramas in Early Adulthood. This study aims to determine The relationship between self-control and addiction to watching Korean dramas in early adulthood has been conducted on students majoring in broadcasting STIKOM InterStudi Jakarta Class of 2017. With using the Slovin formula, 47 respondents were obtained from all students, totaling 87 person. Quantitative research approach with descriptive correlational method. Data obtained through a questionnaire to 47 sample respondents, then analyzed using SPSS. Results the analysis shows that there is a low relationship between self-control and addiction watching Korean Dramas (r=0.181).
Abstrak. Munculnya fenomena hallyu di seluruh dunia, tak terkecuali di Indonesia, menyebabkan banyak masyarakat Indonesia penggemar Korea lupa mengontrol dirinya saat menyukai, mempelajari atau menikmati apapun yang berhubungan dengan Korea, salah satunya adalah menonton drama Korea. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk meneliti tentang hubungan kontrol diri dengan kecanduan menonton drama Korea pada dewasa awal. Penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan kontrol diri dengan kecanduan menonton drama Korea pada dewasa awal telah dilakukan pada mahasiswa Jurusan Penyiaran STIKOM InterStudi Jakarta Angkatan 2017. Dengan menggunakan rumus Slovin diperoleh 47 Responden dari seluruh mahasiswa yang berjumlah 87 orang. Pendekatan penelitian secara kuantitatif dengan metode deskriptif korelasional. Data diperoleh melalui kuesioner terhadap sampel 47 responden, kemudian dianalisa menggunakan SPSS. Hasil analisa menunjukkan hubungan yang rendah antara kontrol diri dengan kecanduan menonton drama Korea (r=0.181).
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Ardia, V. (2014). Drama Korea dan Budaya Popular. LONTAR: Jurnal Ilmu Komunikasi, 2(3), 12–18. Retrieved from https://e-jurnal.lppmunsera.org/index.php/LONTAR/article/view/337
Arinda. (2020). Korean Wave atau Hallyu, Demam Baru di Masyarakat? Retrieved from https://kumparan.com/arindanvts/korean-wave-atau-hallyu-demam-baru-di-masyarakat-1usNNFcLB6U
Cangara, H. (2016). Pengantar Ilmu Komunikasi (Edisi Kedua). In Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.
Crabtree, J., Chaplin, A., & Bauer, C. (2015). Bolivia: Processes of Change. In Bulletin of Latin American Research (Vol. 34).
dan Sagala, R. (2009). Landasan Teori. Landasanteori.Com, (2012), 1–17. Retrieved from http://www.landasanteori.com/2015/09/pengertian-kreativitas-definisi-aspek.html
Denson, T. F., DeWall, C. N., & Finkel, E. J. (2012). Self-control and aggression. Current Directions in Psychological Science, 21(1). https://doi.org/10.1177/0963721411429451
Dwi Ananda, G. K., Widagdo, M. B., & Pradekso, T. (2014). Hubungan Intensitas Menonton Tayangan Drama Seri Korea di Televisi terhadap Model Rambut di Kalangan Remaja. Interaksi Online, 2(2).
egsaugm. (2020). FENOMENA KOREAN WAVE DI INDONESIA. Retrieved from https://egsa.geo.ugm.ac.id/2020/09/30/fenomena-korean-wave-di-indonesia/
Ein-Gar, D., & Sagiv, L. (2014). Overriding “doing wrong” and “not doing right”: Validation of the dispositional self-control scale (DSC). Journal of Personality Assessment. https://doi.org/10.1080/00223891.2014.889024
Exelmans, L. (n.d.). Binge Viewing, Sleep, and the Role of Pre-Sleep Arousal. Journal of Clinical Sleep Medicine. Department of Communication Studies, University of Michigan, Ann Arbor, Michigan, 13(8):1001.
Fitri, D. A. (2019). Pengaruh Drama Korea Terhadap Karakter Mahasiswa Pa. Journal of Chemical Information and Modeling, 2(9), 1689–1699.
Ghufron, M. N., dan R. R. (2011). Teori-teori PSIKOLOGI. Teori-Teori Psikologi. Yogyakarta: Ar Ruzz Media. Retrieved from https://www.neliti.com/publications/243583/media-massa-dan-dehumanisasi
Griffiths, M. (2000). Does Internet and computer “addiction” exist? Some case study evidence. Cyberpsychology and Behavior. https://doi.org/10.1089/109493100316067
Gunarsa, P. D. S. D., & Gunarsa, D. Y. D. (2008). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. In PT. BPK Gunung Mulia.
Hurlock, E. B. (2010). Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan (Alih Bahasa Istiwidayanti & Soejarwo). In Jakarta: Erlangga.
