Pengaruh Persepsi Dukungan Sosial terhadap Resiliensi pada Pasien Thalassemia Beta Mayor di RS Pmi Kota Bogor
Abstract
Abstract. Thalassemia disease is the most genetic disease. The hospital that chose by the Indonesian Ministry of Health to become Thalassemia treatment centre is the PMI Hospital, located in Bogor City. Patients with Thalassemia beta major are generally in the worst condition because of the disease and the relatively low life expectancy. Many thalassemia patients do not accept their condition. However, different case of a Thalassemia patients life expectancy found at PMI Hospital. Patients in PMI Hospital have the ability to rise from the worst condition, or known as resilience. Resilience can be formed due to the contribution of perceptions of social support. The perception of social support is the comfort, concern, or availability of the assistance received. This research aims to determine how much influence perceptions of social support have on resilience in patients with Thalassemia beta major at PMI Bogor Hospital. The research was conducted on 46 patients with Thalassemia beta major. The measuring instrument used in this research is from the perception of social support from Pratiwi and the measuring instrument of Wagnild and Young's resilience adapted by Baraqbah. The data analysis method used is multiple linear regression. The results showed that the perception of social support had an effect of 57.5% on the resilience of Thalassemia Beta Major patients at PMI Bogor Hospital. For the types of social support, the one that has the greatest influence on resilience is the perception of social support in the form of information.
Keywords: Social Support, Resilience, Thalassemia Beta Major
Abstrak. Penyakit Thalassemia merupakan penyakit genetik terbanyak. Rumah sakit yang dipilih Kementerian Kesehatan RI untuk menjadi pusat pengobatan Thalassemia adalah RS PMI Bogor. Pasien Thalassemia beta mayor umumnya berada dalam kondisi terpuruk dikarenakan penyakit serta angka harapan hidup yang tergolong rendah. Banyak pasien thalassemia yang tidak menerima kondisi mereka. Namun hal ini berbeda dengan pasien di RS PMI Bogor. Pasien di RS PMI mampu bangkit dari kondisi terpuruk, hal ini disebut dengan resiliensi. Resiliensi dapat terbentuk karena kontribusi persepsi dukungan sosial. Persepsi dukungan sosial merupakan kenyamanan, kepedulian, atau tersedianya bantuan yang diterima. Penelitian ini bertujuan mengetahui seberapa besar pengaruh persepsi dukungan sosial terhadap resiliensi pada pasien Thalassemia beta mayor di RS PMI Bogor. Penelitian dilakukan pada 46 pasien Thalassemia beta mayor. Alat ukur yang digunakan adalah persepsi dukungan sosial dari Pratiwi dan alat ukur resiliensi Wagnild dan Young yang diadaptasi Baraqbah. Analisis data yang digunakan adalah regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan persepsi dukungan sosial memliki pengaruh sebesar 57.5 % terhadap resiliensi pada pasien Thalassemia Beta Mayor di RS PMI Bogor. Dari keempat jenis dukungan sosial, yang memberikan pengaruh terbesar pada resiliensi adalah persepsi dukungan sosial berupa informasi.
Kata Kunci: Dukungan Sosial, Resiliensi, Thalassemia Beta Mayor
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Baraqbah, A. (2018). Studi Deskriptif mengenai Resiliensi pada Pasien Kanker Serviks di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung. Jurnal Psikologi Vol 4 No 1.
Cohen, S. & Wills, T. A. (1985). Stress, Social Support and the Buffering Hypothesis. Psychological Bulletin, Vol 98 (2). USA: American Psychological Association, Inc
Fathira, S. (2018). Hubungan antara Social Support dengan Resiliensi pada Pasien Thalassemia beta mayor di RS Santosa Bandung. Jurnal Psikologi Vol 4 No 2.
Fung, Ellen. (2010). Nutritional deficiencies in patients with thalassemia. Jurnal Ann. N.Y. Acad. Sci. ISSN 0077-8923
Ikatan Dokter Anak Indonesia. (2016). Mengenal Thalassemia. Diakses dari http://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/mengenal-thalasemia
Kementrian Kesehatan RI. Informasi Seputar Thalassemia. Jakarta: Kemenkes RI. Diakses dari http://www.p2ptm.kemkes.go.id/informasi-p2ptm/thalassemia
Mulyani., Fahrudin, A. (2011) Reaksi Psikososial Terhadap Penyakit di Kalangan Anak Penderita Thalassemia beta mayor di Kota Bandung. Jurnal Informasi 16(3). Diakses dari https://media.neliti.com/media/publications/52798-ID-reaksi-psikososial-terhadap-penyakit-di.pdf
Noor, H. (2009). Psikometri: Aplikasi dalam Penyusunan Instrumen Pengukuran Perilaku. Bandung: Jauhar Mandiri.
Pratiwi, S. K. (2018). Hubungan Dukungan sosial dengan Perilaku Adherence Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2. Jurnal Psikologi Vol 4 No 2.
Sarafino, E. P. (2002). Health Psychology: Biopsychosocial Interaction, 4th edition. New Jersey: HN Wiley.
Sarafino, E. & Smith, T. W. (2011). Health Psychology and Biopsychosocial Interactions (7th Edition). New York: John Wiley & Sons, Inc.
Sarafino, E & Smith, T. W. (2011a). Health Psychology and Biopsychosocial Interactions. Compliance: Adhering to Medical Advice (pp.243-251). University of Utah, New Jersey.
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta CV.
Wagnild, G, & Young, H. (1993). Development and Psychometric Evaluation of The Resilience Scale. Journal of Nursing Measurement, Vol 1 No 2. Diakses dari https://www.sapibg.org/attachments/article/1054/wagnild_1993_resilience_scale_2.pdf
Wagnild, G. M (2010). Discovering your resilience score. Diakses dari https://www.resiliencescale.com/papers.resilience_core.html
Wahidiyat, I. (2003) Thalassemia dan Permasalahannya di Indonesia. Jurnal Sari Pediatri Vol 5 No.1.
DOI: http://dx.doi.org/10.29313/.v7i1.25940
  Â