Tingkat Kepatuhan Minum Obat Pasien Hipertensi di Puskesmas Pasirkaliki Bandung

Abstract

Abstract. Hypertension is a chronic disease where the treatment will be successful if the patient has adherence to taking medication and living a healthy lifestyle. However, non-adherence of hypertensive patients to treatment is still one of the causes of high prevalence. Pasirkaliki Public Health Center is the health center with the most hypertension cases in Bandung, West Java, which is ranked second with a prevalence of 39.6%. The purpose of this study was to describe the demographic characteristics and the level of adherence to medication in hypertensive patients at the Pasirkaliki Public Health Center, Bandung. Data was collected using an adaptation of the Medication Morisky Adherence Scale-8 (MMAS-8) measuring instrument. The method used in this research is descriptive analysis. The research subjects were hypertensive patients at the Pasirkaliki Public Health Center in Bandung, totaling 39 people. The results showed that female hypertension patients with a percentage of 30.77% tended to have a lower level of adherence than male patients. Based on the patient's age, patients aged 60 years and over with a percentage of 43.59% tended to have lower adherence than patients under 60 years. Based on the level of education, the majority of patients with a high school education level and the previous level tend to have a lower level of adherence than patients with an education level above high school. Based on the duration of the disease, patients with a length of illness of more than 9 years with a percentage of 33.33% lower adherence than patients with a long duration of suffering from other diseases. Based on people who support treatment, patients who only do self-medication without having support from family and relatives with a percentage of  25.64% have a lower level of adherence than patients who have people who support their treatment. Medication adherence for hypertension patients with high adherence category is 41% and low adherence is 59%.

Keywords: Hypertension, Adherence, The Public Health.

Abstrak. Hipertensi merupakan penyakit kronis yang dimana pengobatannya akan berhasil jika pasien memiliki kepatuhan dalam mengonsumsi obat dan melakukan pola hidup yang sehat. Namun, ketidakpatuhan pasien hipertensi terhadap pengobatan masih menjadi salah satu penyebab prevalensi yang tinggi. Puskesmas Pasirkaliki merupakan puskesmas dengan kasus hipertensi terbanyak di Kota Bandung Jawa Barat yang menempati peringkat ke dua dengan prevalansi sebesar 39,6%. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui gambaran karakteristik demografi dan tingkat kepatuhan minum obat pada pasien hipertensi di Puskesmas Pasirkaliki Bandung. Pengumpulan data dilakukan menggunakan adaptasi dari alat ukur Medication Morisky Adherence Scale-8 (MMAS-8). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif. Subjek penelitian adalah pasien hipertensi di Puskesmas Pasirkaliki Bandung yang berjumlah 39 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasien hipertensi berjenis kelamin perempuan dengan persentase 30,77% cenderung memiliki tingkat kepatuhan lebih rendah daripada pasien laki-laki. Berdasarkan usia pasien, pasien dengan usia 60 tahun ke atas dengan presentase 43,59% cenderung kepatuhan lebih rendah daripada pasien di bawah 60 tahun. Berdasarkan tingkat pendidikan, mayoritas pasien dengan tingkat Pendidikan terakhir SMA dan tingkat sebelumnya cenderung memiliki tingkat kepatuhan lebih rendah daripada pasien yang memiliki tingkat Pendidikan di atas SMA. Berdasarkan lamanya menderita penyakit, pasien dengan lama menderita penyakit lebih dari 9 tahun dengan presentase 33,33% kepatuhan lebih rendah daripada pasien dengan lama menderita penyakit yang lain. Berdasarkan orang yang mendukung pengobatan, , pasien yang hanya melakukan pengobatan sendiri tanpa memiliki dukungan dari keluarga dan kerabat dengan presentase 25,64% memiliki tingkat kepatuhan lebih rendah daripada pasien yang memiliki orang yang mendukung dalam pengobatannya. Kepatuhan minum obat pasien hipertensi dengan kategori kepatuhan tinggi sebesar 41% dan kepatuhan rendah sebesar 59%.

Kata Kunci: Hipertensi, Kepatuhan Minum Obat, Puskesmas.