ID.QUORA. (2019). Mengapa drama Korea rata-rata berjumlah 16 episode? Retrieved from QUORA website: https://id.quora.com/Mengapa-drama-Korea-rata-rata-berjumlah-16-episode
IDN Times. (2019). Jadi Gaya Hidup, Benarkah Fans KPop Kaya Raya atau Cuma Modal Kuota? Retrieved from IDN TIMES website: https://www.idntimes.com/hype/entertainment/danti/jadi-gaya-hidup-benarkah-fans-kpop-kaya-raya-atau-cuma-modal-kuota/full
Jalaludin Rahmat. (2000). Metodologi Penelitian Komunikasi. Metodologi Penelitian Komunikasi.
Junito, D. B., & Fauzi, R. (2020). Strategi Program “ Morning Zone ” Di Trax F M Jakarta Dalam Meningkatkan Jumlah Pendengar. 2(1), 15–29.
Krisyantono, R. (2016). Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana.
Mazaná, V. (2014). Cultural perception and social impact of the korean wave in the Czech Republic. In The global impact of south korean popular culture: hallyu unbound.
Nurudin, N. (2008). Media Massa dan Dehumanisasi. Bestari, (37).
Nurullita, V. (2019). Pemanfaatan Media Sosial Twitter @Metrotvtoday Dalam Membangun Engagement Dengan Pemirsa Program “Prime Talk” Di Metro Tv. Inter Community: Journal of Communication Empowerment, 1(1). https://doi.org/10.33376/ic.v1i1.357
Nuryanto & Oktaviani, F. (2020). Pemanfaatan Instagram Sebagai Media Komunikasi Komunitas KPOP ( Studi Kasus Pada Komunitas Kpop BLINK Pada Akun @ reaction _ blackpink ). Visioner: Jurnal Penelitian Komunikasi, 2(1), 239–248.
Ponta, T. (2010). Migrasi ke Televisi Digital (DTV) dan Prospek Pengembangannya. Jetc, 5(1), 745–756.
Pratama, D. Y., Iqbal, I. M., & Tarigan, N. A. (2019). Makna Televisi Bagi Generasi Z. Inter Komunika, 4(1), 88–103. https://doi.org/10.33376/ik.v4i1.292
Purba, J. P. (2021). Fenomena Korean Wave, Demam yang Belum Akan Reda. Fenomena Korean Wave. Retrieved from https://www.liputan6.com/news/read/4552209/special-content-fenomena-korean-wave-demam-yang-belum-akan-reda
Putri, A. F. (2018). Pentingnya Orang Dewasa Awal Menyelesaikan Tugas Perkembangannya. SCHOULID: Indonesian Journal of School Counseling, 3(2), 35. https://doi.org/10.23916/08430011
Putri, D. (2013). Hubungan Intensitas Menonton Tayangan Drama Seri Korea di Televisi dan Motif Menonton Tayangan Drama Seri Korea di Televisi dengan Perilaku Berpakaian Remaja. Undip, 4(3), 1–2. Retrieved from http://fejournal.ilkom.fisip-unmul.ac.id.
Rukmananda, N. (2004). Menjadi Sutradara Televisi: Dengan Single dan Multi Camera.
Sakina, rizqi A. (2020). Korean Wave di Indonesia saat Pandemi Covid-19. Retrieved from https://kumparan.com/rizqia-sakina/korean-wave-di-indonesia-saat-pandemi-covid-19-1usGiUzBJvL/full
Santrock, J. (2002). Life-span Development Perkembangan Hidup Jilid 1 Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga.
Simbar, F. K. (2016). Konsumsi Budaya Korea Pada Anak Muda Di Kota Manado Frulyndese K . Simbar. Jurnal Holistik, 10(18). Retrieved from https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/holistik/article/view/14226
slideshare.net. (2011). Rating Share Televisi. Retrieved from slideshare.net website: https://www.slideshare.net/AHD/fenomena-ratingshare-televisi
Soetjipto, B. W. (dkk). (2007). Paradigma Baru Sumber Daya Manusia. In .Asmara Books: Yogyakarta. (Vol. 5). Retrieved from https://jom.unri.ac.id/index.php/JOMFKIP/article/view/20439/19771
Sugiyono. (2017). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Penerbit Alfabeta. In Alfabeta.
Widiasmara, H. (2020). Fenomena Drama Korea terhadap Khalayak. Retrieved from https://kumparan.com/hanan-widiasmara/fenomena-drama-korea-terhadap-khalayak-1ut1rNRMvWB/full
DOI: http://dx.doi.org/10.29313/.v8i1.31738
  Â