Studi Deskriptif Status Identitas Kepercayaan pada Individu Non-Believer Usia Emerging Adulthood

Abstract

Abstract. Emerging adulthood has been recognized as a new stage of life in which individuals will be open to various possibilities and opportunities for life through freedom of exploration. The domain that is usually explored is traditional worldviews. Traditional world views are individual views on the importance of family, community, respect for tradition, self-sacrifice and dedication which includes religious beliefs. Individuals who are in college have wider opportunities to be more open to the world view than those who are not students. The availability of abundant religious services in the city of Bandung along with its various variations, makes it possible for an individual exploration process to be carried out. However, in reality, this is not necessarily the case. The purpose of this study is to describe the extent to which individual identity status has been achieved in embracing atheist and agnostic beliefs. This study uses a descriptive research method with a quantitative approach. The measuring instrument used in this study is the Religious Identity Status Questionnaire from Irena Stojkovic (2019) which was compiled based on Erikson and Marcia's theoretical model. Based on data processing of 102 respondents with descriptive statistical analysis, the results obtained were 43.14% on achievement identity status, 33.33% on moratorium identity status, 21.57% on diffusion identity status, and 1.96% on foreclosure identity status.

Keyword: Identity Status, Emerging Adult, Atheist, Agnostic, Student

Abstrak. Emerging adulthood telah dikenal sebagai tahapan kehidupan baru dimana pada masa ini individu akan terbuka dengan berbagai kemungkinan dan kesempatan untuk hidupnya melalui kebebasan mengeksplorasi. Domain yang biasanya dieksplorasi adalah traditional worldviews. Traditional worldviews adalah pandangan individu terhadap pentingnya keluarga, masyarakat, penghormatan tradisi, pengorbanan diri dan dedikasi yang mana didalamnya meliputi keyakinan agama. Individu yang berada di perguruan tinggi memiliki peluang yang lebih luas untuk lebih terbuka dengan pandangan dunia dibandingkan dengan yang bukan mahasiswa. Tersedianya layanan keagamaan yang berlimpah di Kota Bandung beserta ragam variasinya, membuat adanya kemungkinan proses eksplorasi yang dilakukan individu. Namun realitanya belum tentu hal tersebut termanfaatkan dengan baik. Tujuan penelitian ini untuk melihat gambaran sampai mana status identitas individu yang telah dicapai dalam menganut kepercayaan ateis dan agnostik. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah Religious Identity Status Questionnaire dari Irena Stojkovic (2019) yang disusun berdasarkan model teori Erikson dan Marcia. Berdasarkan pengolahan data terhadap 102 responden dengan analisis statistik deskriptif, diperoleh hasil sebanyak 43,14% pada status identitas achievement, 33,33% pada status identitas moratorium, 21,57% pada status identitas diffusion, dan 1,96% pada status identitas foreclosure.

Kata Kunci: Status Identitas, Emerging Adult, Ateis, Agnostik, Mahasiswa