Studi Adversity Quotient pada Relawan Rumah Belajar Sahaja Ciroyom

Rafika Fadillah, Farida Coralia

Abstract


Relawan Rumah Belajar Sahaja secara sukarela menangani masalah anak jalanan di wilayah Pasar Ciroyom dengan tujuan menghadirkan peran keluarga dan memberikan bekal pendidikan bagi anak-anak jalanan. Relawan-relawan ini menghadapi kesulitan-kesulitan dalam memenuhi tujuannya yang bersumber dari anak jalanannya, karakter anak jalanan yang berbeda terutama karena ‘ngelem’, masalah keluarga atau sekolah anak, tuntutan-tuntutan dari Rumah Belajar Sahaja, dan latar belakang pribadi relawan sendiri. Beberapa relawan tetap berjuang dan gigih menghadapi kesulitan tersebut, sementara yang lain berhenti dan menyerah. Hal tersebut menggambarkan bagaimana kemampuannya dalam menghadapi kesulitan yang terjadi dalam kehidupan (Adversity quotient). Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh data empiris mengenai gambaran Adversity quotient pada Relawan Rumah Belajar Sahaja Ciroyom. Penelitian populasi dilakukan pada 19 Relawan Rumah Belajar Sahaja menggunakan metode deskriptif dengan alat ukur Adversity Response Profile dengan rentang validitas 0.304 -0.710 dan reabilitas 0.783. Hasil dari penelitian ini menunjukan 16% relawan berada pada kategori dengan Adversity quotient yang tinggi (Climbers), 68% relawan pada kategori Adversity quotient yang sedang (Campers), dan 16% relawan pada kategori Adversity quotient yang rendah (Quitters). Sebagian besar relawan menghadapi kesulitan dalam mencapai tujuan Rumah Belajar Sahaja namun sampai tahap tertentu relawan-relawan ini merasa telah berhasil dan berhenti. Dimensi dominan pada Adversity quotient tinggi yaitu reach, dimensi dominan control pada Adversity quotient sedang, dan dominan origin ownership pada Adversity quotient sedang.


Keywords


Adversity Quotient; Volunteer; Street Child

References


Azwar, Saifuddin. (2004). Metode Penelitian. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Ariani, Chanda. (2010). Studi mengenai Adversity quotient pada Guru Pembimbing Khusus (GPK) yang menangani Anak Berkebutuhan Khusus di Sekolah Luar Biasa (SLB) Solalin Bandung. Skripsi Fakultas Psikologi Universitas Islam Bandung.

Dinas Sosial Bandung (2016). Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2015. Diambil dari Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi Kota Bandung.

Eliska & Ria Dewi Eryani. (2016). Gambaran Adversity quotient pada Guru Kelas Akselerasi di SD Ar Rafi’ Bandung. Seminar Penelitian Sivitas Akademika Unisba Prosiding Psikologi, 2 : 547-553.

Goodwin, C. James. (2010). Research in psychology methods and design / C. James Goodwin.—6th. United States : acid-free paper. ∞

Noor, H. (2009). Psikometri aplikasi dalam penyusunan instrumen pengukuran perilaku. Bandung: Jauhar Mandiri.

Parafitra, Raras. (2016). Rumah Belajar Sahaja. Power Point Rumah Belajar Sahaja disajikan dalam seminar Youthilizing Opportunities Social Project & Scholarship Talks. Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung, 26 November.

Putri, Rery Adjeng & Milda Yanuvianti. (2016). Studi Deskriptif Mengenai Adversity quotient Pada Guru SLB-C Islam di Kota Bandung. Seminar Penelitian Sivitas Akademika Unisba Prosiding Psikologi, 1 : 29 – 37.

Scott, Ian & Deborah Mazhindu. (2005). Statistics for Health Care Professionals : An Introduction. London : SAGE Publications Inc

Stoltz, Paul G. (2005). Adversity quotient : Mengubah Hambatan Menjadi Peluang. Jakarta : PT Grasindo

Tiyana, Olla & Eni Nuraeni N. (2016). Studi Deskriptif Mengenai Adversity quotient pada Guru di Madrasah Aliyah Al-Mursyid Kota Bandung. Seminar Penelitian Sivitas Akademika Unisba Prosiding Psikologi, 1




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/.v0i0.7599

Flag Counter    Â