Native Advertising dalam Jurnalisme

Abstract

Abstract. Native advertising is paid advertising that is cohesive with page content, assimilated into the design, and consistent with platform behavior that is only perceived by viewers as part of the ad. It is feared that the original ad could deceive or deceive. Not only that, in the realm of journalism, it collides with the elements and ethics of journalism. The research objective here is to see the concept of native advertising in the news of PT Sido Appear in online media Detikcom and Tribunnews.com. While the method used in this research is qualitative with a case study approach. Data learning techniques are divided into two, namely primary learning: Observation, Interview, Literature Study, Internet Sources, besides that there is also secondary data collection: Documentation Furthermore, the informants in this study were the Detikcom Brand Newsroom Executive Editor, Tribunnews.com Editor, and Board Representatives. RI Press. This study tries to find out how native advertising is applied to online media. The subjects used in the research were the online media Detik.com and Tribunnews.com, and the object was the PT Sido Muncul advertisement which was published in both articles. As a triangulation of data, the researchers conducted interviews via WhatsApp with the Republic of Indonesia's Press Council Representatives. Researchers found that both online media have been selected between advertorial and editorial sections, and the difference between advertorial and non-advertorial writing is labels in the form of "advertorial, sponsorship, adv, and so on". The result of this research is the conversion of article contents into paid products. It was done for advertising, and one of a kind for earning money. Audience commodification is more specified in several rubrics or channels related to the issue product. The labor commodification of Detikcom and Tribunnews.com have had advertising and editorial workforce. As well as Gatekeeping, sponsored and non-sponsored products have been carried out in both media. Apart from that, the researcher also tries the perspective of the hierarchy theory of media influence.

Keywords: Native Advertising, Commodification, Gatekeeping, Hierarchy of Media Influence, Online Media.

Abstrak. Native advertising adalah iklan berbayar yang kohesif dengan konten halaman, berasimilasi ke dalam desain, dan konsisten dengan perilaku platfrom yang hanya dirasakan oleh penonton sebagai bagian dari iklan tersebut. Munculnya native advertising dapat mengecoh atau menipu pembaca. Bukan hanya itu dalam ranah jurnalisme hal tersebut berbenturan dengan elemen dan etika jurnalisme. Tujuan penelitian di sini yaituingin mengetahui konsep native advertising di Media online Detikcom dan Tribunnews.com dengan menggunakan contoh pemberitaan PT Sido Muncul. Sedangkan metode yang digunakan pada penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data dibagi menjadi dua yaitu pengumpulan primer: Observasi, Wawancara, Studi Kepustakaan, Sumber Internet, selain itu ada pula pengumulan data sekunder: Dokumentasi. Selanjutnya informan dalam penelitian ini adalah Redaktur Pelaksana Brand News Room Detikcom, Editor Tribunnews.com, dan Wakil Dewan Pers RI. Penelitian ini mencoba cari tahu bagaimana penerapan sebuah iklan native advertising pada media online. Subjek yang digunakan dalam penelitian yaitu media online Detik.com dan Tribunnews.com, serta objeknya iklan PT Sido Muncul yang dimuat dalam kedua berita tersebut. Sebagai triangulasi data maka peneliti melakukan wawancara via WhatsApp dengan Wakil Dewan Pers RI. Peneliti menemukan bahwa di kedua media online tersebut telah memisahkan antara bagian advertorial dan redaksi, dan pembeda tulisan advertorial dan non-advertorial adalah label berupa “advertorial, sposonsor, adv, dan sebagainyaâ€. Hasil dari penelitian ini adalah Komodifikasi isi di Detikcom dan Tribunnews.com yaitu native advertising merubah artikel menjadi produk berbayar. Hal itu dilakukan untuk iklan, dan salah satu jenis untuk mendapatkan uang. Komodifikasi audiens lebih dispesifikasikan di beberapa rubrik atau kanal yang related dengan isu produk. Komodifikasi tenaga kerja Detikcom dan Tribunnews.com telah memisahkan tenaga kerja iklan dan redaksi. Serta Gatekeeping produk sponsor dan non-sponsor telah dilakukan di kedua media tersebut. Selain itu, peneliti juga mencoba perspektif dari teori hirarki pengaruh media.

Kata Kunci: Native Advertising, Komodifikasi, Gatekeeping, Hirarki Pengaruh Media, Media Online.