Peran Religiusitas dalam Penerimaan Orangtua Anak Berkebutuhan Khusus
Abstract
Abstract. Religiosity is defined as the level of a person’s conceptualization of religion and commitment to religion (Glock & Stark, Huber & Huber, 2012). Religious parents have a better chance of establishing the situation at home. Besides, parents will also spend more time with their children and treat their children with great affection (Wilcox, 2002). This research aims to determine and obtain an overview of the role of religiosity in the acceptance of parents of children with special needs. The study uses Huber’s theory (2012) with a method of literature research or literature review. The results of the research are obtained by looking at studies in books and scientific journals as the main reference source.
Keywords: Children with Special Needs, Parents’ Religiosity, Parents
Abstrak. Religiusitas didefiniskan sebagai tingkat konseptualisasi seseorang terhadap agama dan tingkat komitmen seseorang terhadap agamanya (Glock & Stark, Huber & Huber, 2012). Orangtua yang religiusitas memiliki kesempatan yang lebih baik untuk mengembangkan situasi rumah. Selain itu, orangtua juga akan cukup besar menghabiskan waktu bersama anak serta memperlakukan anak mereka dengan penuh kasih sayang (Wilcox, 2002). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendapatkan gambaran mengenai peran religiusitas dalam penerimaan orangtua anak berkebutuhan khusus. Teori yang digunakan di dalam penelitian ini adalah Teori Huber (2012). Penelitian ini menggunakan metode studi literatur atau studi pustaka. Hasil penelitian didapatkan dengan melihat kajian pada buku serta jurnal ilmiah sebagai sumber referensi utama.
Kata kunci : Anak Berkebutuhan Khusus, Religiusitas Orang Tua, Orang Tua
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Adilla, F., & Herdiana, I. (2013). Penerimaan Diri pada Narapidana Wanita. Jurnal Psikologi Kepribadian dan Sosial, Vol.2(1), 3-7
Cahyani, Sunusi Happy., Kristijanto, A.Ign., & Soetjiningsih, Chr Hari (2018). Picture Exchange Communication System (PECS) dan Communication Apprehension (CA) pada Remaja Tunagrahita Jenjang SD di SLBN Salatiga. Jurnal Psikologi Volume 45, Nomor 2, hal 132-140
Devina, G., & Penny, H. (2016). Gambaran Proses Penerimaan Diri Ibu Yang Memiliki Anak Disleksia. IJDS, Vol.3 (1), 44-52
Kurniawan, A. S., Supraptiningsih, Endang., Hamdan, S.R.. (2018). Pengasuhan pada Anak Autis: Telaah pada Ibu dengan Anka Autis Parenting on Autism Children : A Study of Mothers With Autism Children. Prosiding Nasional Psikologi
Lubab, Wildatul., Muwaffiqillah, Moch., Muzzaki Imron (2017). Dukungan Sosial Orangtua Pada Anak Tunagrahita di SLB Muhammadiyah Kertosono. Jurnal Vol. 1, Hal 39-47
Mahabbati, A. (2009). Penerimaan dan Kesiapan Pola Asuh Ibu Terhadap Anak Berkebutuhan Khusus. Jurnal Pendidikan Khusus, Vol. 5(2), 75-82
Maysa, P., & Khairiyah, U. (2019). Hardiness dan Stres Pengasuhan Pada Ibu Dengan Anak Berkebutuhan Khusus. Jurnal RAP UNP, Vol.10(1), 88-101
Mustofa, Ali., Rokayah, Cucu., & Septiani, Ajeng (2016). Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Perawatan Diri Anak Tunagrahita. Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Volume 6 No 2, Hal 58-64
Permatasari, V., & Gamayanti, W. (2016). Gambaran Penerimaan Diri (Self-Acceptance) Pada Orang Yang Mengalami Skizofrenia. Psympathic, Jurnal Ilmiah Psikologi, Vol.3, No.1, 139-152.
Permeneg PP & PA. (2011). Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia, Nomor 10 Tahun 2011 Tentang Kebijakan Penanganan Anak Berkebutuhan Khusus. Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia.
Rachmawati, S.N., & Masykur, A.M (2016). Pengalaman Ibu yang Memiliki Anak Down Syndrome. Jurnal Empati, Vol 5940, 822-830
Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kombinasi. Bandung: Alfabeta
DOI: http://dx.doi.org/10.29313/.v6i2.24423
  Â