Delineasi Zona Resapan melalui Uji Infiltrasi di Cekungan Airtanah Subang Provinsi Jawa Barat
Abstract
Abstract. Groundwater is one of the primary needs of humans. Human activities that utilize groundwater are industrial activities. The utilization was allegedly disrupting groundwater balance because it is in the recharge area. However, there is an allegation that the recharge area of the aquifer that they use the groundwater is in the southern part of the Regency. For this reason, it is necessary to zoning the aquifer recharge area to determine the amount of groundwater potential. Determination of recharge zones is carried out by double ring infiltrometers test to determine infiltration velocity and hydraulic conductivity. The main potential recharge area for groundwater is an area that has fast infiltration speed - rather fast, high hydraulic conductivity - very high, and composed of rocks with good porosity. To determine the potential of groundwater, an analysis of local rainfall is carried out. The results showed that the study area had infiltration velocities between 0.22 - 1.41 cm / minute and hydraulic conductivity between 0.02 - 0.69 cm / minute. The main potential groundwater recharge zones are in the West, North and Southeast part of the research area with a total area of 10,417.63 Ha with groundwater potential up to 450,014.4 m3.
Keywords: Groundwater, Infiltration, Double Ring Infiltrometer.
Abstrak. Airtanah merupakan salah satu kebutuhan utama manusia. Kegiatan manusia yang memanfaatkan airtanah adalah kegiatan perindustrian. Pemanfaatan tersebut disinyalir mengganggu keseimbangan airtanah karena berdiri di daerah resapan. Namun, muncul dugaan bahwa daerah resapan akuifer tertekan tempat airtanah yang mereka manfaatkan berada di bagian Selatan Kabupaten. Untuk itu, perlu adanya penzonasian daerah resapan akuifer tertekan tersebut hingga menentukan besarnya potensi airtanah. Penentuan zona resapan dilakukan dengan pengujian infiltrometer cincin ganda untuk mengetahui kecepatan infiltrasi dan konduktivitas hidrolik. Daerah potensial resapan utama airtanah merupakan daerah yang memiliki kecepatan infiltrasi cepat – agak cepat, konduktivitas hidrolik tinggi – sangat tinggi, dan tersusun dari batuan yang porositasnya baik. Untuk menentukan potensi airtanah, dilakukan analisis curah hujan setempat. Hasil penelitian menunjukan bahwa wilayah penelitian memiliki kecepatan infiltrasi antara 0,22 – 1,41 cm/menit dan konduktivitas hidrolik antara 0,02 – 0,69 cm/menit. Zona potensial resapan airtanah utama berada di bagian Barat, Utara, dan Tenggara wilayah penelitian dengan luas total mencapai 10.417,63 Ha dengan potensi air tanah mencapai 450.014,4 m3.
Kata Kunci: Air tanah, Infiltrasi, Infiltrometer Cincin Ganda.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Abidin, Dadang, 1999. “Penentuan Nilai Laju Infiltrasi berdasarkan Persamaan Kostiakovâ€. Buletin geologi Tata Lingkungan. ISSN 1410/1696; Kep. LIPI no. 86/V.2/KP/93.
Asdak, Chay, 2002, “Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Yogyakarta. Gajah Mada University Press.
Herlambang. 1996. Kualitas Air Tanah Dangkal Di Kabupaten Bekasi. Bogor. Program Pascasarjana IPB.
Krussman, G.P. dan Ridder, N.A. 1970. Analysis and Evaluation of Pumping Test Data. International Institute for Land Reclamation and Improvement, Wageningen.
Soemarto,CD. 1987. Hidrologi Teknik. Jakarta. Penerbit Erlangga.
Suripin, 2004. Pelestarian Sumber Daya Tanah dan Air. Yogyakarta; Andi.
Undang – undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumberdaya Air.
DOI: http://dx.doi.org/10.29313/pertambangan.v0i0.15102
  Â