Hubungan antara Health Locus of Control dengan Perilaku Compliance pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 di Rumah Sakit X Bandung

Maghfira Aulia Putri Setiawan, Indri Utami Sumaryanti

Abstract


Abstract. Diabetes Mellitus Type 2 is a lifelong disease, so it can not be cured but can be controlled. People with diabetes mellitus type 2 have a demand to perform the treatment process to support their health. There is a unique phenomenon that existed in patients with diabetes mellitus type 2 in X hospital Bandung, the patients who have suffered from diabetes mellitus type 2 over 5 years, but still neglected in the treatment process. The behavior of compliance can be defined as the efforts undertaken by the patient in which the patient performs appropriate actions with medical or health advice. Compliance behavior is the most important basic resource because it follows what is recommended by health professionals. Compliance behavior can be arranged as an individual's health or health locus of control. Health locus of control is a concept that describes a person's perception of responsibility for events in his life. Health locus of control affects their own health-related behaviors, including risky health behaviors and adherence to health care recommendations. The method used in this study is correlation, with a sample of 52 people. The measuring instrument of compliance behavior used is adapting from Sarafino theory, while Multidimensional Health Locus of Control: Form C from Wallston et al has been modified. The result of correlation obtained by using contingency coefficient test C = 0.693 means to show correlation (association) high.

Keywords : HLOC, Compliance, Diabetes Mellitus  Type 2

 

Abstrak. DM tipe 2 adalah penyakit yang diderita seumur hidup, sehingga tidak bisa disembuhkan namun bisa dikendalikan. Penderita DM tipe 2 memiliki tuntutan untuk melakukan proses pengobatan untuk menunjang kesehatannya. Terdapat fenomena unik yang terdapat pada pasien DM tipe 2 di rumah sakit X Bandung, yaitu pasien yang sudah menderita DM tipe 2 lebih dari 5 tahun, namun tetap lalai dalam menjalani proses pengobatan. Perilaku compliance dapat diartikan sebagai usaha yang dilakukan oleh pasien dimana pasien melakukan tindakan yang sesuai dengan nasehat medis atau kesehatan. Perilaku compliance adalah sumber dasar yang paling penting karena mengikuti apa yang direkomendasikan oleh profesional kesehatan. Perilaku compliance dapat diatur sebagaimana karakteristik diri individu atau health locus of control. Health locus of control merupakan sebuah konsep yang menggambarkan persepsi seseorang tentang tanggung jawab atas peristiwa – peristiwa dalam hidupnya. Health locus of control mempengaruhi perilaku mereka sendiri yang berhubungan dengan kesehatan, termasuk perilaku kesehatan yang beresiko dan kepatuhan terhadap anjuran perawatan kesehatan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah korelasi, dengan sampel sebanyak 52 orang. Alat ukur perilaku compliance yang digunakan adalah mengadaptasi dari teori Sarafino, sedangkan alat ukur Multidimensional Health Locus of Control: Form C dari Wallston et all yang telah dimodifikasi. Hasil korelasi yang didapatkan dengan menggunakan uji koefisien kontingensi C = 0,693 artinya menunjukkan korelasi (asosiasi) yang tinggi.

Kata Kunci: HLOC, Compliance, Diabetes Mellitus Tipe 2


Keywords


HLOC, Compliance, Diabetes Mellitus Tipe 2

Full Text:

PDF

References


Budiansyah, F. D. (2015). hubungan Health Belief dengan Health Locus of Control Pada Lansia Etnis Tionghoa yang Memiliki Penyakit Hipertensi di Kelompok Senam Aerobik.

Hurlock, E. (1996). Psikologi Perkembangan. Ahli bahasa: dr. Med. Metasari T. & Dra. Muslichah Z. Jakarta: Erlangga.

Karen, G., Karen, B. R., & K., V. (2008). Health Behaviour and Health Education. America: Jossey Bass.

Nadesul, H. (2002). Melawan Wabah Diabetes Dunia dengan Buah Pare.

Noor, H. (2010). Psikometri: Aplikasi dalam Penyusunan Instrumen Pengukuran Perilaku Cetakan Kedua. Bandung: Fakultas Psikologi UNISBA.

Nurhayati, R. (2015). Hubungan Antara Health Belief dengan Perilaku Compliance pada Pasien Gagal Ginjal Kronis yang Menjalani Hemodialisa di RSUD Al-Ihsan.

Phaidon, L. T. (2012). Fat-loss Not Weight-loss for Diabetes: Sakit Tapi Sehat. Jakarta: Trans Media.

Saifunurmazah, D. (2013). Kepatuhan Penderita Diabetes Mellitus Dalam Menjalani Terapi Olahraga dan Diet (Studi Kasus Pada Penderita DM Tipe 2 di RSUD Dr. Soeselo Slawi.

Santrock, W. J. (2002). Life-span Development. McGraw-Hill.

Sarafino, E. P. (1994). Health Psychology Second Edition. New York: John Wiley and Sons, Inc.

Smet, B. (1994). Psikologi Kesehatan. Jakarta: Grasindo.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono, P. D. (2016). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D). Bandung: Alfabeta.

Taylor, E. S. (1999). Health Psychology 4th Edition. Boston: Graw - Hill.

Tjokroprawiro, A. (2002). Diabetes Mellitus Klasifikasi Diagnosis dan Terapi Edisi Ketiga. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Wallston, A. K., Stein, J. M., & Smith, A. C. (1994). Form C of The MHLC Scales: A Condition-Specific Measure of Locus of Control.

Wallston, B. S., & et al. (1976). The Development and Validation of The Health Related Locus of Control (HLC) Scale. Journal of Consulting and Clinical Psychology.

Wallston, B. S., & Wallston, K. A. (1978). Locus of Control and Health: Review of The Literature. Health Education Monograph, 107-117.

Wallston, K. A. (1982). Health Locus of Control Beliefs. Patient Education Newsletter.

Wallston, K. A., & Smith, M. S. (1994). Issues of Control and Health: The Action is The Interaction. Dalam Health Psychology: a Lifespan Perspective. Switzerland: Harwood: Chur.

Waspadji, S. (2004). Diabetes Melitus: Mekanisme Dasar dan Pengelolaannya yang Rasional, dalam Penatalaksanaan Diabetes Melitus Terpadu sebagai Panduan Penalataksanaan Diabetes Melitus Bagi Dokter maupun Edukator. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Balai Penerbit FK UI.

(http://www.searo.who.int/indonesia/topics/8-whd2016-diabetes-facts-and-numbers-indonesian.pdf). World Health Organization. (2015). Diakses pada: 18 Oktober 2017.

http://www.who.int WHO. (2017). Diakses pada: 1 Maret 2017.

http://www.e-jurnal.com/2013/12/pengertian-diabetes-melitus.html Psikologimania. (2013). Pengertian Diabetes Melitus. Diakses pada: 7 Maret 2017.




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/.v0i0.9206

Flag Counter    Â